Kumpulan Puisi Bahasa Indonesia VA STKIP TAPSEL 2013
OTORITASKU
Karya Jason Walker Panggabean
Mari... Mari dorong dia
Jatuhkan dia ke lubang itu
Pukul... Pukul dia dengan palu
Remukkan... Injak dia dengan sepatu
besimu
Jangan... Jangan biarkan ia bernafas
Jangan... Jangan biarkan ia menghirup
udaraku yang mahal
Gilas... Gilas ia sampai mati
Tapi jangan tatap aku!!!
B E R L A L U
Karya Jason Walker Panggabean
Sayang...
Apa yang ingin engkau katakana?
Yang hendak engkau ungkapkan
Tatapanmu tlah cukup membuatku pilu
Tlah cukup menenggelamkanku dalam
nestapa
Cermin di hadapanmu kini tlah retak
Buram, redup, dan bercak kelam sunyi
Engkau bak rembulan yang berpadu bersama
mentari
Pucat, lesu, dan penuh pedih perih
Riak air mata menyusuri pipimu yang
lembab
Kelopak matamu lebam tak bernyawa
Rasa ingin aku mengusap
Tapi kini aku harus pergi
ANDAI KU BISA
Karya Jason Walker Panggabean
Andai ku bisa berpaling
Kan ku coba melangkah
Menjauh meninggalkan perih ini
Membawa hatiku, bersama lukaku
Lara yang tlah kau ukir
Tak mampu memalingkan hatiku
Kau masih ada di sini
Masih di hatiku yang dulu
Ah... Bodohkah aku
Masih tetap di sini
Masih tetap menunggu
Engkau yang telah berpaling
CERITA SANG RAJA
Karya Jason Walker Panggabean
Saat itu aku dibutakan kekuasaan
Ku suruh orang menjinjingku
Ku bayar ia memujaku
Mencium dan menjilat kakiku saat berdebu
Ah... Aku tak peduli
Ku paksa mereka menyuapiku
Memijit bahuku yang pegal menghitung
kekayaanku
Ku tampar ia saat menatapku
Ku ludahi ia saat memohon
Ku paksa dank u nodai putirnya
Ku injak... Ku siksa... Dan ku bunuh dia
Dan kini... Aku teringat sebelum mati
Hari terakhirku menguasai mereka yang
tertindas
Mereka tlah menjadi batu besar
Semakin dekat... Semakin besar... Dan
akhirnya menggilasku
KEHILANGANMU
Karya Jason Walker Panggabean
Malam ini, semua masih seperti dahulu
Ku masih bersama kesedihanku
Melamun bersama kesendirianku
Sejak kau tinggalkan aku
Cerita yang telah kita rangkai
Kini hanya menjadi puing pengukir pilu
Pilu yang semakin lama semakin dalam
Karena lukamu
Kini doa dan harapku hanya bertumpu di
sudut malam
Keheningan menjadi pertanda hari-hariku
Jiwaku tlah lenyap
Bersama kepergianmu
![]() |
Penulis
bernama lengkap Jason Walker Panggabean. Lahir di Pinangsori tanggal 25 Januari
1993. Menempuh pendidikan Sekolah Dasar
di SDN 158466 Hutabalang 6. Kemudian melanjutkan
Sekolah Menengah Pertama di SMPN 1 Badiri. Dan Sekolah Menengah Atas di SMAN 1
Pinangsori. Sekarang melanjutkan studi tingkat sarjana di Sekolah Tinggi
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan angkatan
tahun 2010-2011. Pada program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dengan NPM.
11070124.
CINTA
Karya Siti Masriani Harahap
Di malam hari yang sunyi
Angin sepoi-sepoi datang menyapa
Wajah mu selalu terbayang dimata ku
Tiap hari ku selalu membayangkan mu
Pada
waktu pagi menjelang
Kulihat
matahari yang mulai terbit pajar
Seandainya
kamu ada disisiku
Perasaan
bagaikan goyang ombak
Yang ada dilaut nan biru
Hati remuk, hancur karena cinta mu
Disaat kamu meninggalkan aku sendirian
Tidak ada satupun yang menemani
Aku
tidak akan pernah abaikan cintamu
Karena
cinta mu telah terikat dalam hati sanubariku
Pahit
manisnya kan ku arungi dan ku lewati
Asalkan
cinta mu dan cinta ku tetap abadi selamanya
CITA-CITA
Karya Siti Masriani Harahap
Di
pagi hari yang bagitu cerah
Perlahan-berlahan
aku mulai
Mengarah
dekat jenda
Lalu
jendela kamarku buka dengan senyuman
Aku tersenyum mengarah kepada
Matahari yang mulai terbit
Dan begitu cerah sekali
Aku bahagia dipagi hari itu
Dari
situ perasaan ingin sekali
Merasakan
kebahagian yang
Di
awali dengan senyuman
Aku
akan meraih cita-cita yang kuinginkan selama ini
Di pagi hari yang cerah tadi
Rasanya aku akan berusaha
semangat
Dalam menggapai semua
Yang ada dibenak ini
IBU
Karya Siti Masriani Harahap
Ibu…
Kau
selalu menyayangiku
Siang
dan malam
Kau
selalu menjaga diriku
Dari kecil sampai dewasa
sekarang
Kau tidak pernah lepaskan kasih
Dan sayangmu untuk anakmu ini
Ibu…
Kau
bagaikan matahari dan bulan
Dari
terbit sampai terbenamnya matahari
Kau
selalu menyinari
Dan
dimalam hari juga tetap bersinar
Ibu…
Aku tidak bisa lagi
Membalas jasa-jasamu
Hanya Tuhan yang bisa membalas
Semua
ini kepadamu
Ibu…
Aku
sangat menyayangimu
Selama-lamanya
KASIH SAYANG SANG IBU
Karya Siti Masriani Harahap
Disuatu
malam yang sunyi
Ibunya
melihat anaknya tertidur
Dia
sangat menyayangi anaknya itu
Siang
malam si ibu selalu menangis
Bagaimana nasib anakku ini
nantinya
Bilaku tiada di dihadapannya
Oh…mengapa aku berpikir sepirti
itu
Aku ingin hidup lebih lama
dengan anakku
Tapi
apalah daya
Semua
sudah tersusun rapi
Oleh
yang kuasa
Ya…Allah
Tolonglah
hambahmu ini
AYAH
Karya Siti Masriani Harahap
Dikeheningan
malam
Yang
penuh cahaya bintang
Kedua
mata takkan dapat dipejamkan
Tatkala aku memandang wajah
Sang ayah yang penuh hiasan
Yang beribu-ribu kerutan
Ayah…
Engkau
menangis karena aku
Engkau
sedih karena aku
Engkau
kurus karena aku
Engkau
korbankan segalanya untukku
Ayah…
Jasamu tiada terbalas
Tiada terbeli, tiada tara
Terlukis indah didalam surga
Terdapat
sinar yang penuh keridhoan
Terdapat
sinar yang penuh kesabaran
Terdapat
sinar kasih sayang
Terdapat sinar kelelahan semua
karena aku
Ayah…
Hanya doa yang bisa ku
persembahkan untukmu
Karena jasamu tak terbalas
Hanya
tangis sebagai saksi
Atas
rasa cintaku padamu
Ayah…
![]() |
Penulis bernama lengkap Siti Masriani Harahap.
Lahir di Huta Pasir Ulok Yano tanggal 23 September 1993. Menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SDN Padang
Sihopal. Kemudian melanjutkan Sekolah
Menengah Pertama di Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Robitoul Istiqomah.
Dan Sekolah Menengah Atas di Madrasah Aliyah Swasta Pondok Pesantren Robitoul
Istiqomah. Sekarang melanjutkan studi tingkat sarjana di Sekolah Tinggi
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan angkatan
tahun 2010-2011. Pada program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dengan NPM.
11070014.
HARAPKU
Karya Siti Delima Wati Siregar
Disaatku duduk termenung
Bayangmu menghantuiku
Jikapagi, malam tiba
Wajahmu terbayang diingatanku
Harapku…..
Kau
dan aku
Selalu
menjalin kasih
Tanpaadaragu
Disaatku sedih
Disaatku piluh
Dan bahkan disaat
Ku merasa tak ada arti lagi
Ku
harap kau temaniku
Selalu
setia menemaniku
Hingga
waktu
Tak
memihak lagi
ITU CINTA
Karya Siti Delima Wati Siregar
Kamu…
Hadir
mengisi lubuk hatiku
Jauh
dalam relung jiwaku
Pernakah
kau merasakannya?
Cinta…
Itucinta!
Kini hanya kau yang bisa
Buat kurasa bahagia
Apakah
kau rasakannya?
Dan
mememluknya
Ku
menangis tertahan pedih
Ingat
kau tak bersamaku
Ku teriris perih
Terdiam, merenung berharap
Ku temukan titik
Kebahagian bersamamu
RINDU
Karya
Siti Delima Wati Siregar
Saatku pejamkan mata
Teringat akan dirimu,
membayangkanmu
Berharap kau berada disampingku
Bukan hanya bayangmu menemaniku!
Tapi…cinta dan sayangmu
Selalu berada direlung jiwaku
Walau hanya anganku
Ku inginkamu
Rindu…
Ya… rindu!
Rindu yang menghujam jantungku
Disetiap helaina fasku
Hanya kata rindu
Yang terucap
dibibirku
SAKIT HATI
Karya Siti Delima Wati Siregar
Menangisku pedih
Menagisku perih
Saat sakit hati menghujang
Hatiku remuk, hancur
Kau
berlalu begitu saja
Berlalu
tanpa jejak
Dimanahati mu?
Dimana janjimu?
Kau ucapaku yang terindah
Akulah yang ada dihatimu
Akulah segalanya bagimu
Tapi nyatanya kau lepaskanku
Kau
begitu tega
Kau enyah saat
melihatku
Apa ini yang kau
katakan cinta?
Apa ini rindumu?
Yang dulu kau ucappadaku
Dengan bisikan cintamu
Yang buatku melayang
Dan tak bisa lupakanmu

MAAFKAN
AKU
Karya Masdewana Pasaribu
Tak
maksudku tuk tinggalkan mu
Tiada
maksudku tuk lukai hati mu
Merobohkan
cinta mu
Mematahkan
sayap-sayap cinta mu
Semua
itu berawal dari mu
Tak
pernah kau tau
Arti
akan tulusnya cintaku untuk mu
Selalu
saja kau sibuk dengan pekerjaan mu
Tak
pernah kau pedulikan aku
Tak
pernah kau memperhatikan ku
Dan
tak pernah memahami ku
Bahkan
kau tak pernah ada buatku disaat aku butuh kamu
Aku
butuh kamu…
Tapi,
kau tak pernah mau tau
Apakah
kau sadar dengan sikapmu itu?
Aku
bosan, kesal dengan tingkahmu itu
Sayang,
Maafkan
aku
Jika
aku mengecewakan mu
Aku
harus pergi
Bukan
ku tak sayang
Ku
tak mau hatiku makin terluka
Jika
aku masih bersama mu
Maafkan
aku
CINTA
TAK BISA DIPAKSAKAN
Karya Masdewana Pasaribu
Sampai
kapan kau mengharapkan ku
Entah
sampai kapan kau dekati aku
Engkau
tau aku tak bisa bersama mu
Engkaupun
tau, aku tak menginginkan mu
Jika
engkau inginkan aku bahagia
Biarkan
aku pergi
Pergi
tuk mencari cinta
Yang
aku inginkan
Sebab…
Cinta
itu tidak bisa dipaksakan
Walau
aku tau bahwa
Cintamu
itu tulus untukku
Tapi
sampai kapanpun itu
Aku
tetap tidak bisa bersama mu
Karna
sedikit pun dihati ku
Tidak
ada cinta untuk mu
IBU
Karya Masdewana Pasaribu
Lautan
itu ku sebarangi
Gunung
itu aku daki
Asal
bisa memberikan sedikit saja
Senyuman
di wajah mu
Aku
memang bukan seorang anak
Yang
bisa membuatmu bahagia
Melainkan
hanya anak
Yang
bisa menyusahkan mu saja
Ibu…
Aku
berjanji
Disuatu
saat
Aku
akan membuatmu bahagia
Dan
bangga padaku
Dan
jika aku berhasil nanti
Kamulah
orang pertama
Yang
aku peluk
SAHABAT
Karya Masdewana Pasaribu
Kau
ibaratkan cahaya
Datang
menerangi kegelapan
Memberikan
sinar yang indah
Di
dalam kehidupan
Kau
memang sosok teman
Yang
selama ini ku cari
Yang
ceria, penyabar dan baik hati
Dan
mengajariku banyak hal
Kau
juga selalu ada disisi ku
Mau
mengerti tentang aku
Dan
selalu mengingatkan ku
Disaat
aku lupa
Kau
adalah bagian dari hidup ku
Yang
mengisi hari-hariku dengan senyuman
Kau
tak bisa digantikan
Oleh
apapun itu
HATI
YANG LUKA
Karya Masdewana Pasaribu
Tak
bisa ku berkata apa-apa
Tak
bisa ku sesalkan
Kepergianmu
mengisahkan luka di hati
Kau
pergi tuk meninggalkan aku
Meninggalkan
sekeping luka di hati ku
Kau
pergi dengan sebuah alasan
Ku
tak bisa memahamimu, mengerti tentang mu
Tapi,
apakah kau tau?
Setiap
hari
Setiap
waktu
Bahkan
setiap detikpun
Bayanganmu
tak kunjung sirna dari pikiran ku
Hati
ini terluka, rapuh
Saat
harus melepasmu pergi
Tak
sanggup hatiku
Melihatmu
berbalik rupa dari ku
Kasih….
Sesungguhnya
ku sangat menyayangi mu
Disetiap
hari-hariku
Hanya
ada nama saja
Kasih…
Kembalilah
Kembali
untuk ku
Dan
hidup bersama ku

DESAKU
Karya Melinda Siregar
Sungguh indahnya tanah kelahiranku
Tempatnya sejuk dan indah
Bila hari pagi
Suara burung kicau sangatlah indah
Tanah
pencaharian sangatlah subur
Para
petani sangat gembira
Menanam
tanaman di tanah yang subur
Sebab melihat tanaman nan hijau
Hari mulai petang
Matahari pun mulai terbenan
Petani mulai bergegas pulang
Aku bangga memiliki desa yang indah
PENGAMEN
Karya Melinda Siregar
Di setiap pagi hingga sore
Aku berjalan dijalan raya
Aku melihat ada orang
Yang mengamen di tengah jalan
Aku sedih melihat
Orang yang berkeliaran
Dijalanan.............
Membuat hatiku
Tersentuh sekali
Oh tuhan.................
Terimah kasih yang engkau
Berikan kepada diriku
Karena aku tidak merasakan
Apa yang mereka rasakan
DOA UNTUK IBU
Karya Melinda Siregar
Ibu...................
Sungguh mulia jasamu
Membimbing dan mendidikku
Dari kecil hingga besar
Ya Allah.......Ya Robbi
Dengarlah doaku
Untuk ibuku
Yang ku cinta dan ku sayangi
Ampunilah dosa-dosa ibuku
Jauhkanlah dari siksa
Api neraka
Aku bangga mempunyai
Orang tua seperti ibuku
KORUPSI
Karya Melinda Siregar
Para pejabat sekarang
Sudah tidak mementingkan
Atau memengang teguh
Amanah pemerintahan
Mereka tidak mengingat keimanan
Mereka hanya mementingkan
Dirinya sendiri
Uang rakyat dimakan
Dan entah kemana perginya
Sungguh mereka tidak mementingkan
Nasib rakyatnya
Hanya mementingkan mereka masing-masing
SAHABAT
Karya Melinda Siregar
Sahabatku................
Diwaktu kecil kita selalu bersama
Disaat aku sedih
kamu selalu ada di sisiku
Dan di saat kamu sedih
Aku selalu ada buatmu
Kemanapun aku melangkah
Kita selalu bersama
Rintangan apapun kita hadapi
Dikala suka maupun duka
Sahabatku.................
Sekarang kamu sudah jauh
Kita tidak pernah bersama lagi
Semoga kamu disana
Mendapatkan apa yang kamu impikan

IBU
Karya Evi Novita Sari Harahap
Ibu…
Dikau
bagaikan mentari
Yang
selalu menyinari hidupku
Yang
selalu menjagaku
Dari
bangun hingga lelapku
Aku
bagaikan hamparan tandus
Tanpa
dirimu
Duniaku
terasa gelap
Tanpa
hadirmu
Oh
ibu…
Betapa
berartinya dirimu
Dalam
hidupku
Tanpamu bukan berarti apa-apa
KERINDUANKU
Karya Evi Novita Sari Harahap
Perih hati ini teriris sembilu
Kerinduan yang mendalam
Tak pernah terobati…
Sosok bayangmu selalu di hati
Lembut kasihmu tak pernah terganti
Berhari-hari berbulan-bulan
Bertahun-tahun kita terpisah
Tapi…
Kerinduan ini selalu datang
Gelisah, resah, sedih, susah
Dan selalu kulewati tanpa dirimu
Ya allah…
Aku merindukannya
Tiada satupun yang tahu tentang rindu
ini
Karena aku hanya berbicara pada
Malam yang terus membisu
AYAH
Karya Evi Novita Sari Harahap
Ayah…
Teringat di masa-masa yang lalu
Kenangan, memori yang begitu indah
Yang sulit untuk di lupakan
Engkaulah ayah
Begitu istimewah
Begitu
dermawan
Dan begitu bijaksana
Ayah…
Sekarang kenangan itu tidak bias
terulang lagi
Kenangan
itu telah pudar
Engkau telah tiada
Hidupmu telah tertaman di alam sana
Ayah…
Aku rindu kepada mu
Ayah…
Semoga jasad mu diterima di sisi allah
KESETIAAN
Karya Evi Novita Sari Harahap
Jika rupa yang menjadi ukuran
Aku tak layak jadi kekasihmu
Jika harta menjadi batasan
Aku tak pantas menjadi pendampingimu
Tapi…
Jika keikhlasan hati dan kesetiaan
Yang engkau dambakan aku siap
Aku siap Menjadi seseorang yang
Selalu ada untukmu
DIA
BUKAN KAMU
Karya Evi Novita Sari Harahap
Kenapa kau mencintaiku
Kenapa kau selalu berusaha
Untuk dapatkan cintaku
Dan merebut hatiku
Padahal kau sudah tahu pasti
Bahwa cintaku tak mungkin untukmu
Engkau pun tahu
Bahwa aku sangat menyayangi dia
Tapi kamu tidak peduli
Kamu tidak pernah menyerah
Kau terus saja berusaha dan berusaha
Aku salut samamu
yang berusaha mendapatkanku
Orang yang kamu cintai
Dengan berbagai cara
Tapi maaf…
Aku tidak bias bersamamu
Aku tidak pernah mencintaimu
Ku hanya mencintai dia
Bukan kamu
Dihidupku hanya ada
Aku tidak mau mengecewakan dia
Yang tulus dan mau berkorban buat aku
Sekali lagi aku mintak maaf

IBU
Karya Robiatul Adawiyah
Kau
wanita yang selalu ku puja
Kau
yang selalu manjagaku
Kau
yang memberiku kasih sayang
Oh
Ibu….
Disetiap
langkahku
Kau
tak pernah menuntunku
Walau
aku sering membuat luka dihatimu
Tapi
kau tetap memberi senyum kepadaku
Oh
Tuhan…
Jagalah
dia untukku
Berilah
dia kekuatan dan kesabaran menjagaku
Tanpa
dia aku tak berarti apa-apa
Oh
Ibu…
Kau
sosok yang tak tergantikan
RASA INI
Karya Robiatul Adawiyah
Sejak
pertama aku melihatmu
Aku
merasakan sesuatu dalam hatiku
Belum
pernah kurasakan sebelumnya
Apakah
ini disebut cinta ?
Lirikan
matamu membuatku terdiam membisu
Senyumanmu
membuat hidupku lebih indah
Ingin
diriku menggapai cintamu
Ku
ingin miliki dirimu
Bila
malam tiba
Wajah
manismu selalu ada dipandanganku
Hari-hari
kulalui begitu indah
Dan
lebih indah lagi bila bersamamu
Mungkin
diriku jatuh cinta
Izinkan
aku tuk mengisi harimu
Karena
cintaku tulus dari hatiku
Yang
akan kuberikan padamu
KAU
Karya Robiatul Adawiyah
Namamu
selalu dihati
Dulu
kau mencintaiku
Dulu
kau menyayangiku
Kau
selalu berkata
Kalau
aku adalah yang terbaik untukmu
Hari-hari
yang kita lalui penuh dengan kebahagiaan
Cinta
dan tawamu membuat hidup semakin indah
Kau
selalu ku kenang di dalam hidupku
Namamu
selalu dihatiku
Walaupun
kini kau telah berpaling dariku
Terima
kasih buat cintamu
Semoga
kau bahagia dengan dia
Doaku
akan selalu bersamamu
DOAKU
Karya Robiatul Adawiyah
Tuhan…
Kau
pencipta alam ini
Kau
yang memberi hidup
Untuk
semua makhluk ciptaan-Mu
Dalam
setiap doaku
Aku
yakin kau pasti akan mengabulkannya
Karena
kau Maha Pemurah
Yang
selalu mengasihi hamba-Nya
Tuhan…
Terima
kasih untuk semua
Apapun
yang telah kau beri untukku
Doaku
kepada-Mu yang memberi semangat untukku
TAKKAN TERGANTIKAN
Karya Robiatul Adawiyah
Kau
yang member keindahan untukku
Yang
selalu menghiasi hari-hariku
Yang
dulunya hanya biasa-biasa saja
Tetapi
sekarang penuh dengan keindahan
Meski
waktu datang dan berlalu
Takkan
ada yang dapat menggantikanmu
Kau
bagaikan embun di pagi hari
Kau
selalu memberi kesejukan disetiap bangunku
Tetaplah
disini untukku
Karena
kau adalah bintang dihatiku
Yang
selalu menyinari hatiku
Yang
penuh dengan kegelapan
Penulis
bernama lengkap Robiatul Adawiyah Matondang. Lahir di Goti tanggal 2 Juli 1994. Menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SDN 200510
Goti. Kemudian melanjutkan Sekolah
Menengah Pertama di Madrasah Tsanawiyah Negeri Padangsidimpuan. Dan Sekolah
Menengah Atas di Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Padangsidimpuan. Sekarang
melanjutkan studi tingkat sarjana di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (STKIP) Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan angkatan tahun 2010-2011.
Pada program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dengan NPM. 11070023.
PERASAAN
Karya Santi Simatupang
Awalnya buat ku biasa saja untuk
mengenalmu
Setiap waktu sempat kita lewati bersama
Detik,menit,jam bahkan setiap hari kita
Slalu bersama
Walaupun hanya lewat media handphone
Namun setelah hari demi hari kita lewati
bersama
Entah mengapa ku merasakan sesuatu yang
beda
Aku merasakan gelisah,khawatir,dan sepi
Jika tidak mendengarkan kabar darimu
Dan juga mendengar suaramu
Tapi kenapa aku bisa seperti itu
SLALU DIKENANG
Karya Santi Simatupang
Wajahmu selau hadir disini,tetaplah
disini
Walaupun hanya dalam mimpi
Senyummu cerahkan hati gelapku
Kau bisa indahkan pandangan cintaku
Saat kau jauh disana
Cahaya sang fajar membuatmu semangat
Melakukan aktivitas karna sinar itu
adalah aku
Cinta hadir karna perkenalan
Cinta bersemi karna perhatian
Cinta bertahan karna kesetiaan
Namun cinta juga bisa gugur
Karna suatu kebohongan juga penghianatan
IMPIANKU
Karya Santi Simatupang
Awalnya biasa saja buatku
Sungguh tak ku sangka ternyata dirimu
Ada untuk aku cintai
Namun kini pikiranku
Hanya tertuju padamu
Sungguh aku tenggelam dalam khayal
cintamu
Bertemu denganmu membuatku bahagia
Walaupun ku tak tahu harus bagaimana
Agar kamu juga bisa merasakan
Ketulusan cinta yang kumiliki
ARTI KESETIAAN
Karya Santi Simatupang
Kesetiaan bukanlah hal yang mudah
Unruk dilakukan
Butuh komitmen dan kesadaran
Dalam diri
Dengan begitu
Cinta dan sayang
Dapat melekat di qalbumu selamanya
Seseorang yang istimewa bukanlah orang
Yang selalu ada dihadapanmu bukan juga
Yang senantiasa yang slalu ada di sisimu
Tapi ialah orang yang setia di hati dan
Slalu mengingat kita dalam bisikan doa
MASA LALUKU
Karya Santi Simatupang
Kesedihanku, dukaku
Perihku, lukaku
Kini telah sirna
Karna engkau telah hadir dan datang
Mengisi hatiku yang pilu…
Sungguh ku sangat bahagia
Atas kehadiranmu
Yang telah membuat hati ini tak lara
Akibat luka masa laluku…

AIR MATA DAN SAKIT HATI
Karya Siti Marlina Siregar
Daun-daun sudah mulai kering
Daun-daun sudah mulai keguguran
Bagaikan air mataku yang menetes
Satu persatu
Daun-daun kering itu seakan takkan
berhenti berjatuhan
Dan
air matakku takkan berhenti meratapi
Siapakah
yang kan peduli
Andaikan
ada yang merasakan sakit hati ini
Mungkin
air mata ini akan berhenti meratapi
Yang
mengharapkan ada orang yang mengerti keadaanya
NARKOBA
Karya Siti Marlina Siregar
Dia
membuat kita melayang
Seakan
ada di surga
Dia
membuat kita hanyut
Dalam
kenikmatan
Sadarlah
wahai kawan….
Dia
hanya ingin memperbudak kita
Dia
juga akan menghancurkan hidupmu
Dan
menghancurkan masa depanmu
Setelah
kau hancur
Dia
akan mengejek dan menertawakanmu
Ingatlah
wahai kawan
Masih
banyak yang harus kamu lakukan
Selain
diperbudak olehnya
MALAM KELABU
Karya Siti Marlina Siregar
Hari
sudah mulai gelap
Bintang-bintang
sudah mulai berlomba menampakkan sinarnya
Rembulan
seakan tersenyum pada bumi dengan manja
Aku
berharap malam ini akan ada yang menghiasi malamku
Seperti
orang-orang yang sedang tampak bahagia
Ada
yang perhatiin mereka
Ada
yang menyayangi mereka
Dan
ada yang selalu memberikan lebih pada mereka
Tapi,
itu semua takkan mungkin
Aku
Cuma bisa meratapi nasibku
Aku
tidak pernah berharap lebih darimu
Aku
Cuma mau
Kamu
lebih memperhatikanku
Dan
menyayangiku sepenuhnya
SELINGKUH
Karya Siti Marlina Siregar
Kamu
bilang
Aku
yang paling kamu sayang
Kamu
bilang
Kamu
takkan pernah bisa melupakan ku
Tapi,
itu semua hanya janji-janji palsumu
Kamu
malahan tega menghianati cinta kita
Kamu
melupakan semua janji manismu
Kamu
selingkuh dengannya
Hati
ini sangat sakit
Mendengar
semuanya
Hati
ini sekarang sudah hancur berkeping-keping
Hanya
air matalah yang sekarang menemani hari-hari ku
Apakah
kamu tidak tau sakitnya hatiku sekarang
Ataukah
kamu hanya ingin mempermainkan ku
Aku
hanya bisa meratapi nasibku
Dan
menunggu kepastian darimu
BERPIKIRAN NEGATIF
Karya Siti Marlina Siregar
Kadang
dalam hidupku aku berfikir
Apakah
masih ada orang yang sayang sama aku?
Terkadang
aku juga berfikir
Apakah
mereka benar menganggap ku sebagai anak?
Pada
saat aku sakit
Satu
pun tidak ada yang peduli sama aku
Dari
keluarga…
Dan
sahabat-sahabat ku
Mereka
semua sama saja
Setan
terus menghampiriku
Dan
selalu menggodaku
Aku
bakalan mau khilaf
Untuk
mengakhiri sisa-sisa hidupku ini
Mungkin
dengan cara ini
Semua
keluargaku senang
Dan
tidak ada lagi yang akan menggangu mereka lagi
Penulis bernama lengkap Robiatul Adawiyah.
Lahir di Ulak Tano tanggal 21 November 1993.
Menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SDN 10025 Simangambat. Kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama
di Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-Hamidiyah. Dan Sekolah Menengah Atas di
Madrasah Aliyah Swasta Al-Hamidiyah. Sekarang melanjutkan studi tingkat sarjana
di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Tapanuli Selatan,
Padangsidimpuan angkatan tahun 2010-2011. Pada program studi Pendidikan Bahasa
Indonesia dengan NPM. 11070022.
PAHALA
Karya Winda Sari
Dunia tak sebesar dunia
Dunia hanya sekecil dunia
Dunia hanyalah dunia
Dunia...............ini dunia
Kenyanglah dengan hura-hura
Kenyanglah dengan foya-foya
Kenyanglah dengan dosa
Kenyanglah hingga muntah
PERGI
Karya Winda Sari
Berkelana aku menghirup aromamu
Aroma yang mengkernyitkan dahiku
Langkah demi langkah mengikuti
baumu
Bau yang telah melekat di kepalaku
Aku ingin bertemu..........
Denganmu
Ingin aku berteriak............
Mengatakan
Kau bukan apa-apa
AYAH
Karya Winda Sari
Menangis sendu aku dengamu
Tertawa ria aku untukmu
Setiap aku mendengar tentangmu
Aku diam terpaku
Sosok yang tak pernah kusentuh
Sosok yang tak bisa kuajak
Yang tak pernah bicara denganku
Semenjak aku melata
RINDU
Karya Winda Sari
Lama tak mendengar suaramu
Bak tubuh tanpa kepala
KANKERKU
Karya Winda Sari
Pening nian kepala ini
Melihat indahnya pelangi
Rambut bak gerimmis
Satu persatu berjatuhan
Hari ini begitu menegangkan
Khawatir hari esok
Walau iman ada di hati
Tapi tetap aku takut
Penulis
bernama lengkap Winda Sari. Lahir di Kota Pinang tanggal 20 Oktober 1993. Menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SDN 2
Gunung Tua. Kemudian melanjutkan Sekolah
Menengah Pertama di SMPN 3 Padang Bolak. Dan Sekolah Menengah Atas di SMAN 1
Padang Bolak. Sekarang melanjutkan studi tingkat sarjana di Sekolah Tinggi
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan angkatan
tahun 2010-2011. Pada program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dengan NPM. 11070011.
HIANATI CINTAKU
Karya Riska Emelia Simbolon
Hari
lepas hari telah kita lalui bersama
Suka
duka, sedih senang, selalu bersama
Hingga
hati ini bahagia
Namun
kini telah berubah
Semua berubah
Berlalu
begitu saja
Setelah
kau mengenalnya
Cintamu,
hatimu telah sirna untukku
Sakit
dan sakit rasanya
Cinta
yang telah kita bina
Kau
campakkan begitu saja
Janji
yang kau ucapkan
Kau
hapus begitu saja
Tahukah
kamu?
Diriku
terluka olehmu
Yang
menghianati cintaku.
TUHAN
Karya Riska Emelia Simbolon
Tuhan
Dalam
nama-Mu aku mengucap syukur
Syukur
atas anugerah yang Kau berikan
Tanpa
kuasa dari-Mu
Aku
bukanlah siapa-siapa
Tanpa
pertolongan-Mu
Ku
tak dapat berdiri setegar ini
Tuhan
Terima
kasih atas pengorbanan-Mu
Terima
kasih atas penebusan-Mu
Atas
darah-Mu yang suci
Sungguh
engkau Allah yang peduli
Allah yang mengerti
Kasih-Mu tiada duanya
AKU BEGITU LEMAH DAN
BODOH
Karya Riska Emelia Simbolon
Aku
begitu lemah dan bodoh
Mataku
tak dapat melihat yang lain selain kamu
Walau
kutahu kau mencintainya
Kau
tak pernah tahu sakit yang kurasakan
Karna
ku tak mampu tuk mengatakannya
Bahwa
kutlah jatuh cinta padamu
Aku
tahu aku bukanlah yang kau inginkan
Tapi
ketahuilah
Orang
yang sangat menyayangimu itu hanya aku
Mencitaimu
sama seperti sungai air mata yang mengalir
Yang
tak akan pernah berhenti dan selalu mencintaimu
Meski
hatimu tak akan pernah kumiliki
Cukup
bagiku saat melihatmu tersenyum
Meski
senyumanmu itu bukanlah untukku
Aku
akan tetap bahagia
Sebab
kebahagiaanku adalah saat melihatmu tersenyum
DI MANAKAH SEMUA ORANG
Karya Riska Emelia Simbolon
Saatku pejamkan mata ini
Teringat kembali masa yang begitu
menyedihkan
Masa yang penuh dengan tetesan air mata
kesedihan
Masa dimana harus kehilangan apa yang di
miliki
Dalam sekejap mereka mengambil semuanya
Dalam sekejap mereka menghancurkannuya
Mereka membuat kejahatan yang tak pernah
aku bayangkan
Di manakah orang-orang bersembunyi?
Di manakah telinga mereka semua?
Sehingga tak seorangpun yang tahu.
Sehingga tak seorangpun yang menolong.
Di saat kami menjerit ketakutan.
DIA
Karya Riska Emelia Simbolon
Belum
sempat kulakukan apa yang ingin kulakukan
Belum
sempat kumembuat dia tersenyum
Karena
kini dia telah pergi
Pergi
dan tak akan kembali
Haruskah
aku kehiilangannya?
Haruskah
aku hidup tanpa dia?
Aku
tak sanggup
Aku
tak mampu
Aku
tak bisa hidup tanpa dia
Aku
ingin membuatnya bahagia
Aku
ingin membuatnya merasakan betapa indahnya ciptaan-Nya
Tapi
bagaiman aku melakukannya
Kini
dia telah pergi meninggalkanku dan impianku
Tuhan,
apa yang harus aku lakukan?
Aku
tak bisa hidup tanpa dia
Aku
tak mau kehilangannya
Karna
aku sangat menyayanginya
Penulis
bernama lengkap Riska Emelia Simbolon. Lahir di Rokan tanggal 21 Agustus
1993. Menempuh pendidikan Sekolah Dasar
di SDN 032 Sei Garo. Kemudian
melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di SMP Latarsia Gading Sari. Dan Sekolah
Menengah Atas di SMAN 2 Pandan. Sekarang melanjutkan studi tingkat sarjana di
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Tapanuli Selatan,
Padangsidimpuan angkatan tahun 2010-2011. Pada program studi Pendidikan Bahasa
Indonesia dengan NPM. 11070038.
KHAYALAN
Karya Kristina Lubis
Seiring
hembusan angin malam
Rembulan
yang begitu indah
Begitulah
hati yang bersahabat
Yang
selalu setia menemani
Hari
yang berlalu
Tiada
lagi yang mampu disesali
Segalanya
telah pergi
Tak
satupun dimengerti
Semua
berlalu begitu saja
Tanpa
ada satu yang membekas
Dan
itu yang membuat
diri
ini tak berdaya
PENANTIAN
Karya Kristina Lubis
Hidup
bagaikan terperangkap
Niatku
untuk hidup bahagia
Kini
hilang sejenak
Ternyata
hanya sebatas angan-angan
Perih,
pedih rasanya perasaanku saat ini
Ayahku
tercinta sudah pergi
Untuk
selama-lamanya
Sedih
rasanya hatiku
Melepas
kepergianmu
Mau
enggak mau harus merelakannya
Bapa,
datanglah dalam mimpiku
Hiasi
malamku
Untuk
melepas semua rasa rinduku
Meskipun
hanya sebentar saja
KESUNYIAN
Karya Kristina Lubis
Di
tengah keheningan malam
Di
sebuah kota kecilku
Aku
menghela nafas secara perlahan
Aku
terus menelusuri
Kota
kecilku itu
Sunyi
senyap tergirau dibenakku
Sungguh
tiada kuduga
Perasaan
hatiku yang sebenarnya
Suara
angin yang bertiup kencang
Seolah-olah
ikut merasakan
Kesunyian
hatiku yang sebenarnya
Sungguh
tak kusangka
Semua
itu berlalu dengan cepat
BUNDA
Karya Kristina Lubis
Bunda....
peluklah hati kecilku ini
Yang
penuh dengan
Kekejaman
ini
Ajari
anakmu ini
Untukl
menghapus semua
Rasa
benci yang singgah
Di
hatiku
Biarkanlah
kasih lembutmu
Sentuh
hatiku
Ubah
aku jadi buah hati
Yang
bisa membanggakanmu
Ke
masa yang akan datang
SAHABAT
Karya Kristina Lubis
Segala
kenangan indah telah ku lewati bersamamu
Pahit
asam manisnya kehidupan
Telah
kulalui bersamamu
Kini
kuharap
Berharap
dan terus berharap
Kau
takkan tinggalkan diriku
Ku
mohon jangan tinggalkan
Jangan
lupakan semua kenangan
Yang
telah kita lewati
Hanya
kau sahabat terbaikku
Kau
yang bisa membuatku
Jadi
berubah sikap
Seperti
sekarang ini
Kini
ku hanya memohon
Jangan
pernah lupakan semua kenangan indah
Yang
pernah kita lalui
Penulis
bernama lengkap Kristina Lubis. Lahir di Tarutung tanggal 19 Maret 1992. Menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SD Tarutung
176334. Kemudian melanjutkan Sekolah
Menengah Pertama di SMPN 01 Simangumban. Dan Sekolah Menengah Atas di SMKN 01
Siatas Barita. Sekarang melanjutkan studi tingkat sarjana di Sekolah Tinggi
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan angkatan
tahun 2010-2011. Pada program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dengan NPM.
11070048.
RINDUKU
Karya Nurliana Simbolon
Ketakberdayaan
Membuatku letih,,
Langkahku
tak teralunkan
Pikir
ku tak terarah
Ingin
ku kata,
Betapa
perih , tersayat dalam hati
Karna
rindu ,
Tak
terhadapi
Dimanakah
dirimu,,
Rasa
rindu ingin bersua dengan Mu
Apakah engkau mengingat ku
Walau
hanya bagai angin berlalu
Pulanglah,,
Karna
rinduku hanya untuk mu
IBU
Karya Nurliana Simbolon
Ibu,,,
Dalam
hening,
Ku teringat raut wajah mu
Yang
begitu tulus tak pernah mengenal lelah
Tuk
menuntun ku
Ibu,,,
Kenakalan
ku
Membuatku
mengerti dengan keabaikan mu
Ku
tak mampu
Dengan
apa ku harus membalas kasih mu
Seiring
waktu,
Ketegaranmu,,
Tak
setegap dulu
Wajahmu
yang kencaang
Kini
telah keriput,,
Ibu,,
Nasehatmu
jadi pelita hidup ku
SANDIWARA
Karya Nurliana Simbolon
Kau
lantunkan sebuah kata indah
Sungguh
terayun,
Hingga
kelubuk jantung ku
Kau
bisikkan janji yang manis,
Hingga
mentari menghilang
Ku
nanti,
Hingga
waktu berlalu
Namun
apa yang kudapat,
Kau
bersanding di depan mata ku
Kata
manis mu hanya sampah
Membuat
kepercayaanku luluh lantah
Kejamnya,
Cintamu
hanya sandiwara
DUNIA MALAM
Karya Nurliana Simbolon
Tak
sedari dulu kusadari hidup ini
Ku
selalu melangka,
Dan
tak pernah menoleh ke belakang
Kini
aku tersesat dalam kegelapan
Dunia
yang tak tahu arah,
Yakni,
Dunia
malam, adalah dunia malang
ENGKAU
Karya Nurliana Simbolon
Anugerah-Mu
begitu indah
Kuasamu
begitu ajaib
Engkau
mampu menciptakan segalanya
Engkau
mampu memberikan segalanya
Engkau
mencurahkan kasihmu pada kita
Kasih
yang tiada duanya
Karnamu
kami ada
Karnamu
kita kuat
Karnamu
kita mampu melewati setiap pencobaan
Engkau
yang selalu peduli
Engkau
yang selalu menjaga
Engkau
yang selalu menopang
Engkau
yang telah berkorban untuk kita
Sadarkah
kamu?
Tak
seorangpun yang dapat melakukannya untuk kita
Hanya
Engkau
Hanya
Engkau satu-satunya
Tapi
mengapa kita sebagai umat-Nya
Tak
melakukan apa seharusnya kita lakukan?
Penulis
bernama lengkap Nurliana Simbolon. Lahir di Pandurungan tanggal 6 Juli 1991. Menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SD 153076
Pinangsori. Kemudian melanjutkan Sekolah
Menengah Pertama di SMPN 1 Sibabangun. Dan Sekolah Menengah Atas di SMKN 1
Sibolga. Sekarang melanjutkan studi tingkat sarjana di Sekolah Tinggi Keguruan
dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan angkatan tahun
2010-2011. Pada program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dengan NPM. 11070037.
RINDU
Karya Nur Fitriyani Siregar
Ketika kelam datang
kutitipkan rindu lewat kunang-kunang...
Meski hampa mengundang...
Namun ku berharap rasa itu kau balas...
kutitipkan rindu lewat kunang-kunang...
Meski hampa mengundang...
Namun ku berharap rasa itu kau balas...
Ketika kelam datang...
Ada huruf-huruf nama mu yang ku simpan...
Meski kawat-kawat rindu menyayat...
Namun mentalku tetap bertahan kuat...
Ada huruf-huruf nama mu yang ku simpan...
Meski kawat-kawat rindu menyayat...
Namun mentalku tetap bertahan kuat...
Ada rindu dikelam nan sepi...
Sunyi...
Menanti...
Sendiri...
Walau lolongan srigala mengancam...
Namun hadirmu tiada lelah ku nantikan...
Sunyi...
Menanti...
Sendiri...
Walau lolongan srigala mengancam...
Namun hadirmu tiada lelah ku nantikan...
Bersama mu aku ingin menikmati
rembulan yang syahdu...
Mendengar canda mu...
Tawa renyah mu...
Hinggah azan subuh memisahkan...
Mendengar canda mu...
Tawa renyah mu...
Hinggah azan subuh memisahkan...
Tau kah engkau ...
Ditengah kelam mendera...
Sepi merajalelah…
Ditengah kelam mendera...
Sepi merajalelah…
Kesetiaan rindu dalam menanti masih
ku jaga…
SEMUA AKAN INDAH
Karya Nur Fitriyani Siregar
Tertatih...
Terpuruk...
Terhempas aku ketelaga lisan mu...
Ketika sudut kecil menjadi teman...
Curhatan hati yang tiada bersorak...
Terpuruk...
Terhempas aku ketelaga lisan mu...
Ketika sudut kecil menjadi teman...
Curhatan hati yang tiada bersorak...
Jiwa ku berontak...
Ketika takdir tak memihak...
Takdir seperti mengutukku...
Takdir seperti membenciku...
Jadikan ku bagai insan paling hina...
Ketika takdir tak memihak...
Takdir seperti mengutukku...
Takdir seperti membenciku...
Jadikan ku bagai insan paling hina...
Ini semua tentang lisan mu...
Seakan memvonis aku menjadi derita...
Aku kau pandang budak..
Hina...
Tiada kau anggap berharga...
Seakan memvonis aku menjadi derita...
Aku kau pandang budak..
Hina...
Tiada kau anggap berharga...
Namun...
Tiadalah yang tak berubah...
Layaknya kepompong yang kmudian akan
Tiadalah yang tak berubah...
Layaknya kepompong yang kmudian akan
Terbang indah...
Berdansa...
Menari dalam irama...
Berdansa...
Menari dalam irama...
Kelak kan ku buktikan...
Bahwa aku lbih baik dari yang kau hinakan...
Percaya aku...
Bahwa aku lbih baik dari yang kau hinakan...
Percaya aku...
Semua akan indah
Bila tiba saatnya...
Bila tiba saatnya...
UNTUK AYAH DAN BUNDA
Karya Nur Fitriyani Siregar
Ketika denting jam telah berganti...
Maka musim pun semakin menua...
Padi telah menguning...
Jagung dipohon telah dipanen...
Kenapa kalian tidak lelah ?
Maka musim pun semakin menua...
Padi telah menguning...
Jagung dipohon telah dipanen...
Kenapa kalian tidak lelah ?
Ketika ku masih dirahim...
Perlahan ku kini tegak dewasa...
Tiada lelah yg tecurah...
Dari wajah ayah dan bunda...
Perlahan ku kini tegak dewasa...
Tiada lelah yg tecurah...
Dari wajah ayah dan bunda...
Ayah...
Kokoh pundak mu membuatku meneteskan air mata...
Ayah...
Kobar teladan mu selalu buat aku bangga...
Terngangga...
Tetap bertanya...
Kenapa engkau tiada lelah ?
Kokoh pundak mu membuatku meneteskan air mata...
Ayah...
Kobar teladan mu selalu buat aku bangga...
Terngangga...
Tetap bertanya...
Kenapa engkau tiada lelah ?
Bunda...
Curahan lembut kasih mu lebih dari pelita dalam kelam...
Engkau ajari aku bangkit saat terjatuh...
Kau ajari aku berlari saat semua tlah menjauh...
Curahan lembut kasih mu lebih dari pelita dalam kelam...
Engkau ajari aku bangkit saat terjatuh...
Kau ajari aku berlari saat semua tlah menjauh...
Yaa allah...
Terimakasih...
Engkau telah anugrahkan aku...
Dua malaikat yang hebat untuk ku...
Terimakasih...
Engkau telah anugrahkan aku...
Dua malaikat yang hebat untuk ku...
SUJUD
Karya Nur Fitriyani Siregar
Hampa dalam deringan sunyi...
Malam syahdu menyayat nadi...
Ilahi...nafas ku tergoyang...
Ilahi...sepotong hati ku keliru...
Malam syahdu menyayat nadi...
Ilahi...nafas ku tergoyang...
Ilahi...sepotong hati ku keliru...
Ketika dunia menjadi nomor satu...
Ku lupa...
Ku khilaf...
Bahwa akhirat mu lah surge ternikmat...
Ku lupa...
Ku khilaf...
Bahwa akhirat mu lah surge ternikmat...
Ketika gejolak harta...
Kobar semangat buat ku lupa...
Aku bagai durhaka...
Pentingkan hanya dunia saja...
Kobar semangat buat ku lupa...
Aku bagai durhaka...
Pentingkan hanya dunia saja...
Ku tatap hari kemarin kebelakang...
Dosa ku berjilid-jilid...
Bagai abu yang terbanyak...
Busuk...
Berterbangan...
Dan semakin hancurkan iman...
Dosa ku berjilid-jilid...
Bagai abu yang terbanyak...
Busuk...
Berterbangan...
Dan semakin hancurkan iman...
Ku bersujud dalam tahajud ini...
Memohon ridho mu yg suci...
Tak ingin ku ulangi khilaf terkutuk...
Hinggah buat ku semakin terpuruk...
Memohon ridho mu yg suci...
Tak ingin ku ulangi khilaf terkutuk...
Hinggah buat ku semakin terpuruk...
Dalam sujud ini...
Gerakan hati menghias ketenangan...
Menyadari bahwa akhiratku semakin hari telah semakin datang...
Gerakan hati menghias ketenangan...
Menyadari bahwa akhiratku semakin hari telah semakin datang...
Dalam sujudku...
Memohon diri hanya pada mu kini...
Karena ku sadari...
Hanya engkau tempatku kembali...
Memohon diri hanya pada mu kini...
Karena ku sadari...
Hanya engkau tempatku kembali...
IKHLAS
Karya Nur Fitriyani Siregar
Aku ikhlas...
Bila hanya jadi duit receh didunia...
Aku ikhlas...
Bila hanya memakan sepotong roti dirumah...
Bila hanya jadi duit receh didunia...
Aku ikhlas...
Bila hanya memakan sepotong roti dirumah...
Walau berjalan kaki disela kendaraan
mewah...
Walau memakai kain lap ditengah orang kaya...
Aku ikhlas...
Walau memakai kain lap ditengah orang kaya...
Aku ikhlas...
Aku ikhlas...
Walau dipandang hina...
Aku ikhlas...
Bila tiada surga ku didunia...
Walau dipandang hina...
Aku ikhlas...
Bila tiada surga ku didunia...
Dunia hanya panggung sementara...
Tempat ku...
Tempat mu tempat kita...adalah akhirat...
Kekal abadi selamanya...
Tempat ku...
Tempat mu tempat kita...adalah akhirat...
Kekal abadi selamanya...
Akhirat itu panas jika
aku mengeluh...
Namun kan sejuk jika ku bersyukur...
aku mengeluh...
Namun kan sejuk jika ku bersyukur...
Bersyukur tiada keluh…
ikhlas jembatan terindah...
Untuk mencapai sejuk surga-nya...
ikhlas jembatan terindah...
Untuk mencapai sejuk surga-nya...
![]() |
Penulis
bernama lengkap Nur Fitriyani Siregar. Lahir di Lima Laras tanggal 24 Oktober
1993. Menempuh pendidikan Sekolah Dasar
di SDN Kalangan. Kemudian melanjutkan
Sekolah Menengah Pertama di SMPN 1 Pandan. Dan Sekolah Menengah Atas di SMAN 2
Pandan. Sekarang melanjutkan studi tingkat sarjana di Sekolah Tinggi Keguruan
dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan angkatan tahun
2010-2011. Pada program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dengan NPM. 11070123.
GURU
Karya Sulis Muliani
Kau ibarat jembatan
yang menghubungkan ku dengan masa depan...
Tanpa mu aku tak akan bisa sampai kegerbang kesuksesan...
yang menghubungkan ku dengan masa depan...
Tanpa mu aku tak akan bisa sampai kegerbang kesuksesan...
Tanpa mengenal lelah...
Tanpa mengenal bosan...
Kau tetap berusaha demi anak-anak bangsa...
Kau wujudkan impian negeri...
Dengan mendedikasikan diri...
Sebagai pahlawan tanpa tanda jasa...
Tanpa mengenal bosan...
Kau tetap berusaha demi anak-anak bangsa...
Kau wujudkan impian negeri...
Dengan mendedikasikan diri...
Sebagai pahlawan tanpa tanda jasa...
Kami patut berterima kasih...
Atas jasa mu selama ini...
Dan kami tak akan pernah melupakan jasa mu...
Akan terkenang didalam hati kami yang terdalam...
Atas jasa mu selama ini...
Dan kami tak akan pernah melupakan jasa mu...
Akan terkenang didalam hati kami yang terdalam...
Terimakasih guru...
CINTA SEJATI
Karya Sulis Muliani
Disaat aku dalam kebimbangan malam...
Kau tegakkan aku dalam rapuhnya dunia...
Dan kau berikan aku mimpi indah...
Meskipun hati ini menangis...
Kau tegakkan aku dalam rapuhnya dunia...
Dan kau berikan aku mimpi indah...
Meskipun hati ini menangis...
Disaat aku sedang terpuruk..
Kau berikan aku cinta penuh harapan...
Kau ajari aku arti hidup...
Meski hidupku tak berarti lagi...
Kau berikan aku cinta penuh harapan...
Kau ajari aku arti hidup...
Meski hidupku tak berarti lagi...
Merenungku dalam keheningan...
Mengukir kenangan...
Namun kau datang membuka harapan...
Ingin ku lepas semua dalam kasih sayang...
Mengukir kenangan...
Namun kau datang membuka harapan...
Ingin ku lepas semua dalam kasih sayang...
Kini hanya ada kau dan aku...
Bersama sejuta bintang...
Bersumpah janji setia...
Untuk sehidup semati selamanya...
Bersama sejuta bintang...
Bersumpah janji setia...
Untuk sehidup semati selamanya...
ANGAN-ANGAN KU
Karya Sulis Muliani
Embun-embun malam datang...
Menyapa ruang lubuk jiwa...
Membawaku mengkhayal mengarungi dunia khayal...
Menyapa ruang lubuk jiwa...
Membawaku mengkhayal mengarungi dunia khayal...
Terdapa anganku yang belum
tercapai...
Ingin aku mengenggam dunia...
Dengan kedua tangan ku...
Namun semua itu hanya impian...
Ingin aku mengenggam dunia...
Dengan kedua tangan ku...
Namun semua itu hanya impian...
Masa depan yang cerah...
Kehidupan yang bahagia...
Itu semua adalah cita-cita...yang sudah tersusun dalam rencana...
Kehidupan yang bahagia...
Itu semua adalah cita-cita...yang sudah tersusun dalam rencana...
Aku akan terus berusaha...
Di iringi dengan doa...
Tak akan kubiarkan semua sia-sia
menjadi harapan hampa...
Yang akhirnya menjadi kecewa dan melukai hati orang tua...
Di iringi dengan doa...
Tak akan kubiarkan semua sia-sia
menjadi harapan hampa...
Yang akhirnya menjadi kecewa dan melukai hati orang tua...
IBU
Karya Sulis Muliani
Aku tak lebih dari kertas putih yang
polos dan bersih...
Kau beri warna dalam hidupku...
Dengan sejuta kasih syang mu...
Kau beri warna dalam hidupku...
Dengan sejuta kasih syang mu...
Sentuhan tangan mu yang lembut...
Dan aluna suara mu yang merdu...
Membuatku terlelap didalam hangatnya dekapan mu...
Dan aluna suara mu yang merdu...
Membuatku terlelap didalam hangatnya dekapan mu...
Kau ajari aku hidup dari mines...
Dari hal terkecil hinggah hal terbesar...
Sedikit nodapun tak kau biarkan melekat pada jiwaku...
Dari hal terkecil hinggah hal terbesar...
Sedikit nodapun tak kau biarkan melekat pada jiwaku...
Aku tak bisa membalas jasa mu ibu...
Intan berlian tak ada harganya dibandingkan
Intan berlian tak ada harganya dibandingkan
Pengorbanan yang telah kau
perjuangkan...
Aku bersujud memohon ampun...
Engkau lah letak surga ku...
Aku bersujud memohon ampun...
Engkau lah letak surga ku...
KAU
Karya Sulis Muliani
Kau bagaikan selembar kertas yang
terbang...
Terhembus angin dan tak tau kemana arah dan tujuan...
Namun...kau kenlkan aku pada perubahan...
Kau ajari aku kehidupan...
Kau berikan aku pendirian...
Terhembus angin dan tak tau kemana arah dan tujuan...
Namun...kau kenlkan aku pada perubahan...
Kau ajari aku kehidupan...
Kau berikan aku pendirian...
Kau bagaikan lilin dalam kegelapan...
Menyinari seluruh ruang jiwaku...
Tapi aku tak tau abadikah kau dalam hidupku ?
Menyinari seluruh ruang jiwaku...
Tapi aku tak tau abadikah kau dalam hidupku ?
Walau beribu bintang dilangit...
Namun ku tetap memilih bulan...
Walau ia harus bersembunyi dibalik mendung...
Namun ku tetap memilih bulan...
Walau ia harus bersembunyi dibalik mendung...
Jika air bisa meluluhkan batu...
Tapi kenapa aku tak bisa melupakan mu...
Tapi kenapa aku tak bisa melupakan mu...

AYAH
Karya Ika Susanti
Sebelum matahari muncul di permukaan
Kau sudah berjalan menelusuri jalan gelap
Menuju tempat mencari nafkah
Mengais rezeki untuk keluarga
Tubuhmu yang kecil
Kau relakan untuk matahari
Hanya panas yang kau rasakan
Cahaya begitu menyilaukan mata
Ayah…..
Keringatmu pun berjatuhan
Satu demi satu membasahi tanah
Kau membanting tulang
Demi anak-anakmu
Lelah…..
Letih…..
Haus…..
Tidak kau rasakan
Kau tetap bertahan
Di bawah sinar matahari
Terimakasih untukmu ayah
Kau adalah motivasi dalam hidupku
Berkat kerja kerasmu aku berhasil
Kau segalanya bagiku ayah
Keberhasilanku ku persembahkan untukmu
CINTA PALSU
Karya Ika Susanti
Ku kira cintamu sebening air sungai
Seindah bintang yang ada di langit
Seterang bulan menerangi hatiku
Tapi aku salah
Aku bodoh, percaya padamu
Ternyata cintamu
Busuk, kotor, jahat
Kau campakkan aku begitu saja
Kau pergi tanpa alasan
Bahkan kau rela menduakan tanpa sebab
Aku ingin tahu apa salah diriku ?
Apakah karena wajahku sudah tak cantik
lagi ?
Ataukah mungkin ada cinta yang lain ?
Apa aku tak layak lagi bersamamu ?
Apa salahku dan apa dosa diriku
Padamu, kekasih…..
Bulan berlalu, tahun berganti
Kau meninggalkan janji-janji
Kau lupakan kenangan diantara kita
Kau hanya iming-imingkan itu semua
padaku
Jika ku ingat rayuan yang keluar dari
bibirmu
Kata sayang, cinta yang kau ucapkan luar
biasa
Sampai hati ini meleleh, melekat ingin
bersamamu
Semua ucapanmu membuat aku melayang
tinggi
Sampai ke langit biru yang indah
Aku sadar cintamu bukan untukku
Aku bukan pilihan hati yang tepat
untukmu
Tapi inilah takdir cinta diantara kita
Aku hanya bisa menangis meratap cintaku
Semoga kau mendapatkan cinta yang lebih
baik lagi
HARAPAN HATI
Karya Ika Susanti
Saat kau berlabuh di hatiku
Kau berikan warna indah
Yang beda dalam hidupku
Kau ajari aku penuh dengan makna
Kau hiasi hatiku dengan indah
Saat hatiku terpuruk
Tertatih…..
Kalut…..
Hancur berantakan
Kau dapat menyusun kembali
Hatiku dengan hatimu
Bahkan kau jadikan satu
Hingga aku dapat melupakannya
Ke berharap…..
Kau tidak mencampakkan cintaku
Kau tidak sia-siakan hatiku
Tidak kau buang begitu saja
Karena…..
Kau bisa membuatku bahagia
Kau bisa menyatukan cinta
Yang indah layu menjadi berkembang
Seperti semula
RINDU
Karya Ika Susanti
Saat aku sadari tanpamu
Ku terbayang padamu
Teringat wajah kasihku
Menghayal tinggi tentang dirimu
Bulanpun tersenyum melihat
Hati yang merindu kasih selalu
Angin malam datang menyentuh kulitku
Khayalanku jadi semakin tinggi bersamamu
Kenangan yang kita lalui bersama
Mengukir indah di ingatanku
Menyimpan rasa yang begitu indah
Yang mendalam di lubuk hati ini
Dalam hasrat ingin bertemu
Seiring pilu menyentuh kalbu
Seiring rindu yang menusuk ingin bertemu
Secercah harapan menunggu dirimu
Hanya kenangan yang ku ingat selalu
Bayangan yang hadir di hari-hariku
Selalu datang di kesendirianku
Aku sangat rindu padamu
Yakinkan hatiku disana kau juga
merindukanku
Kau sangat ingin bertemu padaku
Tetapi karena jarak yang begitu jauh
Bila terpisah tuk sementara waktu
Tapi datanglah dalam mimpiku
Dalam mimpi indah sepanjang tidurku
Walaupun itu hanya dalam mimpi
Aku ingin bertemu
TUHAN
Karya Ika Susanti
Tuhan…..
Ciptaan-Mu
yang begitu sempurna
Membuatku
terpesona
Engkau
yang maha mulia
Yang
tiada bandingnya
Tuhan…..
Ciptaan-Mu
yang tertata rapi
Berdiri
di atas permukaan bumi
Alam
indah yang menyilaukan mata
Warna
indah sungguh luar biasa
Tuhan…..
Aku
bersyukur bisa merasakan ciptaan-Mu
Aku
bersyukur bisa menikmati lukisan-Mu
Yang
tidak pernah lenyap
Dari
pandanganku
Kebesaran-Mu
yang tak bisa terimbangi
Terkadang
kami yang lalai atas nikmat-Mu
Kelupaan
atas kewajiban yang Kau berikan
Tapi
jangan kau
Marah…..
Benci…..
Murka…..
Pada
hamba-hambaMu
Tetap
bimbinglah hambaMu
Di
jalan yang sudah Kau ridhoi

Penulis
bernama lengkap Ika Susanti. Lahir di Sukaramai
tanggal 4 September 1992. Menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SD 156480
Sibabangun. Kemudian melanjutkan Sekolah
Menengah Pertama di Madrasah Tsanawiyah Nahdatul Ulama Batang Toru. Dan Sekolah
Menengah Atas di SMAN 1 Batang Toru. Sekarang melanjutkan studi tingkat sarjana
di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Tapanuli Selatan,
Padangsidimpuan angkatan tahun 2010-2011. Pada program studi Pendidikan Bahasa
Indonesia dengan NPM. 11070029.
MALAM KELAM
Karya Masitoh Siregar
Malam
yang begitu ramai
Tapi
hati tetap sunyi
Angin
begitu kuat menyingking
Ke
seluruh tubuhku yang kecil ini
Kutak
pernah mengeluh walau hati sedih
Angin
di malam yang kelam
Kujadikan
menjadi teman hidupku
Walaupun
air mata setetes demi setetes
Berjatuhan
ke dalam hatiku
Kutetap
kuat dan sabar
Demimu
buah hatiku
Hati
ini teerasa sakit
Tubuh
ini bagaikan pohon
Yang
remuk yang angin
Jatuh
dihembus angin
Dan
itu semua kuhadapi
Demi
buah hatiku
SENYUMMU
Karya Masitoh Siregar
Disaat
kumenatap di bibir indahmu
Kumenemukan
hidup bahagia
Senyummu
yang indah
Memberiku
kedamaian kumenemukan
Hidup
yang cemerlang
Kutak
ingin melepasnya
Walaupun
sejam mesti sedetikpun
Hingga
mataku tak bisa lagi
Melihat
senyuman di bibir indahmu
BUMI LANGIT
Karya Masitoh Siregar
Selalu
kuberharap di hatiku
Dirimu
menjadi bumi langit bagiku
Yang
selalu menerangi hidupku yang kelam
Tak
ingin kumelepaskan
Walau
sedetikpun selalu
Kuberharap
dirimu selalu
Bumi
langit bagiku
Disetiap
hariku
CERMIN
Karya Masitoh Siregar
Kumelihat
wajah ini yang penuh tanda tanya
Mengapa
wajahku begini?
Apakah
wajahku ini?
Bayangan
indah di balik cermin ini
Wajah
molek yang selalu kupandangi
Hingga
air mata menetes di wajahku
Tak
jenuh aku melihat
Tak
jenuh pula aku tanya
Menyitari
rotasi otakku
Mengapa
wajahku membukus
Segumpal
darah kotor di wajah ini
Sungguh
aku ingin membuang ini
IBU
Karya Masitoh Siregar
Ibu
Terima
kasih atas semua tubuhmu
Yang
telah kau berikan untukku
Saatku
kepanasan dari sinar matahari
Kedua
tanganmulah yang melindungiku
Saat
air mata mengalir di wajah ini
Kedua
tanganmulah yang menghapusnya
Ibu
Doamu
yang selalu mengiringi langkahku
Nasehatmu
selalu menyertai mengingatkanku
Agar
aku menjadi anak yang berguna
Di
masa depanku
Ibu
Terima
kasih atas semuanya
Jasamu
tak pernah bisa kugantikan
Meski
dunia ini menjadi gantinya untukmu
Terima
kasih ibu
Hanya
doaku yang membalas untukmu
Penulis bernama lengkap Masitoh Siregar.
Lahir di Sukaramai tanggal 4 September
1992. Menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SD 156480 Sibabangun. Kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama
di Madrasah Tsanawiyah Nahdatul Ulama Batang Toru. Dan Sekolah Menengah Atas di
SMAN 1 Batang Toru. Sekarang melanjutkan studi tingkat sarjana di Sekolah
Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan
angkatan tahun 2010-2011. Pada program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dengan
NPM. 11070029.
PERASAAN
Karya Harnita Nasution
Bintang
yang begitu bersinar
Pada
saat aku menetapnya
Hatiku
terasa berbeda
Ketika
aku melihatnya
Dan
entah mengapa
Aku
merasakan
Yang
tak pernah kurasa
Dan
ternyata aku merasakan cinta
Cinta
dating begitu saja
Tanpa
kita sadari
Betapa
senang hatiku
Kini
akhirnya cinta itu ada
IBU
Karya Harnita Nasution
Hadirmu
bagai tanah suci
Yang
menyegarkan hari- hariku
Dengan
mengajarkan aku
Serta
melindungi aku
Ibu
engkau lah wanita kuat
Yang
selalu sabar dan tabah
Saat
menjaga aku
Mendidik
serta memperjuangkan aku
Ibu
yang selalu temani hariku
Dan ibu tempatku untuk berbagi
Terimakasih
untukmu ibu
Engkau
akan kukenang selamanya
KEBAHAGIAN YANG HILANG
Karya Harnita Nasution
Kemana
aku harus pergi
Untuk
menjalani hidup ini
Ingin
rasanya menghilang dari kehidupan dunia
Karena
harus melihat kekacuan ini
Semua
kebahagian ku hancur
Semua
yang aku sayangi hilang
Kini
hanya aku sendiri
Menjalani
hidup yang sangat berat
Aku
menjerit dalam hati
Ingin
rasanya mengubah hidupku
Untuk
masa yang akan datang
KESEPIAN
Karya Harnita Nasution
Malam ini menyelimuti kesepianku
Aku
merasa malam ini sendiri
Langitpun
tak menghadirkan bulan dan bintang
Untuk menemani dan menghiburku
Cinta ini terasa begitu sirna
Saat
aku berdiri disini
Menatap
yang tak mungkin di gapai
Kini
hanya ada aku dalam kesepian
Wahai
angin malam
Dengarlah
kesunyianku ini
Tak
ada seorang pun yang mengerti aku
Disaat
hati ini rasah
RINDU YANG TAK TERBALAS
Karya Harnita Nasution
Suara
bergemuru dalam hati
Terselubung
satu rasa yang tak pernah pergi
Semaki
menjauh
Semakin
besar rasa itu menghantui
Semakin
ku melupakan dan berlari
Semakin
dalam rasa itu mengendap di hati
Rindu
ini tak mudah lenyap
Tak
mudah juga gugur
Rindu
ini juga tak mudah rela untuk pergi
Selalu
mengiri setiap detik
Hembus
napasku
Tak
bisa sekejap pun melupakan mu
Rasa
rindu yang tak terbalas
Penulis
bernama lengkap Harnita Nasution. Lahir di Pinangsori tanggal 29 Januari 1993. Menempuh pendidikan
Sekolah Dasar di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Piangsori. Kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama
di Madrasah Tsanawiyah Pinangsori. Dan Sekolah Menengah Atas di SMAN 1 Pinangsori.
Sekarang melanjutkan studi tingkat sarjana di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (STKIP) Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan angkatan tahun 2010-2011.
Pada program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dengan NPM. 11070026.
MAAFKAN AKU IBU
Karya Dewarna Simatupang
Dalamkhilapku
Akumembantah
Akumembentaknasehatmu
Akutakmendengarlaranganmu
Jemarikujahatketikaemosiitumenguasaigelap
Akujahat,
akubagaimusuh
Akudiperbudakolehnapsuku
Sehinggamembuatakumenjadimakhlukbejat
Sejenakkuterdiammerenungikhilapku
Maafkumungkintiadaberarti
Menyesalikinisegalakesalahanyangkuberi
Ibukasihmutiada
banding
9
bulanengkaumengandungku
Namunmaafsejutakhilap
yang kubuat
Maafdenganberibuluka
yang kupahat
Ibuizinkanakumerangkulbahumu
Dan
takulangikesalahanitulagi
Tidakmembuat
mu menangis
Kinidansampainanti
BERLARI
Karya Dewarna Simatupang
Berlariakudikegelapanmalam
Melintasiseluruhjagatraya
Menyonsongmalam
yang hitam
Angin, badaidanpetirkuterjang
Langkahkuterhenti
Kupandangiluasnyajalanini
Sepidanbegitugelap
Hanyasuarajangkrik,
dandesir angina
Yang
kudengar
Dan
semangatdanpercayadiri
Akuterusberlari………….berlari
Menembusgelapnya
mala mini
Hinggaakumenemukancahayaterang
KESEPIAN
Karya Dewarna Simatupang
Sendirilagiaku
mala ini
Malam
yang begitusepi
Tiadabintangdanbulan
Dan
langittampakbegitugelap
Daun-daunmelambai-melambai
Jangkrikdannyamukmenari-
nari
Sepertinyaberusahamenghiburku
Untuktidakbertahandikesendirianini
Kembaliteringatlagidiangan
Baying
danrautwajahmudipikiranku
Akumeronta,
berlaridalamhati
Untukberhentitidakmengingatmulagi
Hinggaakuterhenti
Di
dalamsatutitik
Melupakandirimu
Untukselamanya
TETAP BERTAHAN
Karya Dewarna Simatupang
Ya……allahhanyakarenamuakubertahanhidup
Engkaumemberikanakukekuatanbatin
Terkadangbadaikehidupaninisudah
Taklagiterjang
Kaki
inirasanyainginberhenti
Untukberputardiatasrodabumi
Jantunginisudahbosanberdegupkencang
Jiwainirasanyainginberhentibernapas
Ya…….allahmeskisemuakebahagiaan
Yang seharusnyamilikmutelah di ambil
orang
Tapiakuberharapengkauakanmemberikan
Akukehidupanbarudanjauhlebihbaik
Dan akutidakbisahidupterus
Di dalamkesedihan
Akuharusbangkitdanberjuang
Untukmenggapaicita-citaku
KENANGAN
Karya Dewarna Simatupang
Keringsudah air mataini
Penuhsudahmemoriotakku
Mengingatdanmengenangdirimu
Apakahkau tau akuterluka
Kautikamhatikubegitudalam
Hinggabatinkuterluka
Namunkautakpedulipadaku
Di manahati mu?Di mana?
Pernahkahkaupikirkanaku?
Akudisinitetapbertahanmenantimu
Tapikaumalahberpalingkehati lain
Kautelahmemilihhidupberduadengannya
Hidupberduauntukselamanya
Kinipupussudahharapanku
Akuhanyabisaikhlas
Merelakanmubahagiadengannya
Penulis
bernama lengkap Dewarna Simatupang. Lahir di Hutabalang tanggal 28 Mei 1993. Menempuh pendidikan
Sekolah Dasar di SDN 153067. Kemudian
melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di SMPN 1 Badiri. Dan Sekolah Menengah
Atas di Mandrasah Aliyah Negeri Sibolga. Sekarang melanjutkan studi tingkat
sarjana di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Tapanuli
Selatan, Padangsidimpuan angkatan tahun 2010-2011. Pada program studi
Pendidikan Bahasa Indonesia dengan NPM. 11070017.
PAHLAWAN BANGSA
Karya Yolanda Sitompul
Keberanianmu
yang gagah
Yang
tak kenal takut
Berjuang
demi Nusa dan Bangsa
Apapun
tak kau ragukan
Hanya
satu tujuan
Menang
dan Merdeka
Nyawapun
tak kau pikirkan
Itulah
yang selalu kau damba
Pahlawanku…..
Betapa
mulia baktimu
Untuk
sebuah kebebasan
Kau
pertaruhkan nyawamu
Kanku
jadikan sumpah baktiku
Untuk
tanah airku….
Indonesia
merdeka
IBU
Karya Yolanda Sitompul
Ibu
begitu indah di mataku
Ibu
begitu berharga dalam hidupku
Engkaulah
wanita yang sempurna dalam hidupku ibu
Kasih
sayang tulus
Kau
berikan padaku
Tak
akan pernah bisa
Aku
lupakan seumur hidupku
Oh
ibu betepa mulia engkau
Ibu
adalah harapanku
Ibu
adalah pelita hidupku
Tanpa
ibu hidup terasa hampa
Terimakasih
ibu…..
Atas
segala yang kau berikan padaku
Ibu
membesarkanku dengan cinta dan kasih sayang
Aku
mencintaimu ibu
KESEPIANKU
Karya Yolanda Sitompul
Malam
ini aku merasakan kesepian
Aku
sendiri tanpa kehadiranmu di sampingku
Langitpun
tak menghadirkan bulan dan bintang
Untuk
menemani aku yang lagi sendiri
Malam
yang sunyi ini
Aku
sendiri tanpa cintamu
Kuberjalan
sendiri menyusuri gelapnya malam
Untuk
menemuimu malam ini
Namun
bayanganmu saja tak dapat aku gapai
Rindunya
hatiku padamu kekasih
O…
angin malam bisikan salam rinduku padanya
Aku
merasa sepi tanpa dirinya
KUNANG-KUNANG
Karya Yolanda Sitompul
Kunang-kunang
kecil
Tubuhmu
amat kecil
Tetapi
tubuhmu indah di malam hari
Memancarkan
sinar yang indah
Dimata
oarang tubuhmu
Tidaklah
berarti apa-apa
Tetapi
dirimulah menandakan
Bahwa
malam gelap gulita
CINTA
Karya Yolanda Sitompul
Sejak
kehadiranmu dalam hidupku
Hatiku
selalu merindukanmu
Buaian
bunga-bunga rindu hatiku bersemi
Saat
kau ucapkan kata cinta
Tanpa
layu senyum ini
Tersirami cinta suci darimu
Kekasih
hati jangan biarkan ku sendiri
Kuhanya
ingin miliki dirimu seutuhnya
Cinta
sejati menjadi harga mati
Tak
akan pernah tertawar lagi
Tak seorangpun
kubiarkan mengganggu hatimu
Karena
aku ingin hanya diriku pemilik hatimu

TERPAKSA AKU MELEPASMU
Karya Amni
Terpaksaakumelepasmu
Melepaskan, kaupergidarihidupku
Walauakutahuhatikuberatlupakanmu
akutahukaumencintaikutakbisalupakanku
Biarlah,
biarsemuaberlalu
Kauakankukenangselalu
Akutakakanmengeluh
Biar
pun hatikumembeku
Turutilahkehendakorang tuamu
Hapusnamakudarihatimu
Biarlahkisahcintakitaberlalu
Berlalu,
menjadisejarahdalamhidupku
IBU TERCINTA
Karya Amni
Ibukauadalahwanitaterindah
Yang
menerangidalamkegelapanku
Kaulakukansegalapengorbanan
Demi
anakmutersayang
Ibu….maafkanaku
Maafkanaku,
yang selalumerepotkn mu
Akutelahmembuatkaulelah
Selalumengharapkantetesankeringatmu
Ibukauwanita
yang paling mulia
Kauadalahtempatkubermanja
Kesabaranmusungguhmulia
Sabarmerawatku,
menjagaku, hinggaakudewasa
ANDAI KATA
Karya Amni
Andai
kata dulukitatidakbertemu
Mungkintidakterjadicinta
di antarakita
Cintamu
yang telahmerobekhatiku
Membuatakudiamdanterpaku
Andai
kata dulukitatidakbertemu
Mungkinakutidakmerasakandihianati
Sikapmu
yang membuatakuhancur
Tenggelamdalampenderitaan
Entahmengapakauberubah
Kaumeninggalakubegitusaja
Akuselalumemikirkanmu
Akuselalumerindukan
mu
CINTAMU
Karya Amni
Katamu
….. cintamu
Kamuembundipagiku
Menyejukkanhatiku
Itulahcintasucimu
Katamu…..cintamu
Kamubulandihidupku
Membangkitkanakudarialam
yang kelam
Itulahjanjimupadaku
Katamu….kataku
Kita
seiasekata
Takseorang
pun yang pisahkankita
Walaubadaicintamenghempaskita
Itubukansuatupenghalang
Melainkantantanganbagimu
Tapikinisemuaberbeda
Kauputuskanuntukmendua
KETIKA HATIMU SINGGAH
DIHATIKU
Karya Amni
Sekian
lama hatikumati
Saatkauberbicara
Berjuta
kata kauucapkan
Membukapeluanghatiku
Kauisihatiku
yang kosong
Kaucairkanhatiku
yang beku
Kauhiasidenganmimpiindah
Menghadirkansuasanabaru
Akuinginkautahu
Cumakamudalamhidupku
Akutakinginadakeraguan
Di
antaracintakitaberdua
Hatiinitakbisabohong
Hatiinisangatmenguatkan
Menguatkan,
takadakebimbangan
Takakanpernahlupakanmu
Penulis bernama lengkap Amni. Lahir di
Hutabalang tanggal 28 Mei 1993. Menempuh
pendidikan Sekolah Dasar di SDN Hadangkahan.
Kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di Madrasah Tsanawiyah
Negeri Penyabungan. Dan Sekolah Menengah Atas di Madrasah Aliyah Negeri Penyabungan.
Sekarang melanjutkan studi tingkat sarjana di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (STKIP) Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan angkatan tahun 2010-2011.
Pada program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dengan NPM. 11070010.
PENGORBANANMU IBU
Karya Nur Kholijah
Oh
ibu.......
Betapa
besar pengorbananmu
Terhadapku
anakmu ini
Kau
mengandungku selama sembilan bulan
Kau
bersusah payah melahirkanku ke dunia ini
Kau
bertaruh nyawa melahirkanku ke dunia ini
Banyaknya
darah yang kau keluarkan
Kau
berjuang sendirian antara hidup dan mati
Agar
aku terlahir ke dunia ini
Kau
tidak hiraukan kesehatanmu
Panasnya
matahari, derasnya hujan
Tetap
kau lewati demi kebahagiaan ku
Oh
ibu.......
Ma’afkanlah
anakmu ini
Yang
selalu menyusahkanmu
Aku
belum bisa membahagiakanmu
Aku
belum bisa membalas jasamu
Terimakasih
ibu......
Atas
semua pengorbananmu
Aku
sangat menyayangimu
PERJUANGANMU BUNDA
Karya Nur Kholijah
Oh
bunda......
Betapa
besar perjuanganmu untuk kami
Kau
berjuang sendirian menghidupi kami
Kau
mati-matian mencari rezky
Agar
aku bisa melanjutkan sekolahku
Bunda.......
Tiap
malam kau berdo’a pada Tuhan
Agar
aku bisa jadi anak yang sukses
Rintangan
demi rintangan kau lalui
Jalan
apapun akan kau tempuh
Asalkan
yang halal
Untuk
bisa membayar uang kuliahku
Bunda.......
Terimakasih
atas semua perjuangan bunda
Aku
berjanji akan rajin belajar
Agar
suatu hari nanti aku bisa membahagiakanmu
AYAH
Karya
Nur Kholijah
Ayah......
Dimanakah
dirimu
Aku
rindu padamu ayah
Kenapa
ayah begitu cepat pergi menghadap ilahi
Ayah.......
Seandainya
ayah tahu aku sangat merindukan ayah
Aku
ingin melihat bagaimana wajah ayah
Aku
tidak tahu bagaimana wajah ayah
Rinduku
pada ayah bagaikan pungguk merindukan bulan
Oh
ayah......
Datanglah.........
Datanglah
temui aku
Datanglah
dalam mimpiku ayah
Aku
ingin sekali bertemu denganmu
Wlaupun
dalam mimpi
Tapi
itu sangat berarti bagiku ayah
PENYESALANKU
Karya Nur Kholijah
Hari
berganti hari kulalui
Bulan
berganti bulan
Tahun
berganti tahun kulalui
Sekarang
baru aku menyadari
Selama
ini aku sudah jauh darimu ya Allah
Sekarang
aku sadar
Sujudku
sudah jauh dari khusuk
Aku
sering meninggalkan Sholatku
Sering
meninggalkan perintahmu
Dan
sering mengerjakan laranganmu
Dosa-dosaku
sudah begitu besar
Ya
Allah........
Ampunilah
dosa-dosaku
Dekatkanlah
aku padamu
Aku
sangat menyesal
Selama
ini sudah jauh dari-Mu
Ya
Allah........
Terimalah
taubatku
Dekatkanlah
aku padamu
Sehingga
hamba bisa sempurna menjadi Khalifahmu
MAAFKANLAH
AKU KASIH
Karya Nur Kholijah
Kasih.......
Ma’afkanlah aku
Aku tidak bisa menepati janji kita
Aku harap kamu bisa maklumi aku
Kasih.......
Aku tahu kau brgitu berat melupakanku
Aku tahu kamu sangat mencintaiku
Tapi kuharap kamu bisa maklumi aku
Seandainya kamu tahu
Aku juga sangat mencintaimu
Tapi aku tidak bisa melawan kedua orang
tuaku
Kasih........
Ma’afkanlah aku
Aku terpaksa meninggalkanmu
Karna aku sudah dijodohkan orang tuaku
Seandainya kamu tahu
Aku juga tidak menginginkan semua ini
Tapi aku terpaksa
Karna aku tidak bisa melihat kedua orang
tuaku kecewa karnaku
Kasih.....
Agar
kamu tahu
Walaupun aku hidup bersama orang lain
Tapi cintaku tetaplah untukmu
Penulis
bernama lengkap Nur Kholijah. Lahir di Simangambat tanggal 7 Oktober 1992. Menempuh pendidikan
Sekolah Dasar di SDN Siabu. Kemudian
melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di SMPN 4 Siabu. Dan Sekolah Menengah Atas
di Madrasah Aliyah Negeri Siabu. Sekarang melanjutkan studi tingkat sarjana di
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Tapanuli Selatan,
Padangsidimpuan angkatan tahun 2010-2011. Pada program studi Pendidikan Bahasa
Indonesia dengan NPM. 11070012.
RASA RINDU
Karya Syarifuddin Harahap
Berbicara
ku tak mampu lagi
Hancur
hati ini serasa mau roboh
Karna
rinduku padamu
Rindu
padamu kekasih hati
Tak
mungkin ku berlari terus
Mengejar
bayanganmu
Ku
selalu merindukanmu
Kekasih
hatiku
SAHABAT
Karya Syarifuddin Harahap
Sahabat
Akan
ada di saat marah dan galau
Di
kala suka dan duka
Itulah
yang membuat warna dalam hidupku
Dan
membuat rasa dalam kehidupanku
Ku
kirim tanda kasih ini
Agar
persaudaraan kita tak pernah putus
Sampai
kapan pun juga
BAHAGIAKU
Karya Syarifuddin Harahap
Sebelum
semuanya terlambat dan berlalu
Izinkan
aku menyangimu
Izinkan
aku mencintaimu
Izinkan
aku memilikimu
Percayakan
hatimu padaku
Ku
berjanji akan selalu mejagamu
Sepenuh
hatiku
Seluruh jiwa ragaku
Dan kini…..
Bahagianya diriku punya kamu
Yang menerimaku setulus hatimu
Tanpa melihat sisi buruk dariku
ASMARA
Karya Syarifuddin Harahap
Kau hadir dalam hidup ini
Cuma kau yang ada dalam ingatanku
Dan sekarang…
Aku tak tau bagaimana cara kau
Mengisi hati ini
Dan aku pun tak mengerti
Rasanya hati ini tak menentu
Lihatlah aku yang berjuang
Untuk dirimu….
SETIA
TAK BERUJUNG
Karya Syarifuddin Harahap
Indahnya cinta bila tanpa ada kata tuk
menghianati
Indahnya cinta bila tanpa ada kata tuk
menyakiti
Pahami hati yang tak pernah ingin
mengerti
Pahami hati yang tak ingin disakiti
Aku tak ingin bertanya
Jika dia berulah di belakangku
Biarkan dunia menyaksikan
Bahwa kau tak setia padaku
Ku harap kamu mengerti
Dengan diriku yang ingin bersamamu
Penulis bernama lengkap Syarifuddin
Harahap. Lahir di Simangambat tanggal 7
Oktober 1992. Menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SDN Siabu. Kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama
di SMPN 4 Siabu. Dan Sekolah Menengah Atas di Madrasah Aliyah Negeri Siabu.
Sekarang melanjutkan studi tingkat sarjana di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (STKIP) Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan angkatan tahun 2010-2011.
Pada program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dengan NPM. 11070049.
RINDUKU
Karya Rina Hartina
Mati
jiwaku
Kosong
ragaku
Jika
engkau tiada
Kesepian
jiwa ini
Tidak
lain karenamu
Kurus
ragaku
Tidak
lain memikirkanmu
Nan
jauh di sana
Saat
ragaku tak bersama jiwa ini
Inginku
memimpikanmu
Tetesan
air mata di atas sandaran itu
Akan
menuliskan lagu indah
Ingin
aku tak terbangun dari mimpi ini
Agar
wangi bunga kasturi itu
Selalu
tercium indah
Selamanya
INDAH ASMARA
Karya Rina Hartina
Dalam
kesenyuan ini
Kuterhempas
dalam angan
Merobohkan
jiwa
Hingga
tersungkur dalam kesepian
Jiwa
yang berhayal
Membawa
dalam ketidak terjagaan
Kusangka
surge Hanya mimpi
Tak
sepetik lilin yang terlihat
Hanya
gelap, kelam, nan sunyi
Kusangka
meminumnya membawa surga
Ternyata
menghantarkan ke dunia asing
Ragaku
dingin, beku, kaku
Lisanku
tertutup rapat Tak mampu mengucap
Hingga
kumenangis merintih
Setelah
kumelihat lukisan asma-Mu
Dalam
mimpi gelapku
TERIMA AKU
Karya Rina Hartina
Ya
rob…
Ampunilah
ini dosa
Jauh
sudah aku meninggalkan-Mu
Saat
hamba-Mu menyakiti ini
Terasa
begitu menyiksa
Terasa
ini dirobek, dilumat, hancur
Ya
rob…
Ampunilah
ini dosa
Saat
Engkau menepihku
Ini
taka pa-apa
Sungguh
sesatlah aku
Ya
rob
Terima
aku
Ingin
aku pulang pada-Mu
Ya
rob…
Terima
aku
Tolong…tolong…tolong
Buka
sedikit pintu itu
Walau
ini raga menjepit masuk
Walau
hanya ujung jari dapat masuk
Aku
sudah bahagia
LEMAHNYA ENGKAU
Karya Rina Hartina
Kehancuran
telah di depan mata
Tapi
mengapa engkau masih terdiam
Engkau
sudah melihat
Akan
tanda-tanda itu
Tapi
engkau masih mengelak dari-Nya
Saat
engkau digoncang oleh-Nya
Sesaat
itu engkau merintih, memanggil
Menyerukan
nama-Nya
Engkau
berlari tanpa arah
Mencoba
menghindari apa yang terjadi
Sadarkah
engkau
Bahwa
itu percuma
Hanya
Tuhanmu yang bisa membantumu
Keyakinan
ketaqwaan
Yang
bisa menyelamatkanmu
Masihkah
engkau menyombongkan diri
Sungguh
tiada engkau di mata-Nya
Cerpen
Karya Rina Hartina
PAHLAWAN
BANGSA
Kuk……kuruyukk…….hah……….hari
sudah pagi ya…! Lina bangun…..! sudah siang gi masih aja ngorok cepat bangun!
Lina, itulah nama panggilanku di rumah dan yang berteriak itu adalah ibuku,
setiap pagi saya tidak pernah bangun cepat selalu terlambat, ini dikarenakan
pada malam hari saya selalu lembur membersihkan perut ikan.
Hiks…hikss….tanpa
sengaja aku mendengar suara tangisan abangku, aku tidak tahu kenapa ia menangis
tapi yang aku dengar ia harus putus sekolah karena ekonomi kami yang menipis.
Para rentenir selalu datang ke rumah menagih utang-utang, karena itulah abangku
yang masih duduk di bangku SMP terpaksa berhenti. Ia harus ikut melaut bersama
ayah karena ayahnya seorang nelayan.
Tok….tok,…tok…..”siapa
sih yang mengetuk pintu pagi-pagi gini? Sedang hujan masih aja mau bertamu ke
rumah orang.”, saya pun membuka pintu rumah kami yang sudah lapuk.
Sebelum saya buka, saya mengintip keluar
rumah dari lubang-lubang pintu.
“waduhkkk…..ternyata para rentenir
pagi-pagi ini mau nagih utang-utang tanpa pikir panjang lagi saya mengunci
rumah rapat-rapat agar rentenir itu pulang secepatnya.
“Dur…..dur…..dur….aduh,
sakit sekali,” aku menjerit kesakitan. Rentenir itu benar-benar gila ia menabrak
pintu rumah kami sekencang-kencangnya sampai roboh hingga aku tertimpa oleh
pintu rumah kami. “ mana ayahmu?” tanya pak rentenir, “dasar bapak tu gila ayahku tidak di rumah, aduhk…sakit
sekali?” “ ah…kamu sama saja dengan ibumu,selalu bilang ayahmu tidak di rumah”.
Sambil menahan sakit aku melihat ke luar, ayahku tampak masih bersembunyi dari
rentenir itu. “besok aku akan datang lagi jika ayahmu masih bersembunyi rumah
ini yang masih disita”. “bagaimana bisa rumah ini bisa disita,suratnya saja
sudah terbakar pada waktu kamar ayah kebakaran kemarin, dasar rentenir gila”,
pikirku dalam hati.
Rentenir
itupun pulang dan ayah masuk ke rumah. Sepuluh menit kemudian aku mendengar
ayah dan ibu bertengkar. Ayah memaksa mau pergi melaut tetapi ibu melarang
karena sudah satu minggu ini musim hujan terus dan selalu terjadi badai, jika
badai jarang oramng selamat kalau pergi melaut. Ayahku memaksa pergi melaut
karena tidak tahan lagi dengan sikap rentenir yang selalu datang untuk menagih
utang.
Tengah
malam sudah tiba ayah dan abang pergi melautdengan terpaksa ibu merelakan ayah
pergi. Semakin malam, hujan semakin deras. Tetesan air hujan seakan membanjiri
rumahrena atap rumah banyak yang bocor.
“dug….dug….trut….bar….bar…..kotek…kotek….”
suara petir dan kilat semakin kencang, rantingan pohon yang besar di pinggir
rumah kami berjatuhan karena patah, ayam di kandang tak henti-hentinya menangis
karena atap kandang ayam itu selalu ditimpa rantingan pohon besar. Sejenak aku
mengelus dada mencoba menenangkan diri, disaat aku melihat kea rah ibu, ibu
tampak sangat cemas dan khawatir. Semalaman ibu dan aku tidak pernah tidur,
sedangkan adikku Ani yang berumur lima tahun tertidur pulas dipelukan ibuku
karena dari tadi dia menangis.
Kecemasan
ibu semakin menjadi-jadi mendengar badai dan suara ombak yang sangat kencang.
“kukuruyuk,,” “ibu rebut banget sih ayam kita itu tadi sudah diam sekarang
rebut lagi”, “ Lina…kamu itu memang keliatan banget enggak pernah bangun pagi
suara ayam itu menandakan kalau hari sudah kelihatan hampir pagi”, “oya….! Aku
langsung membuka pintu….” Opsss….lupa pintu rumah kami sudah rusak dibuat pak
rentenir, tapi untunglah sebelum pergi melaut ayah ganti pintunya dengan
plastik”, dengan tergesah-gesah aku berlari ke tepi pantai mencoba mencari
jejak ayah. Tidak lama dari situ aku melihat kapal ayah. “ibu…….ayah sudah
pulang bu!” ibupun tergesah berlari ke arahku. “syukurlah nak ayahmu sudah
pulang.” Ayahpun tiba di pantai dan abang tampak membawa ikan yang sangat besar
baru kali ini aku melihat ayah menangkap ikan sebesar itu.
“
ayah……” saya berlari ke arah ayahku, saya menangis dipelukan ayah dan ayah
menggendongku. “ayah tadi malam aku sangat takut karena hujannya sangat deras
aku takut.” “ia, ayahkan sudah pulang.” Akupun turun dari gendongan ayah dan
mencoba mendekati abangku. “bang ikannya besar sekali”. “iya, memangnya
kenapa?” “ih, abang kan penasaran karena baru kali ini aku melihat ikan sebesar
itu sampai-sampai hampir sebesar aku”. “jangankan sebesar kamu, sebesar sumo
aja ada”. “ahhhh….abang tukang boong.
Mana ada ikan sebesar itu, oya sumo itu apa bang?” “ nggak tahu ahhh.” Anak itu
diam. “Rio, jangan kasar sama adekmu!” seperti biasa ayah selalu membelaku
kalau bang Rio bersikap galak kepadaku.
“allahuwakbar….allahuwakbar…adzan
sudah berkumandang waktunya shalat zuhur. Setelah selesai shalat aku dan
abangku pergi ke pasar ikan, kami mau menjual ikan besar yang di tangkap ayah.
Timbangannya cukup berat 20 kg. “waw,bang nanti ajak aku ikut melaut ya..! aku
juga mau menangkap ikan.” “ Lina udah deh, kamu tidak usah mikirin bagaimana
menangkap ikan besar yang penting sekarang adalah kamu belajar sekolah
baik-baik, SD aja kamu belum lulus.” “ahhhh, abang ini, aku jadi nelayan aja
seperti abang bantu ayah menangkap ikan! Kalau ikannya banyak uamgnya juga
banyak dengan itu kita bisa bayar utang kita secepatnya.”
“Lina…!
Aduh sudah abang bilang belajar baik-baik saja biar abang yang bantu ayah kalau
kamu nanti bisa jadi orang jika belajar dengan baik dan kamu akan lebih mudah
membantu kesusahan keluarga.” “bang aku kan sudah jadi orang, buat apa lagi
jadi orang”. “ aduh..kenapa sih aku punya adik bego seperti kamu banyak nanya
ayo cepat pulang”.
Sepanjang
perjalanan aku selalu menanyakan hal yang sama kepada abangku namun ia selalu
menutup telinganya sangat terlihat jelas abang kesal kepadaku.
Hari
sudah malam, kami pun selesai makan, ayah dan ibu terlihat di beranda rumah
sedang duduk-duduk dan bercerita. Aku mendekati ayah yang sedang memperbaiki
jaringnya.
“ayah
jadi orang itu apa? Abang tadi bilang samaku kalau kelak aku harus jadi orang”.
“heheheh..Lina-lina kamu benar lucu ya jadi orang yang di maksud abangmu itu
adalah kelak nanti kamu harus jadi sosok seorang yang sukses dan bermartabat.”
“ oww..ayah cerita dong tentang ikan yang ayah tangkap tadi besar sekali
ikannya”!!
“ikan
itu tampak mengapung di dekat perahu ayah. Awalnya ayah bingung itu benda apa.
Tapi langsung ayah jarring terus bergerak-gerak seperti ikan itu mau lolos dari
jaring ayah langsung tarik bahkan abangmu hampir jatuh dari kapal kita.
Untunglah ayah tahan tangan abangmu langsung jadi ayah dan abangmu berusaha
sekuat tenaga menarik ikan tersebut. Sudah mau di angkat ke kapal ikannya
menghentukkan ekornya yang besar lalu abangmu menompok kepalanya. Ikan tersebut
lan gsung diam tak berdaya. Tenaganya habis.”
“kenapa
langsung diam yah, bukannya tenaga ikan besar itu kuat ya seharusnya ia lebih
mengentak-hentak lagi.”
“ah,
kamu ini malah mau nyumpahin ayah tercebur ke laut, tetapi yang jelas ayah
melihat ada nelayan yang berkapal besar mereka seperti menaburkan racun di laut
kalau tidak salah itu alat untuk membuat ikan-ikan mabuk dan ikan yang ayah
tangkap itu bisa jadi hasil dari ulah mereka”.
“owwww…iya
aku mengerti, tapi bentuk racun ikan itu seperti apa”.
“aduh…..anak
ayah memang banyak ingin tahunya, kalau mau tahu besok jika kamu menjual ikan
bersama abangmu lagi, ajak dia datangi kantor penyuluhan dan tanya seperti apa
racun ikan itu, sudah pergi sana tidur besok kamu terlambat bangun lagi. Jangan
lupa cuci tangan dan kaki, tanganmu bau amis bersihin perut ikan itu.
“ayah,,,!”
“apalagi….?” “aku cinta ayah.”
“ayah
tersenyum simpul mendengar ucapanku, karena itulah cara jitu dariku
menghilangkan kelelahan ayah.
Satu
minggu kemudian, aku dan abang pergi ke pasar menjual ikan besar lagi karena
akhir-akhir ayah sering menangkap ikan-ikan besar.
Seperti
yang dikatakan ayah kalau aku dan abang pergi menjual ikan kami harus
mendatangi kantor penyuluhan nelayan yang ada dekat pasar. Sebelum masuk kantor
itu saya dan abang liat seorang petugas penyuluhan dengan pak nelayan penguasa
di daerah itu mereka tampak seperti bernegosiasi dan pak nelayan itu terlihat
memberikan amplop isinya terlihat tebal aku tidak tahu apa tapi abang bilang
itu adalah uang. Dalam pikiran selalu bertanya kenapa pak nelayan itu memberi
uang kepada petugas padahal di sana tidak ada acara jual beli ikan seperti apa
yang seharusnya.
Kamipun
masuk ke dalam kantor tapi abangku hanya diam saja saya yang menanyakan tentang
racun ikan itu dan mereka bilang itu semacam alat untuk membuat ikan pingsan
merekapun menunjukkan kepada kami seperti apa bentuknya. Selama petugas memberi
pengarahan abangku hanya sibuk melihat menatap petugas dan pak nelayan tak
sedetikpun matanya berpaling dari tempat itu.
Setelah
petugas penyuluhan selesai menerangkan ia bertanya kepada kami kenapa kami
pengen tahu hal-hal seperti itu. Tetapi abang langsung menutup mulutku sebelum
aku bicara dan aku menggigit telapak tangannya, tapi tak bisa tangannya bau,
amis membuat aku hampir muntah.
“Dubrak”….
Karena tergesa-gesa kami bertabrak di pintu kantor bersama pak petugas yang
menerima amplop itu. Tentu saja amplop di tangannya jatuh. Terlihat ada kertas
berwarna merah seperti memang benar kalau itu uang.
Pak
petugas itupun langsung memungut amplop itu dan mendorong kami. Aku dan abang
terjatuh rasanya sakit sekali. “ selamat pagi pak,” itulah yang aku dengar dari
mulut petugas lainnya. Abang langsung menarik tanganku sepertinya ia tampak
takut.
Tidak
biasanya aku lihat abang seperti ini, biasanya kalau kami ke pasar langsung
pulang tapi kali ini dia membawaku ke suatu tempat yang sebelumnya tidak aku
ketahui kami istirahat di sana abang menceritakan kejadian yang belum aku tahu.
Ternyata bapak petugas yang menerima amplop itu adalah ketua petugas penyuluhan
nelayan di daerah kami dan ia juga yang memberikan racun ikan kepada pak
nelayan. Sebelum berangkat nelayan minggu lalu abangku melihat pak petugas itu
memberikan berikut yang berisi air tapi abang bilang itu adalah racun karena
bentuknya sama dengan yang ditunjukkan petugas yang kami tanya itu. Entah
kenapa abang menceritakan itu kepadaku apa aku dianggap teman berbagi yang
baik, entahlah tapi yang jelas aku sedikit paham dan banyak bingung.
“puk???,
tiba-tiba abangku menepuk bahuku. Dia mengajakku melakukan sebuah hal, yaitu
melaporkan kejahatan pak nelayan kepada yang berwenang. Aku tercengang
mendengar abangku berkata seperti itu. Tetapi aku mencoba menanggapi ajakan
abangku dengan geleng-geleng kepala.
12.30,
waktunya shalat zjuhur. Tapi kali ini tidak shalat, kami kabur dari ayah. Kami
sibuk mencari sebuah cara untuk misi kami, karena itu merupakan sebuah misi
yang cukup besar. Mula-mula abangku mengajakku ke rumah temannya namanya Edo.
Edo adalah teman di SMP. Dia adalah anak polisi yang paling disegani di daerah
kami. Tidak kusangka ternyata abangku orang hebat.
Rencana dimulai
Pertama
kami membuat senjata dari bambu dan aku mulung biji-biji kecil sebagai peluru
yang kedua senjata ketapel dengan peluru batu kerikil yang ketiga teman abangku
mencarin pistol mainan yang biasa digunakan ayahnya untuk mengancam penjahat
kecil.
Aksi
paling menegangkan, tepat pukul 12.30 malam aksi dimulai kami jalankan. Aku
bertugas sebagai pemegang senjata sedang abangku memata-matai petugas dan pak
nelayan dan teman abangku masih membuat
surat kecil pertinggal di rumahnya untuk memberitahu keadaan kami, kami
berjanji berkumpul di sana, 12.30 kami sudah di tempat. Abangku sudah tahu di
mana transaksi akan dilakukan. Kami langsung bergegas ke tempat yang di maksud.
Setiba
di sana kami terlambat, kapal sudah mau berangkat. “tot….tot….tot……” tapi kapal
tiba-tiba berhenti aku tidak tahu kenapa, yang aku lihat abangku dan
teman-temannya tersenyum-senyum saja. “ Lina berikan batu!” kata abang. “Lina
berikan ketapel!” kata Edo. Abang melemper pak petugas. “peyong…” kepalanya
langsung benjol disambung dengan ketapel Edo. Tepat mengenai anunya, dengan
beraninya aku juga menembak petugas itu dengan senjata bambu pas di matanya.
Dengan lucunya pak petugas langsung tersungkur dengan pingsan. Tiba-tiba pak
nelayan keluar dari kapalnya dia melihat yang masih berdiri tertawa
terbahak-bahak dia langsung membentak dan langsung berlari pak nelayan mencoba
menghentikan langkahnya karena ia hampir mau menelanku. Namun abangku langsung
dipukul dan ditinju abangku menjerit kesakitan sedangkan Edo terkencing-kencing
ketakutan.
Pak
nelayan langsung menarikku dan menampar-nampar pipiku, sejenak ia pergi
menghampiri Edo. Dengan rasa was-was aku langsung mengambil senjata di kantong
tasku.
“jangan
bergerak,” itulah ucapanku aku langsung menodongkan senjata pada pak nelayan
dengan tertawa-tawa ia mendatangiku. “heii anak kecil, aku tahu ini senjata
mainan kamu pikir aku bodoh.” Dengan penuh amarah aku langsung menembakkan
pistol “ Dor….”suaranya sangat kuat aku bahkan tersungkur karenanya.
Aku
melihat pak nelayan dadanya berdarah.
“
Lina…..” tiba-tiba aku mendengar suara ayah. Ayah datang bersama ayah Edo. Ayah
Edo melihat benda yang di tanganku, ternyata itu adalah senjata beneran.
Malam
itu adalah malam yang tidak terlupakan aku, abang, dan edo menangkap penjahat.
Aku belum tahu apa arti dari kejadian itu yang jelas aku merasa seperti
pahlawan.
“Lina
……..bangun!”
Penulis bernama lengkap Rina Hartina.
Lahir di Simangambat tanggal 7 Oktober
1992. Menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SDN Siabu. Kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama
di SMPN 4 Siabu. Dan Sekolah Menengah Atas di Madrasah Aliyah Negeri Siabu.
Sekarang melanjutkan studi tingkat sarjana di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (STKIP) Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan angkatan tahun 2010-2011.
Pada program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dengan NPM. 11070031.
KHAYALAN
KU LEWAT PENA
Karya Mila Karmila
Di ujung pena letak rindu ku
Sebaris link dalam
catatan memori ku
Meski tak semerdu milik
pujangga ku
Sahduku adalah senjata
tanpa rupa
Engkaulah judul
puisi ku
Dalam cerita seribu
rindu
Rindu yang tak kan pernah terwujut
Kan ku tumpahkan lewat pena ku
Inilah hari - hari ku tanpa diri mu
MERINDUKAN LEWAT SURAT DAN TELEPON MU
Karya Mila Karmila
Aku kangen surat - surat mu
puisi - puisian teleponmu
Diam - diam aku menyesal
Telah bersikap cuek kepadanya
Kini setelah dia menjauh
dan ku
Baru aku menyadari
kalau aku sangat kehilangan dirnya
Dia juga begitu baik
la juga begitu memperhatikan ku
Bahkan kini aku berharap ia menelpon ku
INDAH
Karya Mila Karmila
Cinta itu begitu indah dan membahagiakan
Kita bisa lupakan segala kegundahan hati
Di kala bersama dengannya
Namun terkadang
cinta juga bisa membuat kita sakit
Jika diantara mereka
ada yang menyakiti
Walaupun keduanya
tidak bersama lagi
Namun rasa rindu tetap ada diantara mereka
Yang keduanya menyimpannya di dalam hati
Tanpa saling mengucapkan rasa rindu itu
Di antara mereka ada
yang tidak mampu lagi
Untuk menahan rasa
rindu dan kata - kata rindu itu
Terucap kembali di
antara mereka
Meski mereka tak seperti dulu lagi
Namun rasa sayang,rasa rindu
Kan tetap ada di dalam hati mereka
KEINGINAN KU
Karya Mila Karmila
Di pagi yang masih buta
Ku terbangun dari
tidur ku
Untuk berangkat ke
kampus
Dengan penuh harapan
aku bisa lebih baik dari sebelumnva
Setiap pagi ku menunggu
Di persimpangan Plan
Untuk berangkat ke kampus
Untuk menuntut ilmu
Dalam perjalanan
Banyak yang aku
takutkan
Takut akan terjadi yang tak di inginkan
Takut akan keterlambatan sampai ke
kampus
Pukul 12.30 wib kami pulang
Seperti biasa ku menunggu di
persimpangan jalan
Untuk pulang ke rumah untuk berbaring
Menghilangkan rasa lelah dalam
perjalanan
Tapi semua itu aku
hilangkan
Dari pikiran dan
hati ku
Demi mewujudkan
keinginan ku
Dan membahagiakan kedua orang tua ku
IBU AKU SANGAT RINDU PADAMU
Karya Mila Karmila
IBU...................................................
Dikala malam mencekam dan
Dikala siang menerawang
Wajahmu tak kunjung hilang
Dari pelupuk mataku
Pagi ini............................................
Menjelang pajar
menyingsing
Ku merenung seorang
diri
Terbayang kembali
wajahmu nan anggun
IBU...........................................
Kasih sayangmu sejuk menyiram kalbu
Bagaikan embun di pagi hari
Tapi kini engkau jauh dari ku
Tinggal kasihmu
menetap dalam hati ku
Ibu yang selalu ku
rindukan
Andaikan engkau berada disisi ku kembali
Aku tak tahu
Tapi aku sangat
mengharapkan
Kehadiranmu kembali
IBU....................................
Dan kini aku hanya ingin membisikan
sebuah kata
IBU AKU SANGAT - SANGAT RINDU PADAMU
Penulis
bernama lengkap Mila Karmila. Lahir di Gunung Tua tanggal 22 Mei 1991. Menempuh pendidikan
Sekolah Dasar di SDN 1 Gunung Tua.
Kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di SMPN 3 Gunung Tua. Dan
Sekolah Menengah Atas di SMK YPIPL Gunung Tua. Sekarang melanjutkan studi
tingkat sarjana di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Tapanuli
Selatan, Padangsidimpuan angkatan tahun 2010-2011. Pada program studi
Pendidikan Bahasa Indonesia dengan NPM. 11070019.
IBU
Karya Nur Tamala Sari Siregar
Engkau pahlawanku
Pelipur laraku
Penutup dukaku
Ibu
Kau rela berkorban
Utnuk anakmu
Untuk meniti kehidupan yang fana ini
Ibu….
Tanpamu aku bukan apa-apa
Jasamu kan kukenang
Sampai akhir hayat ku.
AYAH
Karya Nur Tamala Sari Siregar
Sebutan untuk lelaki
Yang mempunyai anak
Ayah
Panggilan anak
Kepada orang tua
Ayah
Panggilan yang tak pernah
Terucap oleh ku
Ayah..
Kata seorang anak
Yang mengharapkan kasih sayang
Darimu
Karena dirimu kini
Tlah jauh di alam sana.
SAHABAT
Karya Nur Tamala Sari Siregar
Apakah sahabat itu
Dimanakah sahabat itu
Adakah sahabat itu
Seperti apakah sahabat itu
Oh … sahabat
Aku tak tahu
Dirimu
seperti apa
Yang aku tahu
Dirimu sering dibicarkana banyak orang
Muslimah
Aku bangga menjadi muslimah
Disaat yang lain bangga menjadi wanita modern
Aku bangga jilbabku menjuntai kedada
Disaat yang lain bangga mengikuti mode
Aku tak peduli dengan anggapan sok suci
Karna aku tahu apa yang aku lakukan
Cantik bukanlah buka-bukaan
Cantik bukanlah slalu berdandan
Dan cantik bukan berarti seorang pujaan
Kuulurkan jilbabku hingga terasa damai hatiku
Kulonggarkan pakaianku hingga tartutup bentuk
tubuhkan
Kulakukan ini semua
Demi cintaku pada robbi ku
Andai semua orang memahami
Canti lahir bukanlah ukuran
Tapi…..
Cantik hati memikat semua orang
RASA
Karya Nur Tamala Sari Siregar
Aku sakit
Sakit hatiku
Aku rindu
Rindu padamu
Aku ingin
Kau merasakan
Apa yang kurasakan
Selama ini
Ku ingin dirmu
Ku ingin bersamamu
Walau apa yang terjadi
Ku inginkan hatimu
Kau inginkan hatiku
Kita bersama
Membangun istana cinta
Mungkinkah ini
Akan terjadi
Apakah ini hanya impianku saja
Sampai kapankah
Aku bisa
Berhenti melupakanmu
Apakah kau disana
Memiliki rasa
Yang sama seperti
Yang kurasakan.
Penulis
bernama lengkap Mila Karmila. Lahir di Gunung Tua tanggal 21 Agustus 1992. Menempuh pendidikan
Sekolah Dasar di SDN 101090. Kemudian
melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di Madrasah Tsanawiyah Swasta Perguruan
Islam Yaqubiah. Dan Sekolah Menengah Atas di Madrasah Aliyah Negeri Peanornor.
Sekarang melanjutkan studi tingkat sarjana di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (STKIP) Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan angkatan tahun 2010-2011.
Pada program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dengan NPM. 11070025.
DUNIA GELAP MALAM
Karya Siti Kholijah Harahap
Berjalan
di sudut kota
Mengiringi
jejak kehidupan
Berkedip
bintang bersinar
Mungil
indah mewarnai malam
Tak
tau arah tujuan hidup
Suara
alunan musik terdengar
Kuat,
kencang, menggertakkan seisi malam
Berpacu
padu dalam dunia gelap malam
TERIRIS HATIKU
Karya Siti Kholijah Harahap
Saat
kau ucap kata indah
Terasa
nyaman di hati
Sejuk
kurasa
Bersemayam
indah dipikiranku
Tapi
semua itu sesaat bagiku
Hatiku
teriris luka pedih
Sakit,
luka membekas dihati
Kenangan
itu membuatku hilang
Hilang
angan
Hilang
khayalan
Kau
bagaikan angin
Yang
sesaat berlalu dihidupku
JEJAK KEHIDUPAN
Karya Siti Kholijah Harahap
Terik
matahari mencekam
Sinarnya
menusuk kedalam tubuh
Mencari
jejak kehidupan tak pasti
Mencari
sesuatu yang tak ada
Sungguh
malang nasib hidup ini
Mengembara
dipenghujung hidup
Kehidupan
indah yang kunanti
Kehidupan
pahit yang kurasa
Aku
berjalan sepanjang jalan
Sunyi
sepi tak ada yang peduli
Nasib
hidup mengancam duniaku
AKU BERPIKIR TENTANGMU
Karya Siti Kholijah Harahap
Kala
senja menyapa
Khayalku
tentang sosokmu
Bagaimana
dirimu
Darimana
hadirmu
Aku
berpikir tentangmu
Hanya
alunan suaramu
Menggetarkan
seisi hatiku
Berpacu
padu dalam ruang rinduku
Tentangmu
mengalihkan duniaku
SEMUA TINGGAL KENANGAN
Karya Siti Kholijah Harahap
Tak
kusangka secepat ini
Tak
kuduga semuanya berubah
Berubah
menjadi kelam
Gelap
gulita dipersemayaman hatiku
Kau
buatku terluka
Janji-janjimu
membuatku berpikir
Apakah
sebodoh itu aku berharap
Dirimu
membekas dihatiku
Kau
sejarah baru dalam hidupku
Kenangan
bersamamu tak cukup ku ungkapkan
Hanya
hati yang merasa
Aku,
kau dan semuanya hanya tinggal kenangan
Penulis bernama lengkap Siti Kholijah
Harahap. Lahir di Gunung Tua tanggal 13
Mei 1993. Menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SDN 101090. Kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama
di Madrasah Tsanawiyah Swasta Perguruan Islam Yaqubiah. Dan Sekolah Menengah
Atas di Madrasah Aliyah Negeri Peanornor. Sekarang melanjutkan studi tingkat
sarjana di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Tapanuli
Selatan, Padangsidimpuan angkatan tahun 2010-2011. Pada program studi
Pendidikan Bahasa Indonesia dengan NPM. 11070004.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar