MAKALAH IDENTITAS NASIONAL
Nama : JASON WALKER PANGGABEAN
NPM : 11070124
Kelas : II A Bahasa Indonesia
MK : Pendidikan Kewarganegaraan
BAB I. PENDAHULUAN
I. Kata Pengantar
Puji
syukur kepada Tuhan YME dan terimakasih kepada pihak yang membantu penyelesaian
makalah ini penulis ucapkan. Makalah
ini berisikan materi mengenai identitas nasional negara Indonesia, di mana hal
ini sangat penting kita ketahui agar kita dapat mempertahankan identitas nasional
kita demi menjaga nama baik dalam bermasyarkat, berbangsa, bernegara, dan juga
di muka dunia internasional. Sesungguhnya masih banyak kekurangan dari makalah
ini, jadi penulis mengharpakan kritikan membangun dari pembaca demi
penyempurnaannya.
II. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
- Apakah pengertian identitas nasional?
- Apa saja unsur pembentuk identitas nasional?
- Apa itu identitas kesukubangsaan atau identitas primer?
- Apa saja jenis-jenis identitas nasional?
- Apakah hakikat globalisasi?
BAB II. PEMBAHASAN
1. Pengertian Identitas Nasional
Identitas
berasal dari bahasa Inggris yaitu “identity” yang berarti ciri, tanda, atau
jati diri yang melekat pada seseorang, kelompok, atau sesuatu yang
membedakannya dengan yang lain. Nasional merujuk pada konsep kebangsaan. Jadi, identitas nasional adalah ciri,
tanda, atau jati diri suatu bangsa yang membedakannya dengan bangsa lain.
2. Unsur Pembentuk Identitas
Nasional
Suatu identitas nasional
terbentuk tentu karena adanya unsur yang membentuk, yaitu:
- Sejarah. Kita dapat melihat identitas nasional Indonesia berdasarkan sejarah. Misalnya, kebesaran kerajaan yang ada di Indonesia pada zaman dahulu yang sampai sekarang menjadi identitas negara Indonesia.
- Suku Bangsa, yaitu golongan sosial yang khusus yang bersifat askriftif (ada sejak lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di Indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa, kurang lebih 360 suku.
- Agama. Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang agamis. Agama-agama yang berkembang di Indonesia antara lain agama Islam, Kristen, Katholik, Hindu, dan Budha.
- Kebudayaan, merupakan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang berisikan perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolektif digunakan oleh pendukung-pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagai pedoman untuk bertindak dalam bentuk kelakuan dan benda-benda kebudayaan.
- Bahasa, merupakan unsur komunikasi yang dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia dan digunakan sebagai sarana berinteraksi antar manusia.
3. Identitas Kesukubangsaan
atau Identitas Primer
Sebelum
sebuah negara memiliki identitas nasional, negara tersebut sudah memiliki
identitas primer yaitu kesukubangsaan, misalnya di Indonesia sebelum merdeka
pun sudah ada beragam suku seperti suku Batak, Jawa, Mandailing, dll.
4. Jenis-jenis Identitas
Nasional
Identitas nasional ada
yang bersifat buatan dan ada juga yang bersifat sekunder.
a. Identitas Nasional yang
Bersifat Buatan
Artinya adalah identitas
nasional itu dibuat, dibentuk, dan dissepakati oleh warga bangsa sebagai
identitasnya setelah mereka bernegara.
Berikut ini beberapa
bentuk identitas nasional yang bersifat buatan sebagai identitas nasional
Indonesia, yaitu:
- Dasar falsafah dan ideologi negara, yaitu Pancasila.
- Bahasa nasional atau bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia.
- Lagu kebangsaan, yaitu Indonesia Raya.
- Lambang negara, yaitu Garuda Pancasila.
- Semboyan negara, yaitu Bhinneka Tunggal Ika.
- Bendera negara, yaitu Sang Merah Putih.
- Hukum dasar negara (konstitusi), yaitu UUD 1945.
- Bentuk negara, yaitu NKRI dan bentuk pemerintahannya Republik.
- Konsepsi wawasan nusantara, yaitu sebagai cara pandang bangsa Indonesia mengenai diridan lingkungannya yang serba beragam.
- Beragam kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai identitas nasional.
b. Identitas Nasional yang
Bersifat Sekunder
Artinya
adalah identitas nasional itu lahir belakangan dibandingkan dengan identitas
kesukubangsaan yang memang telah dimiliki warga bangsa itu.
5. Hakikat Globalisasi
Globalisasi adalah suatu
perubahan sosial dalam bentuk semakin bertambahnya keterkaitan antara
masyarakat dengan faktor-faktor yang terjadi akibat transkulturasi dan
perkembangan teknologi modern baik bidang sosial, budaya, ekonomi, politik, dan
sebagainya.
Menurut hakikatnya
globalisasi dapat berdampak secara subjek maupun secara objek.
F Hakikat globalisasi secara subjek, yaitu proses
yang menyatakan bahwa dirinya turut sebagai partisipan dalam masyarakat dunia
atau dalam kata lain individu akan turut berperan aktif dalam globalisasi.
F Hakikat globalisasi secara objek, yaitu
proses penyempitan ruang dan waktu yang menyebabkan dunia penuh dengan paradoks
atau pertentangan.
Globalisasi dapat
mempengaruhi ketahanan identitas nasional sebuah negara jika bangsa di dalamya
tidak mampu memilah budaya yang masuk dan menyaringnya sesuai dengan identitas
nasional dan budaya bangsanya. Menurut Santoso, melemahnya semangat
nasionalisme atau wawasan kebangsaan disebakan oleh:
o
Kualitas
SDM masih rendah;
o
Militansi/
ketahanan bangsa yang mendekati krisis; dan
o
Jati
diri bangsa Indonesia yang sudah luntur.
Cara mengembalikan
identitas nasional yang sudah merosot, antara lain:
ü Meningkatkan rasa nasionalisme;
ü Meningkatkan tiang keagamaan;
ü Memperbaiki moral bangsa; dan
ü Mempelajari dan melestarikan budaya bangsa.
BAB III. PENUTUP
I. Kesimpulan
Ø Identitas nasional adalah ciri, tanda,
atau jati diri suatu bangsa yang membedakannya dengan bangsa lain.
Ø Globalisasi dapat mempengaruhi ketahanan
identitas nasional sebuah negara jika bangsa di dalamya tidak mampu memilah
budaya yang masuk dan menyaringnya sesuai dengan identitas nasional dan budaya
bangsanya.
II. Saran
Sebagai masyarakat
berbangsa dan bernegara marilah kita menjaga nama baik bangsa kita dengan cara
memahami dan mempertahankan identitas nasional kita dari pengaruh dari dalam
negara, laur negara ataupun globalisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Ubaedillah A. dan Abdul
Rozak.2008.Pendidikan Kewargaan. Jakarta: ICCE UIN Jakarta
Kaelan dan
Zubaidi.2007.Pendidikan Kewarganegaraan.Yogyakarta:
Paradigma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar