MATERI
PERKULIAHAN
PENGUATAN
DALAM PEMBELAJARAN
KELOMPOK 8:
1.
Jason Walker Panggabean
2.
Herawati Hutabarat
3.
Sulis Muliani
4.
Mesrawati Hulu
5.
Nurfitriani Siregar
PRODI : Bahasa Indonesia IVA
MK : Profesi
Kependidikan
DOSEN : Mara Amin Harahap, S.Pd., M.Hum
PEMBAHASAN:
A. Pengertian Penguatan
Secara
psikologis setiap orang mengharapkan adanya penghargaan terhadap suatu usaha
bahwa hasil yang telah dilakukannya. Memalui penghargaan yang diperolehnya,
seseorang akan merasakan bahwa hasil perbuatannya tersebut dihargai dan oleh
karenanya akan menjadi pemacu untuk berusaha meningkatkan prestasi atau berbuat
yang terbaik dalam hidupnya.
Keterampilan dasar penguatan adalah
segala bentuk respons
yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah
laku siswa, yang bertujuan untuk
memberikan informasi atau umpan balik bagi siswa atas perbuatannya atau
responnya yang diberikan sebagai suatu dorongan koreksi.
Melalui
keterampilan penguatan (reinforcement) yang diberikan guru, maka siswa akan
merasa terdorong selamanya untuk meberikan respon setiap kali muncul stimulus
dari guru, atau siswa akan berusaha menghindari respon yang dianggap tidak
bermanfaat. Penguatan juga berguna untuk mendorong siswa memperbaiki tingkah
lakunya dan meningkatkan kerjanya.
Dengan demikian fungsi keterampilan
pengatahuan (reinfor cement) itu adalah untuk meberikan ganjaran kepada siswa
sehingga siswa akan berbesar hati dan
menigkatkan partisifasinya dalam setiap proses pembelajaran.
Dalam pembelajaran penguatan
memiliki peran yang penting untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran
yang lebih memiliki makna dan bermutu. Pujian atau respons positif yang
diberikan oleh guru atau siswa yang telah menunjukan prestasi, baik dalam
bidang akademik maupun non-akademik, anak akan merasakan bahwa perbuatannya
dihargai, dan dengan demikian akan menjadi motivator untuk terus berusaha
menunjukan prestasi terbaiknya. Akan tetapi bagi yang menerima pujian, apalagi
bagi anak akan merasa senang karena apa yang ditunjukkannya mendapat tempat dan
merasa diakui. Anak butuh pengakuan terhaap sesuatu yang dilakukannya, adanya
pengakuan akan menimbulkan dampak positif terhadap proses pembelajaran.
Penguatan hanya terbatas pada pemberian
balikan terhadap respons-respons yang betul, yang tampak dari jawaban siswa
sendiri. Dengan penguatan tadi, siswa dapat memisahkan mana yang betul dan
dapat dilanjutkan, dan mana ynag salah dan tidak perlu dilanjutkan.
Oleh karena itu
guru harus melatih dengan berbagai jenis penguatan dan membiasakan diri untuk
menerapkannya dalam pembelajaran. Sehingga pembelajaran tidak hanya sekedar
berisi sajian materi untuk dikuasai oleh anak, akan tetapi bermuatan
nilai-nilai edukatif untuk membentuk pribadi-pribadi yang baik yang selalu
saling menghargai.
B. Tujuan
dan Manfaat Penguatan
Pemberian respon positif (penguatan)
terhadap perilaku belajar siswa, baik melalui kata-kata (verbal) maupun
non-verbel seperti denggan isyarat-isyarat tertentu, secara langgsung maupun
tidak langsung akan mempengaruhi terhadap kepercayaan diri siswa.
Adapun tujuan dari pemberian
penguatan alam pembelajaran antara lain adalah :
1. Meningkatkan
perhatian siswa;
bahwa melalui penguatan yang diberikan oleh guru terhadap perilaku belajar
siswa, siswa akan merasa akan merasa diperhatikan oleh gurunya. Dengan demikian
perhatiansiswapun akan semakin meningkat seiring dengan perhatian guru melalui
respon yang diberikan kepada siswanya.
2. Membangkitkan
dan memelihara motivasi belajar siswa; apabila perhatian siswa semakin baik, maka dengan
sendirinya motivasi belajarnyapun akan semakian baik pula. Upaya memelihara dan
membangkitkan motivasi belajar tersebut, yaitu melalui penguatan.
3. Memudahkan
siswa belajar;
bahwa tugas guru sebagai fasilitator pembelajaran bertujuan untuk memudahkan
siswa belajar. Untuk memudahkan belajar harus ditunjang kebiasaan-kebiasaan
positif dalam pembelajaran, yaitu dengan memberikan renpon-respon (penguatan)
yang akan semakin mendorong keberanian siswa untuk mencoba, bereksporasi dan
terhindar dari perasaan takut salah dalam belajar.
4. Menumbuhkan
rasa percaya diri pada siswa; rasa percaya diri merupakan modal dasar dalam belajar.
Perasaan khawatir, ragu-ragu, takut salah dan perasaan-perasaan negative yang
akan mempengaruhi terhadap kualitas proses pembelajaran harus dihindari. Salah
satu upaya untuk memperkecil perasaan-perasaan negative dalam belajar, yaitu
melalui pemberian penguatan atau respon yang diberikan oleh guru terhadap
sekecil apapun perbuatan belajar siswa.
5. Memelihara
iklim kelas yang kondusif;
suasana kelas yang menyenagkan, aman, dan dinamis, akan mendorong aktivitas
belajar siswa lebih maksimal. Melalui penguatan yang dilakukan oleh guru,
suasana akan lebih demokratis sehingga siswa akan lebih bebas untuk
mengemukakan pendapat, berbuat, mencoba, dan melakukan perbuatan-perbuatan
belajar lainnya. Hal ini tentu saja sebagai dampak dari adanya respon yang
mengirigi terhadap proses dan hasil belajar yang dilakukan oleh siswa.
C. Komponen Keterampilan Penguatan
Penggunaan keterampilan penguatan
dalam kelas harus bersifat selektif dan hati-hati, disesuaikan dengan usia
siswa, tingkat kemampuan, kebutuhan, serta latar belakang, tujuan, dan sifat
tugas. Pemberian pengguatan harus bermakna bagi siswa.Beberapa komponen
keterampilan memberikan penguatan ialah sebgai berikut.
1. Penguatan Verbal
Penguatan
verbal dapat berupa kata-kata berupa kalimat yang di ucapkan guru. Contoh:
“baik”, “bagus”, “tepat”, “saya sangat menghargai pendapatmu”, “pikiranmu
sangat cerdas”, dan lain-lain.
2. Pengguatan Non
Verbal
Pengguatan non verbal meliputi antara
lain:
a.
Penguatan
Gestural
Penguatan ini diberikan dalam bentuk
mimik, gerak wajah dan anggota badan yang
dapat memberikan kesan kepada siswa. Misalnya mengangkat alis, tersemun, tepuk
tangan, anggukan tanda setuju, menaikan ibu jari “jempol”, dan lain-lain.
b.
Penguatan
Dengan Cara Mendekati
Penguatan ini dikerjakan dengan cara
mendakati siswa untuk menyatakan perhatian guru terhadap pekarjaan, tingkah
laku, atau penampilan siswa. Misalnya, guru duduk dalam kelompok diskusi,
berdiri disamping siswa.Seiring kegiatan guru mendakati siswa diberikan untuk
memperkuat penguatan yang bersifat verbal.
c.
Penguatan
dengan Sentuhan
Guru dapat menyatakan penghargaan
kepada siswa dengan menepuk pundak siswa, menjabat tangan siswa, atau
mengangkat tangan siswa, seringkali untuk anak-anak masih kecil, guru mengusap
rambut kepala siswa.
d.
Penguatan
dengan Memberikan Kegiatan yang Menyenangkan
Penguatan ini dapat berupa meminta
siswa membantu temannya apabila dia selesai mengerjakan pekerjaan terlebih
dahulu dengan tepat, siswa diminta memimpin kegiatan, dan lain-lain.
e.
Penguatan
Berupa Tanda dan Benda
Penguatan bentuk ini merupakan usaha guru dalam menggunakan
bermacam-macam symbol penguatan untuk menunjang tingkah laku siswa yang
positif. Bentuk penguatan ini antara lain: komentar tertulis pada buku
pekerjaan, pemberian prangko, mata uang koleksi, bintang, permen, dan lain
sebagainya.
D. Prinsip penggunan penguatan
Dalam keterampilan penguatan ada beberapa prinsip penggunaan penguatan
antara lain:
1.
Sikap dan gaya
guru, termaksuk suara, mimik, dan gaya gerik badan, akan menunjukkan adanya
kehangatan dan keantusiasan dalam memberikan penguatan.
2.
Kebermaknaan
3.
Penguatan
hendaknya diberikan sesuai dengan tingkah laku dan penampilan siswa sehingga ia
mengerti dan yakin bahwa ia patut diberi penguatan.
4.
Menghindari
penggunaan respons yang aktif
5.
Walupun
teguran danhukuman masih digunakan, respons
negatif yang diberikan guru berupa komentar, bercanda, menghina, ejekan
yang kasar perlu dihindari karena akan mematahkan semangat siswa untuk
mengemabangkan dirinya.
6.
Dapat
bersifat pribadi atau kelompok.
Di samping
prinsif tersebut di atas, dalam memberikan penguatan juga harus memperhatikan
unsur-unsur sebagai berikut:
1.
Sasaran
penguatan
Sasaran penguatan yang diberikan oleh guru harus jelas. Misalnya
memberikan penguatan tertentu kepada siswa.
2.
Penguatan
harus diberikan segera
Agar dampak positif diharapkan tidak menurunkan bahkan hilang, penguatan
haruslah diberikan segera setelah siswa menunjukan respons yang diharapkan.
Dengan perkataan lain, tidak ada waktu tunggu antara respons yang ditujukan
dengan penguatan yang diberikan.
3.
Variasi dalam
penggunaan
Pemberian penguatan haruslah dilakukan dengan variasi yang kaya hingga
dampaknya cukup tinggi bagi siswa yang menerimanya. Oleh karena itu bentuk
penguatan yang diberikan oleh guru harus disesuaikan dengan karakteristik
prilaku belajar yang yang ditunjukan oleh siswa itu sendiri.
E. Cara Menggunakan Penguatan
Ada beberapa cara penggunaan penguatan yang perlu diperhatikan yakni sebagai
berikut:
1.
Penguatan
kepada pribadi tertentu
Pengguatan harus jelas kepada siapa ditunjukan sebab bila tidak kurabg
afektif.
2.
Penguatan
kepada kelompok
Penguatan dapat pula dapat diberikan kepada siswa, misalnya apabila satu
tugas telah diselesaikan dengan baik oleh satu kelas, guru membolehkan kelas
itu bermain voli yang menjadi kegemarannya.
3.
Penguatan
pemberian dengan segera
Penguatan seharusnya diberikan segera setelah muncul tingkah laku atau
proses yany diharapkan.
4.
Variasi dalam
penggunaan
Jenis atau macam penguatan yang digunakan hendaknya bervariasi, tidak
terbatas kepada satu jenis saja karena hal ini akan menimbulkan kebosanan dan
lama kelamaan akan kurang afektif.
5.
Penguatan tak
penuh
Penguatan ini diberikan kepada siswa siswi yang telah melaksanakan tugas
atau menjawab pertanyaan dengan baik, akan tetapi belum seluruhnya benar. Maka
dengan demikian diberikan penguatan sebagian dan selanjutnya guru meminta siswa
siswi yang lain untuk menyempurnakan jawaban siswa siswi sebelumnya.
6.
Penguatan
harus diberikan dengan hangat dan antusias
7.
Hindari
respons negatif terhadap jawaban.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar