Kamis, 26 September 2013

Kumpulan Puisi Bahasa Indonesia VA STKIP TAPSEL 2013



 Kumpulan Puisi Bahasa Indonesia VA STKIP TAPSEL 2013

OTORITASKU
Karya Jason Walker Panggabean
Mari... Mari dorong dia
Jatuhkan dia ke lubang itu
Pukul... Pukul dia dengan palu
Remukkan... Injak dia dengan sepatu besimu
Jangan... Jangan biarkan ia bernafas
Jangan... Jangan biarkan ia menghirup udaraku yang mahal
Gilas... Gilas ia sampai mati
Tapi jangan tatap aku!!!

B E R L A L U
Karya Jason Walker Panggabean
Sayang...
Apa yang ingin engkau katakana?
Yang hendak engkau ungkapkan
Tatapanmu tlah cukup membuatku pilu
Tlah cukup menenggelamkanku dalam nestapa
Cermin di hadapanmu kini tlah retak
Buram, redup, dan bercak kelam sunyi
Engkau bak rembulan yang berpadu bersama mentari
Pucat, lesu, dan penuh pedih perih
Riak air mata menyusuri pipimu yang lembab
Kelopak matamu lebam tak bernyawa
Rasa ingin aku mengusap
Tapi kini aku harus pergi

ANDAI KU BISA
Karya Jason Walker Panggabean
Andai ku bisa berpaling
Kan ku coba melangkah
Menjauh meninggalkan perih ini
Membawa hatiku, bersama lukaku
Lara yang tlah kau ukir
Tak mampu memalingkan hatiku
Kau masih ada di sini
Masih di hatiku yang dulu
Ah... Bodohkah aku
Masih tetap di sini
Masih tetap menunggu
Engkau yang telah berpaling

CERITA SANG RAJA
Karya Jason Walker Panggabean
Saat itu aku dibutakan kekuasaan
Ku suruh orang menjinjingku
Ku bayar ia memujaku
Mencium dan menjilat kakiku saat berdebu
Ah... Aku tak peduli
Ku paksa mereka menyuapiku
Memijit bahuku yang pegal menghitung kekayaanku
Ku tampar ia saat menatapku
Ku ludahi ia saat memohon
Ku paksa dank u nodai putirnya
Ku injak... Ku siksa... Dan ku bunuh dia
Dan kini... Aku teringat sebelum mati
Hari terakhirku menguasai mereka yang tertindas
Mereka tlah menjadi batu besar
Semakin dekat... Semakin besar... Dan akhirnya menggilasku

KEHILANGANMU
Karya Jason Walker Panggabean
Malam ini, semua masih seperti dahulu
Ku masih bersama kesedihanku
Melamun bersama kesendirianku
Sejak kau tinggalkan aku
Cerita yang telah kita rangkai
Kini hanya menjadi puing pengukir pilu
Pilu yang semakin lama semakin dalam
Karena lukamu
Kini doa dan harapku hanya bertumpu di sudut malam
Keheningan menjadi pertanda hari-hariku
Jiwaku tlah lenyap
Bersama kepergianmu


Description: D:\-DOKUMEN JASON- JURUSAN BAHASA INDONESIA\PSKGJ\foto q\36488_466508063375142_936769268_n.jpg
 
Penulis bernama lengkap Jason Walker Panggabean. Lahir di Pinangsori tanggal 25 Januari 1993.  Menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SDN 158466 Hutabalang 6.  Kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di SMPN 1 Badiri. Dan Sekolah Menengah Atas di SMAN 1 Pinangsori. Sekarang melanjutkan studi tingkat sarjana di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan angkatan tahun 2010-2011. Pada program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dengan NPM. 11070124.

CINTA
Karya Siti Masriani Harahap
Di malam hari yang sunyi
Angin sepoi-sepoi datang menyapa
Wajah mu selalu terbayang dimata ku
Tiap hari ku selalu membayangkan mu
                Pada waktu pagi menjelang
                Kulihat matahari yang mulai terbit pajar
                Seandainya kamu ada disisiku
                Perasaan bagaikan goyang ombak
Yang ada dilaut nan biru
Hati remuk, hancur karena cinta mu
Disaat kamu meninggalkan aku sendirian
Tidak ada satupun yang menemani
                Aku tidak akan pernah abaikan cintamu
                Karena cinta mu telah terikat dalam hati sanubariku
                Pahit manisnya kan ku arungi dan ku lewati
                Asalkan cinta mu dan cinta ku tetap abadi selamanya

CITA-CITA
Karya Siti Masriani Harahap
Di pagi hari yang bagitu cerah
Perlahan-berlahan aku mulai
Mengarah dekat jenda
Lalu jendela kamarku buka dengan senyuman
                Aku tersenyum mengarah kepada
                Matahari yang mulai terbit
                Dan begitu cerah sekali
                Aku bahagia dipagi hari itu
Dari situ perasaan ingin sekali
Merasakan kebahagian yang
Di awali dengan senyuman
Aku akan meraih cita-cita yang kuinginkan selama ini
                Di pagi hari yang cerah tadi
                Rasanya aku akan berusaha semangat
                Dalam menggapai semua
                Yang ada dibenak ini





IBU
Karya Siti Masriani Harahap
Ibu…
Kau selalu menyayangiku
Siang dan malam
Kau selalu menjaga diriku
                Dari kecil sampai dewasa sekarang
                Kau tidak pernah lepaskan kasih
                Dan sayangmu untuk anakmu  ini
                Ibu…
Kau bagaikan matahari dan bulan
Dari terbit sampai terbenamnya matahari
Kau selalu menyinari
Dan dimalam hari juga tetap bersinar
                Ibu…
                Aku tidak bisa lagi
                Membalas jasa-jasamu
                Hanya Tuhan yang bisa membalas
Semua ini kepadamu
Ibu…
Aku sangat menyayangimu
Selama-lamanya

KASIH SAYANG SANG IBU
Karya Siti Masriani Harahap
Disuatu malam yang sunyi
Ibunya melihat anaknya tertidur
Dia sangat menyayangi anaknya itu
Siang malam si ibu selalu menangis
                Bagaimana nasib anakku ini nantinya
                Bilaku tiada di dihadapannya
                Oh…mengapa aku berpikir sepirti itu
                Aku ingin hidup lebih lama dengan anakku
Tapi apalah daya
Semua sudah tersusun rapi
Oleh yang kuasa
Ya…Allah
Tolonglah hambahmu ini


                                                                                                                                                      

AYAH
Karya Siti Masriani Harahap
Dikeheningan malam
Yang penuh cahaya bintang
Kedua mata takkan dapat dipejamkan
                Tatkala aku memandang wajah
                Sang ayah yang penuh hiasan
                Yang beribu-ribu kerutan
                Ayah…
Engkau menangis karena aku
Engkau sedih karena aku
Engkau kurus karena aku
Engkau korbankan segalanya untukku
                Ayah…
Jasamu tiada terbalas
Tiada terbeli, tiada tara
Terlukis indah didalam surga
Terdapat sinar yang penuh keridhoan
Terdapat sinar yang penuh kesabaran
Terdapat sinar kasih sayang
                Terdapat sinar kelelahan semua karena aku
                Ayah…
                Hanya doa yang bisa ku persembahkan untukmu
                Karena jasamu tak terbalas
Hanya tangis sebagai saksi
Atas rasa cintaku padamu
Ayah…




Description: D:\-DOKUMEN JASON- JURUSAN BAHASA INDONESIA\puisi mentah\Camera\2013-06-18 11.23.48.jpg
 
 Penulis bernama lengkap Siti Masriani Harahap. Lahir di Huta Pasir Ulok Yano tanggal 23 September 1993.  Menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SDN Padang Sihopal.  Kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Robitoul Istiqomah. Dan Sekolah Menengah Atas di Madrasah Aliyah Swasta Pondok Pesantren Robitoul Istiqomah. Sekarang melanjutkan studi tingkat sarjana di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan angkatan tahun 2010-2011. Pada program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dengan NPM. 11070014.




HARAPKU
Karya Siti Delima Wati Siregar
Disaatku duduk termenung
Bayangmu menghantuiku
Jikapagi, malam tiba
Wajahmu terbayang diingatanku
                Harapku…..
                Kau dan aku
                Selalu menjalin kasih
                Tanpaadaragu
Disaatku sedih
Disaatku piluh
Dan bahkan disaat
Ku merasa tak ada arti lagi
                Ku harap kau temaniku
                Selalu setia menemaniku
                Hingga waktu
                Tak memihak lagi

ITU CINTA
Karya Siti Delima Wati Siregar
Kamu…
Hadir mengisi lubuk hatiku
Jauh dalam relung jiwaku
Pernakah kau merasakannya?
Cinta…
Itucinta!
Kini hanya kau yang bisa
Buat kurasa bahagia
Apakah kau rasakannya?
Dan mememluknya
Ku menangis tertahan pedih
Ingat kau tak bersamaku
Ku teriris perih
Terdiam, merenung berharap
Ku temukan titik
Kebahagian bersamamu



RINDU
Karya Siti Delima Wati Siregar

Saatku pejamkan mata
Teringat akan dirimu, membayangkanmu
Berharap kau berada disampingku
Bukan hanya bayangmu menemaniku!
Tapi…cinta dan sayangmu
Selalu berada direlung jiwaku
Walau hanya anganku
Ku inginkamu
Rindu…
Ya… rindu!
Rindu yang menghujam jantungku
Disetiap helaina fasku
Hanya kata rindu
Yang terucap dibibirku




SAKIT HATI
Karya Siti Delima Wati Siregar
Menangisku pedih
Menagisku perih
Saat sakit hati menghujang
Hatiku remuk, hancur
                Kau berlalu begitu saja
                Berlalu tanpa jejak
Dimanahati mu?
Dimana janjimu?
Kau ucapaku yang terindah
Akulah yang ada dihatimu
Akulah segalanya bagimu
Tapi nyatanya kau lepaskanku
                Kau begitu tega
Kau enyah saat melihatku
Apa ini yang kau katakan cinta?
Apa ini rindumu?
Yang dulu kau ucappadaku
Dengan bisikan cintamu
Yang buatku melayang
Dan tak bisa lupakanmu

Description: D:\foto\ayang q\Foto3068 - Copy.jpgPenulis bernama lengkap Siti Delima Wati Siregar. Lahir di Gunung Manaon tanggal 30 Oktober 1992.  Menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SD Eka Pendawa Sakti.  Kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di Madrasah Tsanawiyah Anidhom. Dan Sekolah Menengah Atas di SMAN 1 Barumun Tengah. Sekarang melanjutkan studi tingkat sarjana di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan angkatan tahun 2010-2011. Pada program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dengan NPM. 11070015.










MAAFKAN AKU
Karya Masdewana Pasaribu
Tak maksudku tuk tinggalkan mu
Tiada maksudku tuk lukai hati mu
Merobohkan cinta mu
Mematahkan sayap-sayap cinta mu
Semua itu berawal dari mu
Tak pernah kau tau
Arti akan tulusnya cintaku untuk mu
Selalu saja kau sibuk dengan pekerjaan mu
Tak pernah kau pedulikan aku
Tak pernah kau memperhatikan ku
Dan tak pernah memahami ku
Bahkan kau tak pernah ada buatku disaat aku butuh kamu
Aku butuh kamu…
Tapi, kau tak pernah mau tau
Apakah kau sadar dengan sikapmu itu?
Aku bosan, kesal dengan tingkahmu itu
Sayang,
Maafkan aku
Jika aku mengecewakan mu
Aku harus pergi
Bukan ku tak sayang
Ku tak mau hatiku makin terluka
Jika aku masih bersama mu
Maafkan aku

CINTA TAK BISA DIPAKSAKAN
Karya Masdewana Pasaribu


Sampai kapan kau mengharapkan ku
Entah sampai kapan kau dekati aku
Engkau tau aku tak bisa bersama mu
Engkaupun tau, aku tak menginginkan mu
Jika engkau inginkan aku bahagia
Biarkan aku pergi
Pergi tuk mencari cinta
Yang aku inginkan

Sebab…
Cinta itu tidak bisa dipaksakan
Walau aku tau bahwa
Cintamu itu tulus untukku
Tapi sampai kapanpun itu
Aku tetap tidak bisa bersama mu
Karna sedikit pun dihati ku
Tidak ada cinta untuk mu



IBU
Karya Masdewana Pasaribu
Lautan itu ku sebarangi
Gunung itu aku daki
Asal bisa memberikan sedikit saja
Senyuman di wajah mu
Aku memang bukan seorang anak
Yang bisa membuatmu bahagia
Melainkan hanya anak
Yang bisa menyusahkan mu saja
Ibu…
Aku berjanji
Disuatu saat
Aku akan membuatmu bahagia
Dan bangga padaku
Dan jika aku berhasil nanti
Kamulah orang pertama
Yang aku peluk

SAHABAT
Karya Masdewana Pasaribu
Kau ibaratkan cahaya
Datang menerangi kegelapan
Memberikan sinar yang indah
Di dalam kehidupan
Kau memang sosok teman
Yang selama ini ku cari
Yang ceria, penyabar dan baik hati
Dan mengajariku banyak hal
Kau juga selalu ada disisi ku
Mau mengerti tentang aku
Dan selalu mengingatkan ku
Disaat aku lupa
Kau adalah bagian dari hidup ku
Yang mengisi hari-hariku dengan senyuman
Kau tak bisa digantikan
Oleh apapun itu


HATI YANG LUKA
Karya Masdewana Pasaribu
Tak bisa ku berkata apa-apa
Tak bisa ku sesalkan
Kepergianmu mengisahkan luka di hati
Kau pergi tuk meninggalkan aku
Meninggalkan sekeping luka di hati ku
Kau pergi dengan sebuah alasan
Ku tak bisa memahamimu, mengerti tentang mu
Tapi, apakah kau tau?
Setiap hari
Setiap waktu
Bahkan setiap detikpun
Bayanganmu tak kunjung sirna dari pikiran ku
Hati ini terluka, rapuh
Saat harus melepasmu pergi
Tak sanggup hatiku
Melihatmu berbalik rupa dari ku
Kasih….
Sesungguhnya ku sangat menyayangi mu
Disetiap hari-hariku
Hanya ada nama saja
Kasih…
Kembalilah
Kembali untuk ku
Dan hidup bersama ku

Description: D:\-DOKUMEN JASON- JURUSAN BAHASA INDONESIA\puisi mentah\Camera\2013-06-18 12.13.21.jpgPenulis bernama lengkap Masdewana Pasaribu. Lahir di Gunung Tua tanggal 5 Agustus 1993.  Menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SDN 1005010 Padang Bolak.  Kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di Madrasah Tsanawiyah Swasta Islamiyah Napabarbaran. Dan Sekolah Menengah Atas di SMAN 1 Padang Bolak. Sekarang melanjutkan studi tingkat sarjana di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan angkatan tahun 2010-2011. Pada program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dengan NPM. 11070024.







DESAKU
Karya Melinda Siregar
Sungguh indahnya tanah kelahiranku
Tempatnya sejuk dan indah
Bila hari pagi
Suara burung kicau sangatlah indah
Tanah pencaharian sangatlah subur
Para petani sangat gembira
Menanam tanaman di tanah yang subur
Sebab melihat tanaman nan hijau
Hari mulai petang
Matahari pun mulai terbenan
Petani mulai bergegas pulang
Aku bangga memiliki desa yang indah


PENGAMEN
Karya Melinda Siregar
Di setiap pagi hingga sore
Aku berjalan dijalan raya
Aku melihat ada orang
Yang mengamen di tengah jalan
Aku sedih melihat
Orang yang berkeliaran
Dijalanan.............
Membuat hatiku
Tersentuh sekali
Oh tuhan.................
Terimah kasih yang engkau
Berikan kepada diriku
Karena aku tidak merasakan
Apa yang mereka rasakan




DOA UNTUK IBU
Karya Melinda Siregar
Ibu...................
Sungguh mulia jasamu
Membimbing dan mendidikku
Dari kecil hingga besar
Ya Allah.......Ya Robbi
Dengarlah doaku
Untuk ibuku
Yang ku cinta dan ku sayangi
Ampunilah dosa-dosa ibuku
Jauhkanlah dari siksa
 Api neraka
Aku bangga mempunyai
Orang tua seperti ibuku
KORUPSI
Karya Melinda Siregar
Para pejabat sekarang
Sudah tidak mementingkan
Atau memengang teguh
Amanah pemerintahan
Mereka tidak mengingat keimanan
Mereka hanya mementingkan
Dirinya sendiri
Uang rakyat dimakan
 Dan entah kemana perginya
Sungguh mereka tidak mementingkan
Nasib rakyatnya
Hanya mementingkan mereka masing-masing



SAHABAT
Karya Melinda Siregar
Sahabatku................
Diwaktu kecil kita selalu bersama
Disaat aku sedih
kamu selalu ada di sisiku
Dan di saat kamu sedih
Aku selalu ada buatmu
Kemanapun aku melangkah
Kita selalu bersama
Rintangan apapun kita hadapi
Dikala suka maupun duka
Sahabatku.................
Sekarang kamu sudah jauh
Kita tidak pernah bersama lagi
Semoga kamu disana
Mendapatkan apa yang kamu impikan

Description: Melinda borreg.jpgPenulis bernama lengkap Melinda Siregar. Lahir di Purba Sinomba tanggal 7 Januari 1993.  Menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SDN Purba Sinomba.  Kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Taman Perguruan Islam (TPI) Purba Sinomba. Dan Sekolah Menengah Atas di Madrasah Aliyah Swasta Pondok Pesantren Taman Perguruan Islam (TPI) Purba Sinomba. Sekarang melanjutkan studi tingkat sarjana di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan angkatan tahun 2010-2011. Pada program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dengan NPM. 11070002.















IBU
Karya Evi Novita Sari Harahap
Ibu…
Dikau bagaikan mentari
Yang selalu menyinari hidupku
Yang selalu menjagaku
Dari bangun hingga lelapku
Aku bagaikan hamparan tandus
Tanpa dirimu
Duniaku terasa gelap
Tanpa hadirmu
Oh ibu…
Betapa berartinya dirimu
Dalam hidupku
Tanpamu bukan berarti apa-apa                           
   


KERINDUANKU
Karya Evi Novita Sari Harahap
Perih hati ini teriris sembilu
Kerinduan yang mendalam
Tak pernah terobati…
Sosok bayangmu selalu di hati
Lembut kasihmu tak pernah terganti
Berhari-hari  berbulan-bulan
Bertahun-tahun kita terpisah
Tapi…
Kerinduan ini selalu datang
Gelisah, resah, sedih, susah
Dan selalu kulewati tanpa dirimu
Ya allah…
Aku merindukannya
Tiada satupun yang tahu tentang rindu ini
Karena aku hanya berbicara pada
Malam yang terus membisu



AYAH
Karya Evi Novita Sari Harahap
Ayah…
Teringat di masa-masa yang lalu
Kenangan, memori yang begitu indah
Yang sulit untuk di lupakan
Engkaulah ayah
Begitu istimewah
Begitu  dermawan
Dan begitu bijaksana
Ayah…
Sekarang kenangan itu tidak bias terulang lagi
Kenangan  itu telah pudar
Engkau telah tiada
Hidupmu telah tertaman di alam sana
Ayah…
Aku rindu kepada mu
Ayah…
Semoga jasad mu diterima di sisi allah
KESETIAAN
Karya Evi Novita Sari Harahap
Jika rupa yang menjadi ukuran
Aku tak layak jadi kekasihmu
Jika harta menjadi batasan
Aku tak pantas menjadi pendampingimu
Tapi…
Jika keikhlasan hati dan kesetiaan
Yang engkau dambakan aku siap
Aku siap Menjadi seseorang yang
Selalu ada untukmu












DIA BUKAN KAMU
Karya Evi Novita Sari Harahap
Kenapa kau mencintaiku
Kenapa kau selalu berusaha
Untuk dapatkan cintaku
Dan merebut hatiku
Padahal kau sudah tahu pasti
Bahwa cintaku tak mungkin untukmu
Engkau pun tahu
Bahwa aku sangat menyayangi dia
Tapi kamu tidak peduli
Kamu tidak pernah menyerah
Kau terus saja berusaha dan berusaha
    Aku salut samamu
 yang berusaha mendapatkanku
Orang yang kamu cintai
Dengan berbagai cara
Tapi maaf…
Aku tidak bias bersamamu
Aku tidak pernah mencintaimu
Ku hanya mencintai dia
Bukan kamu
Dihidupku hanya ada
Aku tidak mau mengecewakan dia
Yang tulus dan mau berkorban buat aku
Sekali lagi aku mintak maaf

Description: D:\-DOKUMEN JASON- JURUSAN BAHASA INDONESIA\puisi mentah\Camera\2013-06-18 11.22.13-1.jpgPenulis bernama lengkap Evi Novita Sari Harahap. Lahir di Ulak Tano tanggal 21 November 1993.  Menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SDN 10025 Simangambat.  Kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-Hamidiyah. Dan Sekolah Menengah Atas di Madrasah Aliyah Swasta Al-Hamidiyah. Sekarang melanjutkan studi tingkat sarjana di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan angkatan tahun 2010-2011. Pada program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dengan NPM. 11070009.




IBU
Karya Robiatul Adawiyah
Kau wanita yang selalu ku puja
Kau yang selalu manjagaku
Kau yang memberiku kasih sayang
Oh Ibu….
Disetiap langkahku
Kau tak pernah menuntunku
Walau aku sering membuat luka dihatimu
Tapi kau tetap memberi  senyum kepadaku
Oh Tuhan…
Jagalah dia untukku
Berilah dia kekuatan dan kesabaran menjagaku
Tanpa dia aku tak berarti apa-apa
Oh Ibu…
Kau sosok yang tak tergantikan


RASA INI
Karya Robiatul Adawiyah
Sejak pertama aku melihatmu
Aku merasakan sesuatu dalam hatiku
Belum pernah kurasakan sebelumnya
Apakah ini disebut cinta ?
Lirikan matamu membuatku terdiam membisu
Senyumanmu membuat hidupku lebih indah
Ingin diriku menggapai cintamu
Ku ingin miliki dirimu
Bila malam tiba
Wajah manismu selalu ada dipandanganku
Hari-hari kulalui begitu indah
Dan lebih indah lagi bila bersamamu
Mungkin diriku jatuh cinta
Izinkan aku tuk mengisi harimu
Karena cintaku tulus dari hatiku
Yang akan kuberikan padamu



KAU
Karya Robiatul Adawiyah
Namamu selalu dihati
Dulu kau mencintaiku
Dulu kau menyayangiku
Kau selalu berkata
Kalau aku adalah yang terbaik untukmu
Hari-hari yang kita lalui penuh dengan kebahagiaan
Cinta dan tawamu membuat hidup semakin indah
Kau selalu ku kenang di dalam hidupku
Namamu selalu dihatiku
Walaupun kini kau telah berpaling dariku
Terima kasih buat cintamu
Semoga kau bahagia dengan dia
Doaku akan selalu bersamamu

DOAKU
Karya Robiatul Adawiyah
Tuhan…
Kau pencipta alam ini
Kau yang memberi hidup
Untuk semua makhluk ciptaan-Mu
Dalam setiap doaku
Aku yakin kau pasti akan mengabulkannya
Karena kau Maha Pemurah
Yang selalu mengasihi hamba-Nya
Tuhan…
Terima kasih untuk semua
Apapun yang telah kau beri untukku
Doaku kepada-Mu yang memberi semangat untukku








TAKKAN TERGANTIKAN
Karya Robiatul Adawiyah
Kau yang member keindahan untukku
Yang selalu menghiasi hari-hariku
Yang dulunya hanya biasa-biasa saja
Tetapi sekarang penuh dengan keindahan
Meski waktu datang dan berlalu
Takkan ada yang dapat menggantikanmu
Kau bagaikan embun di pagi hari
Kau selalu memberi kesejukan disetiap bangunku
Tetaplah disini untukku
Karena kau adalah bintang dihatiku
Yang selalu menyinari hatiku
Yang penuh dengan kegelapan

Penulis bernama lengkap Robiatul Adawiyah Matondang. Lahir di Goti tanggal 2 Juli 1994.  Menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SDN 200510 Goti.  Kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di Madrasah Tsanawiyah Negeri Padangsidimpuan. Dan Sekolah Menengah Atas di Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Padangsidimpuan. Sekarang melanjutkan studi tingkat sarjana di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan angkatan tahun 2010-2011. Pada program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dengan NPM. 11070023.














PERASAAN
Karya Santi Simatupang
Awalnya buat ku biasa saja untuk mengenalmu
Setiap waktu sempat kita lewati bersama
Detik,menit,jam bahkan setiap hari kita
Slalu bersama
Walaupun hanya lewat media handphone
Namun setelah hari demi hari kita lewati bersama
Entah mengapa ku merasakan sesuatu yang beda
Aku merasakan gelisah,khawatir,dan sepi
Jika tidak mendengarkan kabar darimu
Dan juga mendengar suaramu
Tapi kenapa aku bisa seperti itu

SLALU DIKENANG
Karya Santi Simatupang
Wajahmu selau hadir disini,tetaplah disini
Walaupun hanya dalam mimpi
Senyummu cerahkan hati gelapku
Kau bisa indahkan pandangan cintaku
Saat kau jauh disana
Cahaya sang fajar membuatmu semangat
Melakukan aktivitas karna sinar itu adalah aku
Cinta hadir karna perkenalan
Cinta bersemi karna perhatian
Cinta bertahan karna kesetiaan
Namun cinta juga bisa gugur
Karna suatu kebohongan juga penghianatan



IMPIANKU
Karya Santi Simatupang
Awalnya biasa saja buatku
Sungguh tak ku sangka ternyata dirimu
Ada untuk aku cintai
Namun kini pikiranku
Hanya tertuju padamu
Sungguh aku tenggelam dalam khayal cintamu
Bertemu denganmu membuatku bahagia
Walaupun ku tak tahu harus bagaimana
Agar kamu juga bisa merasakan
Ketulusan cinta yang kumiliki


ARTI KESETIAAN
Karya Santi Simatupang
Kesetiaan bukanlah hal yang mudah
Unruk dilakukan
Butuh komitmen dan kesadaran
Dalam diri
Dengan begitu
Cinta dan sayang
Dapat melekat di qalbumu selamanya
Seseorang yang istimewa bukanlah orang
Yang selalu ada dihadapanmu bukan juga
Yang senantiasa yang slalu ada di sisimu
Tapi ialah orang yang setia di hati dan
Slalu mengingat kita dalam bisikan doa














MASA LALUKU
Karya Santi Simatupang
Kesedihanku, dukaku
Perihku, lukaku
Kini telah sirna
Karna engkau telah hadir dan datang
Mengisi hatiku yang pilu…
Sungguh ku sangat bahagia
Atas kehadiranmu
Yang telah membuat hati ini tak lara
Akibat luka masa laluku…

Description: 60091_105044679557814_6651205_nPenulis bernama lengkap Robiatul Adawiyah. Lahir di Ulak Tano tanggal 21 November 1993.  Menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SDN 10025 Simangambat.  Kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-Hamidiyah. Dan Sekolah Menengah Atas di Madrasah Aliyah Swasta Al-Hamidiyah. Sekarang melanjutkan studi tingkat sarjana di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan angkatan tahun 2010-2011. Pada program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dengan NPM. 11070001.















AIR MATA DAN SAKIT HATI
Karya Siti Marlina Siregar
Daun-daun sudah mulai kering
Daun-daun sudah mulai keguguran
Bagaikan air mataku yang menetes
Satu persatu
Daun-daun kering itu seakan takkan berhenti berjatuhan
Dan air matakku takkan berhenti meratapi
Siapakah yang kan peduli
Andaikan ada yang merasakan sakit hati ini
Mungkin air mata ini akan berhenti meratapi
Yang mengharapkan ada orang yang mengerti keadaanya

NARKOBA
Karya Siti Marlina Siregar
Dia membuat kita melayang
Seakan ada di surga
Dia membuat kita hanyut
Dalam kenikmatan
Sadarlah wahai kawan….
Dia hanya ingin memperbudak kita
Dia juga akan menghancurkan hidupmu
Dan menghancurkan masa depanmu
Setelah kau hancur
Dia akan mengejek dan menertawakanmu
Ingatlah wahai kawan
Masih banyak yang harus kamu lakukan
Selain diperbudak olehnya



MALAM KELABU
Karya Siti Marlina Siregar
Hari sudah mulai gelap
Bintang-bintang sudah mulai berlomba menampakkan sinarnya
Rembulan seakan tersenyum pada bumi dengan manja
Aku berharap malam ini akan ada yang menghiasi malamku
Seperti orang-orang yang sedang tampak bahagia
Ada yang perhatiin mereka
Ada yang menyayangi mereka
Dan ada yang selalu memberikan lebih pada mereka
Tapi, itu semua takkan mungkin
Aku Cuma bisa meratapi nasibku
Aku tidak pernah berharap lebih darimu
Aku Cuma mau
Kamu lebih memperhatikanku
Dan menyayangiku sepenuhnya

SELINGKUH
Karya Siti Marlina Siregar
Kamu bilang
Aku yang paling kamu sayang
Kamu bilang
Kamu takkan pernah bisa melupakan ku
Tapi, itu semua hanya janji-janji palsumu
Kamu malahan tega menghianati cinta kita
Kamu melupakan semua janji manismu
Kamu selingkuh dengannya
Hati ini sangat sakit
Mendengar semuanya
Hati ini sekarang sudah hancur berkeping-keping
Hanya air matalah yang sekarang menemani hari-hari ku
Apakah kamu tidak tau sakitnya hatiku sekarang
Ataukah kamu hanya ingin mempermainkan ku
Aku hanya bisa meratapi nasibku
Dan menunggu kepastian darimu







BERPIKIRAN NEGATIF
Karya Siti Marlina Siregar
Kadang dalam hidupku aku berfikir
Apakah masih ada orang yang sayang sama aku?
Terkadang aku juga berfikir
Apakah mereka benar menganggap ku sebagai anak?
Pada saat aku sakit
Satu pun tidak ada yang peduli sama aku
Dari keluarga…
Dan sahabat-sahabat ku
Mereka semua sama saja
Setan terus menghampiriku
Dan selalu menggodaku
Aku bakalan mau khilaf
Untuk mengakhiri sisa-sisa hidupku ini
Mungkin dengan cara ini
Semua keluargaku senang
Dan tidak ada lagi yang akan menggangu mereka lagi


Penulis bernama lengkap Robiatul Adawiyah. Lahir di Ulak Tano tanggal 21 November 1993.  Menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SDN 10025 Simangambat.  Kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-Hamidiyah. Dan Sekolah Menengah Atas di Madrasah Aliyah Swasta Al-Hamidiyah. Sekarang melanjutkan studi tingkat sarjana di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan angkatan tahun 2010-2011. Pada program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dengan NPM. 11070022.














PAHALA
Karya Winda Sari
Dunia tak sebesar dunia
Dunia hanya sekecil dunia
Dunia hanyalah dunia
Dunia...............ini dunia
Kenyanglah dengan hura-hura
Kenyanglah dengan foya-foya
Kenyanglah dengan dosa
Kenyanglah hingga muntah

PERGI
Karya Winda Sari
Berkelana aku menghirup aromamu
Aroma yang mengkernyitkan dahiku
Langkah demi langkah mengikuti baumu
Bau yang telah melekat di kepalaku
Aku ingin bertemu..........
Denganmu
Ingin aku berteriak............
Mengatakan
Kau bukan apa-apa



AYAH
Karya Winda Sari
Menangis sendu aku dengamu
Tertawa ria aku untukmu
Setiap aku mendengar tentangmu
Aku diam terpaku
Sosok yang tak pernah kusentuh
Sosok yang tak bisa kuajak
Yang tak pernah bicara denganku
Semenjak aku melata

RINDU
Karya Winda Sari
Lama tak mendengar suaramu
Bak tubuh tanpa kepala

KANKERKU
Karya Winda Sari
Pening nian kepala ini
Melihat indahnya pelangi
Rambut bak gerimmis
Satu persatu berjatuhan
Hari ini begitu menegangkan
Khawatir hari esok
Walau iman ada di hati
Tapi tetap aku takut








Penulis bernama lengkap Winda Sari. Lahir di Kota Pinang tanggal 20 Oktober 1993.  Menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SDN 2 Gunung Tua.  Kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di SMPN 3 Padang Bolak. Dan Sekolah Menengah Atas di SMAN 1 Padang Bolak. Sekarang melanjutkan studi tingkat sarjana di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan angkatan tahun 2010-2011. Pada program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dengan NPM. 11070011.





HIANATI CINTAKU
Karya Riska Emelia Simbolon
Hari lepas hari telah kita lalui bersama
Suka duka, sedih senang, selalu bersama
Hingga hati ini bahagia
Namun kini telah berubah
 Semua berubah
Berlalu begitu saja
Setelah kau mengenalnya
Cintamu, hatimu telah sirna untukku
Sakit dan sakit rasanya
Cinta yang telah kita bina
Kau campakkan begitu saja
Janji yang kau ucapkan
Kau hapus begitu saja
Tahukah kamu?
Diriku terluka olehmu
Yang menghianati cintaku.

TUHAN
Karya Riska Emelia Simbolon
Tuhan
Dalam nama-Mu aku mengucap syukur
Syukur atas anugerah yang Kau berikan
Tanpa kuasa dari-Mu
Aku bukanlah siapa-siapa
Tanpa pertolongan-Mu
Ku tak dapat berdiri setegar ini
Tuhan
Terima kasih atas pengorbanan-Mu
Terima kasih atas penebusan-Mu
Atas darah-Mu yang suci
Sungguh engkau Allah yang peduli
Allah yang mengerti
Kasih-Mu tiada duanya





AKU BEGITU LEMAH DAN BODOH
Karya Riska Emelia Simbolon
Aku begitu lemah dan bodoh
Mataku tak dapat melihat yang lain selain kamu
Walau kutahu kau mencintainya
Kau tak pernah tahu sakit yang kurasakan
Karna ku tak mampu tuk mengatakannya
Bahwa kutlah jatuh cinta padamu
Aku tahu aku bukanlah yang kau inginkan
Tapi ketahuilah
Orang yang sangat menyayangimu itu hanya aku
Mencitaimu sama seperti sungai air mata yang mengalir
Yang tak akan pernah berhenti dan selalu mencintaimu
Meski hatimu tak akan pernah kumiliki
Cukup bagiku saat melihatmu tersenyum
Meski senyumanmu itu bukanlah untukku
Aku akan tetap bahagia
Sebab kebahagiaanku adalah saat melihatmu tersenyum

DI MANAKAH SEMUA ORANG
Karya Riska Emelia Simbolon
Saatku pejamkan mata ini
Teringat kembali masa yang begitu menyedihkan
Masa yang penuh dengan tetesan air mata kesedihan
Masa dimana harus kehilangan apa yang di miliki
Dalam sekejap mereka mengambil semuanya
Dalam sekejap mereka menghancurkannuya
Mereka membuat kejahatan yang tak pernah aku bayangkan
Di manakah orang-orang bersembunyi?
Di manakah telinga mereka semua?
Sehingga tak seorangpun yang tahu.
Sehingga tak seorangpun yang menolong.
Di saat kami menjerit ketakutan.






DIA
Karya Riska Emelia Simbolon
Belum sempat kulakukan apa yang ingin kulakukan
Belum sempat kumembuat dia tersenyum
Karena kini dia telah pergi
Pergi dan tak akan kembali
Haruskah aku kehiilangannya?
Haruskah aku hidup tanpa dia?
Aku tak sanggup
Aku tak mampu
Aku tak bisa hidup tanpa dia
Aku ingin membuatnya bahagia
Aku ingin membuatnya merasakan betapa indahnya ciptaan-Nya
Tapi bagaiman aku melakukannya
Kini dia telah pergi meninggalkanku dan impianku
Tuhan, apa yang harus aku lakukan?
Aku tak bisa hidup tanpa dia
Aku tak mau kehilangannya
Karna aku sangat menyayanginya


Penulis bernama lengkap Riska Emelia Simbolon. Lahir di Rokan tanggal 21 Agustus 1993.  Menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SDN 032 Sei Garo.  Kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di SMP Latarsia Gading Sari. Dan Sekolah Menengah Atas di SMAN 2 Pandan. Sekarang melanjutkan studi tingkat sarjana di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan angkatan tahun 2010-2011. Pada program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dengan NPM. 11070038.














KHAYALAN
Karya Kristina Lubis
Seiring hembusan angin malam
Rembulan yang begitu indah
Begitulah hati yang bersahabat
Yang selalu setia menemani
Hari yang berlalu
Tiada lagi yang mampu disesali
Segalanya telah pergi
Tak satupun dimengerti
Semua berlalu begitu saja
Tanpa ada satu yang membekas
Dan itu yang membuat
diri ini tak berdaya


PENANTIAN
Karya Kristina Lubis
Hidup bagaikan terperangkap
Niatku untuk hidup bahagia
Kini hilang sejenak
Ternyata hanya sebatas angan-angan
Perih, pedih rasanya perasaanku saat ini
Ayahku tercinta sudah pergi
Untuk selama-lamanya
Sedih rasanya hatiku
Melepas kepergianmu
Mau enggak mau harus merelakannya
Bapa, datanglah dalam mimpiku
Hiasi malamku
Untuk melepas semua rasa rinduku
Meskipun hanya sebentar saja



KESUNYIAN
Karya Kristina Lubis
Di tengah keheningan malam
Di sebuah kota kecilku
Aku menghela nafas secara perlahan
Aku terus menelusuri
Kota kecilku itu
Sunyi senyap tergirau dibenakku
Sungguh tiada kuduga
Perasaan hatiku yang sebenarnya
Suara angin yang bertiup kencang
Seolah-olah ikut merasakan
Kesunyian hatiku yang sebenarnya
Sungguh tak kusangka
Semua itu berlalu dengan cepat

BUNDA
Karya Kristina Lubis
Bunda.... peluklah hati kecilku ini
Yang penuh dengan
Kekejaman ini
Ajari anakmu ini
Untukl menghapus semua
Rasa benci yang singgah
Di hatiku
Biarkanlah kasih lembutmu
Sentuh hatiku
Ubah aku jadi buah hati
Yang bisa membanggakanmu
Ke masa yang akan datang











SAHABAT
Karya Kristina Lubis
Segala kenangan indah telah ku lewati bersamamu
Pahit asam manisnya kehidupan
Telah kulalui bersamamu
Kini kuharap
Berharap dan terus berharap
Kau takkan tinggalkan diriku
Ku mohon jangan tinggalkan
Jangan lupakan semua kenangan
Yang telah kita lewati
Hanya kau sahabat terbaikku
Kau yang bisa membuatku
Jadi berubah sikap
Seperti sekarang ini
Kini ku hanya memohon
Jangan pernah lupakan semua kenangan indah
Yang pernah kita lalui

Penulis bernama lengkap Kristina Lubis. Lahir di Tarutung tanggal 19 Maret 1992.  Menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SD Tarutung 176334.  Kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di SMPN 01 Simangumban. Dan Sekolah Menengah Atas di SMKN 01 Siatas Barita. Sekarang melanjutkan studi tingkat sarjana di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan angkatan tahun 2010-2011. Pada program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dengan NPM. 11070048.
















RINDUKU
Karya Nurliana Simbolon
Ketakberdayaan
 Membuatku letih,,
Langkahku tak teralunkan
Pikir ku tak terarah
Ingin ku kata,
Betapa perih , tersayat dalam hati
Karna rindu ,
Tak terhadapi
Dimanakah dirimu,,
Rasa rindu ingin bersua dengan Mu
Apakah  engkau mengingat ku
Walau hanya bagai angin berlalu
Pulanglah,,
Karna rinduku hanya untuk mu



IBU
Karya Nurliana Simbolon
Ibu,,,
Dalam hening,
 Ku teringat raut wajah mu
Yang begitu tulus tak pernah mengenal lelah
Tuk menuntun ku
Ibu,,,
Kenakalan ku
Membuatku mengerti dengan keabaikan mu
Ku tak mampu
Dengan apa ku harus membalas kasih mu
Seiring waktu,
Ketegaranmu,,
Tak setegap dulu
Wajahmu yang kencaang
Kini telah keriput,,
Ibu,,
Nasehatmu jadi pelita hidup ku



SANDIWARA
Karya Nurliana Simbolon
Kau lantunkan sebuah kata indah
Sungguh terayun,
Hingga kelubuk jantung ku
Kau bisikkan janji yang manis,
Hingga mentari  menghilang
Ku nanti,
Hingga waktu berlalu
Namun apa yang kudapat,
Kau bersanding di depan mata ku
Kata manis mu hanya sampah
Membuat kepercayaanku luluh lantah
Kejamnya,
Cintamu hanya sandiwara

DUNIA MALAM
Karya Nurliana Simbolon
Tak sedari dulu kusadari hidup ini
Ku selalu melangka,
Dan tak pernah menoleh  ke belakang
Kini aku tersesat dalam kegelapan
Dunia yang tak tahu arah,
Yakni,
Dunia malam, adalah dunia malang













ENGKAU
Karya Nurliana Simbolon
Anugerah-Mu begitu indah
Kuasamu begitu ajaib
Engkau mampu menciptakan segalanya
Engkau mampu memberikan segalanya
Engkau mencurahkan kasihmu pada kita
Kasih yang tiada duanya
Karnamu kami ada
Karnamu kita kuat
Karnamu kita mampu melewati setiap pencobaan
Engkau yang selalu peduli
Engkau yang selalu menjaga
Engkau yang selalu menopang
Engkau yang telah berkorban untuk kita
Sadarkah kamu?
Tak seorangpun yang dapat melakukannya untuk kita
Hanya Engkau
Hanya Engkau satu-satunya
Tapi mengapa kita sebagai umat-Nya
Tak melakukan apa seharusnya kita lakukan?



Penulis bernama lengkap Nurliana Simbolon. Lahir di Pandurungan tanggal 6 Juli 1991.  Menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SD 153076 Pinangsori.  Kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di SMPN 1 Sibabangun. Dan Sekolah Menengah Atas di SMKN 1 Sibolga. Sekarang melanjutkan studi tingkat sarjana di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan angkatan tahun 2010-2011. Pada program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dengan NPM. 11070037.











RINDU
Karya Nur Fitriyani Siregar
Ketika kelam datang
kutitipkan rindu lewat kunang-kunang...
Meski hampa mengundang...
Namun ku berharap rasa itu kau balas...
Ketika kelam datang...
Ada huruf-huruf nama mu yang ku simpan...
Meski kawat-kawat rindu menyayat...
Namun mentalku tetap bertahan kuat...
Ada rindu dikelam nan sepi...
Sunyi...
Menanti...
Sendiri...
Walau lolongan srigala mengancam...
Namun hadirmu tiada lelah ku nantikan...
Bersama mu aku ingin menikmati rembulan yang syahdu...
Mendengar canda mu...
Tawa renyah mu...
Hinggah azan subuh memisahkan...
Tau kah engkau ...
Ditengah kelam mendera...
Sepi merajalelah…
Kesetiaan rindu dalam menanti masih ku jaga…



SEMUA AKAN INDAH
Karya Nur Fitriyani Siregar
Tertatih...
Terpuruk...
Terhempas aku ketelaga lisan mu...
Ketika sudut kecil menjadi teman...
Curhatan hati yang tiada bersorak...
Jiwa ku berontak...
Ketika takdir tak memihak...
Takdir seperti mengutukku...
Takdir seperti membenciku...
Jadikan ku bagai insan paling hina...
Ini semua tentang lisan mu...
Seakan memvonis aku menjadi derita...
Aku kau pandang budak..
Hina...
Tiada kau anggap berharga...
Namun...
Tiadalah yang tak berubah...
Layaknya kepompong yang kmudian akan
Terbang indah...
Berdansa...
Menari dalam irama...
Kelak kan ku buktikan...
Bahwa aku lbih baik dari yang kau hinakan...
Percaya aku...
Semua akan indah
Bila tiba saatnya...
















UNTUK AYAH DAN BUNDA
Karya Nur Fitriyani Siregar
Ketika denting jam telah berganti...
Maka musim pun semakin menua...
Padi telah menguning...
Jagung dipohon telah dipanen...
Kenapa kalian tidak lelah ?
Ketika ku masih dirahim...
Perlahan ku kini tegak dewasa...
Tiada lelah yg tecurah...
Dari wajah ayah dan bunda...
Ayah...
Kokoh pundak mu membuatku meneteskan air mata...
Ayah...
Kobar teladan mu selalu buat aku bangga...
Terngangga...
Tetap bertanya...
Kenapa engkau tiada lelah ?
Bunda...
Curahan lembut kasih mu lebih dari pelita dalam kelam...
Engkau ajari aku bangkit saat terjatuh...
Kau ajari aku berlari saat semua tlah menjauh...
Yaa allah...
Terimakasih...
Engkau telah anugrahkan aku...
Dua malaikat yang hebat untuk ku...




SUJUD
Karya Nur Fitriyani Siregar
Hampa dalam deringan sunyi...
Malam syahdu menyayat nadi...
Ilahi...nafas ku tergoyang...
Ilahi...sepotong hati ku keliru...
Ketika dunia menjadi nomor satu...
Ku lupa...
Ku khilaf...
Bahwa akhirat mu lah surge ternikmat...
Ketika gejolak harta...
Kobar semangat buat ku lupa...
Aku bagai durhaka...
Pentingkan hanya dunia saja...
Ku tatap hari kemarin kebelakang...
Dosa ku berjilid-jilid...
Bagai abu yang terbanyak...
Busuk...
Berterbangan...
Dan semakin hancurkan iman...
Ku bersujud dalam tahajud ini...
Memohon ridho mu yg suci...
Tak ingin ku ulangi khilaf terkutuk...
Hinggah buat ku semakin terpuruk...
Dalam sujud ini...
Gerakan hati menghias ketenangan...
Menyadari bahwa akhiratku semakin hari telah semakin datang...
Dalam sujudku...
Memohon diri hanya pada mu kini...
Karena ku sadari...
Hanya engkau tempatku kembali...











IKHLAS
Karya Nur Fitriyani Siregar
Aku ikhlas...
Bila hanya jadi duit receh didunia...
Aku ikhlas...
Bila hanya memakan sepotong roti dirumah...
Walau berjalan kaki disela kendaraan mewah...
Walau memakai kain lap ditengah orang kaya...
Aku ikhlas...
Aku ikhlas...
Walau dipandang hina...
Aku ikhlas...
Bila tiada surga ku didunia...
Dunia hanya panggung sementara...
Tempat ku...
Tempat mu tempat kita...adalah akhirat...
Kekal abadi selamanya...
Akhirat itu panas jika
aku mengeluh...
Namun kan sejuk jika ku bersyukur...
Bersyukur tiada keluh…
ikhlas jembatan terindah...
Untuk mencapai sejuk surga-nya...



 
Penulis bernama lengkap Nur Fitriyani Siregar. Lahir di Lima Laras tanggal 24 Oktober 1993.  Menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SDN Kalangan.  Kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di SMPN 1 Pandan. Dan Sekolah Menengah Atas di SMAN 2 Pandan. Sekarang melanjutkan studi tingkat sarjana di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan angkatan tahun 2010-2011. Pada program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dengan NPM. 11070123.







GURU
Karya Sulis Muliani
Kau ibarat jembatan
yang menghubungkan ku dengan masa depan...
Tanpa mu aku tak akan bisa sampai kegerbang kesuksesan...
Tanpa mengenal lelah...
Tanpa mengenal bosan...
Kau tetap berusaha demi anak-anak bangsa...
Kau wujudkan impian negeri...
Dengan mendedikasikan diri...
Sebagai pahlawan tanpa tanda jasa...
Kami patut berterima kasih...
Atas jasa mu selama ini...
Dan kami tak akan pernah melupakan jasa mu...
Akan terkenang didalam hati kami yang terdalam...
Terimakasih guru...

CINTA SEJATI
Karya Sulis Muliani
Disaat aku dalam kebimbangan malam...
Kau tegakkan aku dalam rapuhnya dunia...
Dan kau berikan aku mimpi indah...
Meskipun hati ini menangis...
Disaat aku sedang terpuruk..
Kau berikan aku cinta penuh harapan...
Kau ajari aku arti hidup...
Meski hidupku tak berarti lagi...
Merenungku dalam keheningan...
Mengukir kenangan...
Namun kau datang membuka harapan...
Ingin ku lepas semua dalam kasih sayang...
Kini hanya ada kau dan aku...
Bersama sejuta bintang...
Bersumpah janji setia...
Untuk sehidup semati selamanya...



ANGAN-ANGAN KU
Karya Sulis Muliani
Embun-embun malam datang...
Menyapa ruang lubuk jiwa...
Membawaku mengkhayal mengarungi dunia khayal...
Terdapa anganku yang belum tercapai...
Ingin aku mengenggam dunia...
Dengan kedua tangan ku...
Namun semua itu hanya impian...
Masa depan yang cerah...
Kehidupan yang bahagia...
Itu semua adalah cita-cita...yang sudah tersusun dalam rencana...
Aku akan terus berusaha...
Di iringi dengan doa...
Tak akan kubiarkan semua sia-sia
menjadi harapan hampa...
Yang akhirnya menjadi kecewa dan melukai hati orang tua...

IBU
Karya Sulis Muliani
Aku tak lebih dari kertas putih yang polos dan bersih...
Kau beri warna dalam hidupku...
Dengan sejuta kasih syang mu...
Sentuhan tangan mu yang lembut...
Dan aluna suara mu yang merdu...
Membuatku terlelap didalam hangatnya dekapan mu...
Kau ajari aku hidup dari mines...
Dari hal terkecil hinggah hal terbesar...
Sedikit nodapun tak kau biarkan melekat pada jiwaku...
Aku tak bisa membalas jasa mu ibu...
Intan berlian tak ada harganya dibandingkan
Pengorbanan yang telah kau perjuangkan...
Aku bersujud memohon ampun...
Engkau lah letak surga ku...




KAU
Karya Sulis Muliani
Kau bagaikan selembar kertas yang terbang...
Terhembus angin dan tak tau kemana arah dan tujuan...
Namun...kau kenlkan aku pada perubahan...
Kau ajari aku kehidupan...
Kau berikan aku pendirian...
Kau bagaikan lilin dalam kegelapan...
Menyinari seluruh ruang jiwaku...
Tapi aku tak tau abadikah kau dalam hidupku ?
Walau beribu bintang dilangit...
Namun ku tetap memilih bulan...
Walau ia harus bersembunyi dibalik mendung...
Jika air bisa meluluhkan batu...
Tapi kenapa aku tak bisa melupakan mu...


Penulis bernama lengkap Sulis Muliani. Lahir di Toko Padang  tanggal 6 September 1992. Menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SD Desa Batu Godang.  Kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di Madrasah Tsanawiyah Nahdatul Ulama Batang Toru. Dan Sekolah Menengah Atas di SMAN 1 Batang Toru. Sekarang melanjutkan studi tingkat sarjana di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan angkatan tahun 2010-2011. Pada program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dengan NPM. 11070126.












AYAH
Karya Ika Susanti
Sebelum matahari muncul di permukaan
Kau sudah berjalan menelusuri jalan gelap
Menuju tempat mencari nafkah
Mengais rezeki untuk keluarga
Tubuhmu yang kecil
Kau relakan untuk matahari
Hanya panas yang kau rasakan
Cahaya begitu menyilaukan mata
Ayah…..
Keringatmu pun berjatuhan
Satu demi satu membasahi tanah
Kau membanting tulang
Demi anak-anakmu
Lelah…..
Letih…..
Haus…..
Tidak kau rasakan
Kau tetap bertahan
Di bawah sinar matahari
Terimakasih untukmu ayah
Kau adalah motivasi dalam hidupku
Berkat kerja kerasmu aku berhasil
Kau segalanya bagiku ayah
Keberhasilanku ku persembahkan untukmu







CINTA PALSU
Karya Ika Susanti
Ku kira cintamu sebening air sungai
Seindah bintang yang ada di langit
Seterang bulan menerangi hatiku
Tapi aku salah
Aku bodoh, percaya padamu
Ternyata cintamu
Busuk, kotor, jahat
Kau campakkan aku begitu saja
Kau pergi tanpa alasan
Bahkan kau rela menduakan tanpa sebab
Aku ingin tahu apa salah diriku ?
Apakah karena wajahku sudah tak cantik lagi ?
Ataukah mungkin ada cinta yang lain ?
Apa aku tak layak lagi bersamamu ?
Apa salahku dan apa dosa diriku
Padamu, kekasih…..
Bulan berlalu, tahun berganti
Kau meninggalkan janji-janji
Kau lupakan kenangan diantara kita
Kau hanya iming-imingkan itu semua padaku
Jika ku ingat rayuan yang keluar dari bibirmu
Kata sayang, cinta yang kau ucapkan luar biasa
Sampai hati ini meleleh, melekat ingin bersamamu
Semua ucapanmu membuat aku melayang tinggi
Sampai ke langit biru yang indah
Aku sadar cintamu bukan untukku
Aku bukan pilihan hati yang tepat untukmu
Tapi inilah takdir cinta diantara kita
Aku hanya bisa menangis meratap cintaku
Semoga kau mendapatkan cinta yang lebih baik lagi











HARAPAN HATI
Karya Ika Susanti
Saat kau berlabuh di hatiku
Kau berikan warna indah
Yang beda dalam hidupku
Kau ajari aku penuh dengan makna
Kau hiasi hatiku dengan indah
Saat hatiku terpuruk
Tertatih…..
Kalut…..
Hancur berantakan
Kau dapat menyusun kembali
Hatiku dengan hatimu
Bahkan kau jadikan satu
Hingga aku dapat melupakannya
Ke berharap…..
Kau tidak mencampakkan cintaku
Kau tidak sia-siakan hatiku
Tidak kau buang begitu saja
Karena…..
Kau bisa membuatku bahagia
Kau bisa menyatukan cinta
Yang indah layu menjadi berkembang
Seperti semula






RINDU
Karya Ika Susanti
Saat aku sadari tanpamu
Ku terbayang padamu
Teringat wajah kasihku
Menghayal tinggi tentang dirimu
Bulanpun tersenyum melihat
Hati yang merindu kasih selalu
Angin malam datang menyentuh kulitku
Khayalanku jadi semakin tinggi bersamamu
Kenangan yang kita lalui bersama
Mengukir indah di ingatanku
Menyimpan rasa yang begitu indah
Yang mendalam di lubuk hati ini
Dalam hasrat ingin bertemu
Seiring pilu menyentuh kalbu
Seiring rindu yang menusuk ingin bertemu
Secercah harapan menunggu dirimu
Hanya kenangan yang ku ingat selalu
Bayangan yang hadir di hari-hariku
Selalu datang di kesendirianku
Aku sangat rindu padamu
Yakinkan hatiku disana kau juga merindukanku
Kau sangat ingin bertemu padaku
Tetapi karena jarak yang begitu jauh
Bila terpisah tuk sementara waktu
Tapi datanglah dalam mimpiku
Dalam mimpi indah sepanjang tidurku
Walaupun itu hanya dalam mimpi
Aku ingin bertemu













TUHAN
Karya Ika Susanti
Tuhan…..
Ciptaan-Mu yang begitu sempurna
Membuatku terpesona
Engkau yang maha mulia
Yang tiada bandingnya
Tuhan…..
Ciptaan-Mu yang tertata rapi
Berdiri di atas permukaan bumi
Alam indah yang menyilaukan mata
Warna indah sungguh luar biasa
Tuhan…..
Aku bersyukur bisa merasakan ciptaan-Mu
Aku bersyukur bisa menikmati lukisan-Mu
Yang tidak pernah lenyap
Dari pandanganku
Kebesaran-Mu yang tak bisa terimbangi
Terkadang kami yang lalai atas nikmat-Mu
Kelupaan atas kewajiban yang Kau berikan
Tapi jangan kau
Marah…..
Benci…..
Murka…..
Pada hamba-hambaMu
Tetap bimbinglah hambaMu
Di jalan yang sudah Kau ridhoi

Description: H:\fhoto\FOTO0779.JPG
Penulis bernama lengkap Ika Susanti. Lahir di Sukaramai  tanggal 4 September 1992. Menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SD 156480 Sibabangun.  Kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di Madrasah Tsanawiyah Nahdatul Ulama Batang Toru. Dan Sekolah Menengah Atas di SMAN 1 Batang Toru. Sekarang melanjutkan studi tingkat sarjana di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan angkatan tahun 2010-2011. Pada program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dengan NPM. 11070029.






MALAM  KELAM
Karya Masitoh Siregar
Malam yang begitu ramai
Tapi hati tetap sunyi
Angin begitu kuat menyingking
Ke seluruh tubuhku yang kecil ini
Kutak pernah mengeluh walau hati sedih
Angin di malam yang kelam
Kujadikan menjadi teman hidupku
Walaupun air mata setetes demi setetes
Berjatuhan ke dalam hatiku
Kutetap kuat dan sabar
Demimu buah hatiku
Hati ini teerasa sakit
Tubuh ini bagaikan pohon
Yang remuk yang angin
Jatuh dihembus angin
Dan itu semua kuhadapi
Demi buah hatiku

SENYUMMU
Karya Masitoh Siregar
Disaat kumenatap di bibir indahmu
Kumenemukan hidup bahagia
Senyummu yang indah
Memberiku kedamaian kumenemukan
Hidup yang cemerlang
Kutak ingin melepasnya
Walaupun sejam mesti sedetikpun
Hingga mataku tak bisa lagi
Melihat senyuman di bibir indahmu











BUMI LANGIT
Karya Masitoh Siregar
Selalu kuberharap di hatiku
Dirimu menjadi bumi langit bagiku
Yang selalu menerangi hidupku yang kelam
Tak ingin kumelepaskan
Walau sedetikpun selalu
Kuberharap dirimu selalu
Bumi langit bagiku
Disetiap hariku




CERMIN
Karya Masitoh Siregar
Kumelihat wajah ini yang penuh tanda tanya
Mengapa wajahku begini?
Apakah wajahku ini?
Bayangan indah di balik cermin ini
Wajah molek yang selalu kupandangi
Hingga air mata menetes di wajahku
Tak jenuh aku melihat
Tak jenuh pula aku tanya
Menyitari rotasi otakku
Mengapa wajahku membukus
Segumpal darah kotor di wajah ini
Sungguh aku ingin membuang ini








IBU
Karya Masitoh Siregar
Ibu
Terima kasih atas semua tubuhmu
Yang telah kau berikan untukku
Saatku kepanasan dari sinar matahari
Kedua tanganmulah yang melindungiku
Saat air mata mengalir di wajah ini
Kedua tanganmulah yang menghapusnya
Ibu
Doamu yang selalu mengiringi langkahku
Nasehatmu selalu menyertai mengingatkanku
Agar aku menjadi anak yang berguna
Di masa depanku
Ibu
Terima kasih atas semuanya
Jasamu tak pernah bisa kugantikan
Meski dunia ini menjadi gantinya untukmu
Terima kasih ibu
Hanya doaku yang membalas untukmu


Penulis bernama lengkap Masitoh Siregar. Lahir di Sukaramai  tanggal 4 September 1992. Menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SD 156480 Sibabangun.  Kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di Madrasah Tsanawiyah Nahdatul Ulama Batang Toru. Dan Sekolah Menengah Atas di SMAN 1 Batang Toru. Sekarang melanjutkan studi tingkat sarjana di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan angkatan tahun 2010-2011. Pada program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dengan NPM. 11070029.













PERASAAN
Karya Harnita Nasution
Bintang yang begitu bersinar
Pada saat aku menetapnya
Hatiku terasa berbeda
Ketika aku melihatnya
Dan entah mengapa
Aku merasakan
Yang tak pernah kurasa
Dan ternyata aku merasakan cinta
Cinta dating begitu saja
Tanpa kita sadari
Betapa senang hatiku
Kini akhirnya cinta itu ada

IBU
Karya Harnita Nasution
Hadirmu bagai tanah suci
Yang menyegarkan hari- hariku
Dengan mengajarkan aku
Serta melindungi aku
Ibu engkau lah wanita kuat
Yang selalu sabar dan tabah
Saat menjaga aku
Mendidik serta memperjuangkan aku
Ibu yang selalu temani hariku
 Dan ibu tempatku untuk berbagi
Terimakasih untukmu ibu
Engkau akan kukenang selamanya



KEBAHAGIAN YANG HILANG
Karya Harnita Nasution
Kemana aku harus pergi
Untuk menjalani hidup ini
Ingin rasanya menghilang dari kehidupan dunia
Karena harus melihat kekacuan ini
Semua kebahagian ku hancur
Semua yang aku sayangi hilang
Kini hanya aku sendiri
Menjalani hidup yang sangat berat
Aku menjerit dalam hati   
Ingin rasanya mengubah hidupku
Untuk masa yang akan datang

KESEPIAN
Karya Harnita Nasution
 Malam ini menyelimuti kesepianku
Aku merasa malam ini sendiri
Langitpun tak menghadirkan bulan dan bintang
 Untuk menemani dan menghiburku
 Cinta ini terasa begitu sirna
Saat aku berdiri disini
Menatap yang tak mungkin di gapai
Kini hanya ada aku dalam kesepian
Wahai angin malam
Dengarlah kesunyianku ini
Tak ada seorang pun yang mengerti aku
Disaat hati ini rasah













RINDU YANG TAK TERBALAS
Karya Harnita Nasution
Suara bergemuru dalam hati
Terselubung satu rasa yang tak pernah pergi
Semaki menjauh
Semakin besar rasa itu menghantui
Semakin ku melupakan dan berlari
Semakin dalam rasa itu mengendap di hati
Rindu ini tak mudah lenyap
Tak mudah juga gugur
Rindu ini juga tak mudah rela untuk pergi
Selalu mengiri setiap detik
Hembus napasku
Tak bisa sekejap pun melupakan mu
Rasa rindu yang tak terbalas



Penulis bernama lengkap Harnita Nasution. Lahir di Pinangsori  tanggal 29 Januari 1993. Menempuh pendidikan Sekolah Dasar di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Piangsori.  Kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di Madrasah Tsanawiyah Pinangsori. Dan Sekolah Menengah Atas di SMAN 1 Pinangsori. Sekarang melanjutkan studi tingkat sarjana di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan angkatan tahun 2010-2011. Pada program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dengan NPM. 11070026.

















MAAFKAN AKU IBU
Karya Dewarna Simatupang
Dalamkhilapku
Akumembantah
Akumembentaknasehatmu
Akutakmendengarlaranganmu
Jemarikujahatketikaemosiitumenguasaigelap
Akujahat, akubagaimusuh
Akudiperbudakolehnapsuku
Sehinggamembuatakumenjadimakhlukbejat
Sejenakkuterdiammerenungikhilapku
Maafkumungkintiadaberarti
Menyesalikinisegalakesalahanyangkuberi
Ibukasihmutiada banding
9 bulanengkaumengandungku
Namunmaafsejutakhilap yang kubuat
Maafdenganberibuluka yang kupahat
Ibuizinkanakumerangkulbahumu
Dan takulangikesalahanitulagi
Tidakmembuat mu menangis
Kinidansampainanti

BERLARI
Karya Dewarna Simatupang
Berlariakudikegelapanmalam
Melintasiseluruhjagatraya
Menyonsongmalam yang hitam
Angin,  badaidanpetirkuterjang
Langkahkuterhenti
Kupandangiluasnyajalanini
Sepidanbegitugelap
Hanyasuarajangkrik, dandesir angina
Yang kudengar
Dan semangatdanpercayadiri
Akuterusberlari………….berlari
Menembusgelapnya mala mini
Hinggaakumenemukancahayaterang









KESEPIAN
Karya Dewarna Simatupang
Sendirilagiaku mala ini
Malam yang begitusepi
Tiadabintangdanbulan
Dan langittampakbegitugelap
Daun-daunmelambai-melambai
Jangkrikdannyamukmenari- nari
Sepertinyaberusahamenghiburku
Untuktidakbertahandikesendirianini
Kembaliteringatlagidiangan
Baying danrautwajahmudipikiranku
Akumeronta, berlaridalamhati
Untukberhentitidakmengingatmulagi
Hinggaakuterhenti
Di dalamsatutitik
Melupakandirimu
Untukselamanya

TETAP BERTAHAN
Karya Dewarna Simatupang
Ya……allahhanyakarenamuakubertahanhidup
Engkaumemberikanakukekuatanbatin
Terkadangbadaikehidupaninisudah
Taklagiterjang
Kaki inirasanyainginberhenti
Untukberputardiatasrodabumi
Jantunginisudahbosanberdegupkencang
Jiwainirasanyainginberhentibernapas
Ya…….allahmeskisemuakebahagiaan
Yang seharusnyamilikmutelah di ambil orang
Tapiakuberharapengkauakanmemberikan
Akukehidupanbarudanjauhlebihbaik
Dan akutidakbisahidupterus
Di dalamkesedihan
Akuharusbangkitdanberjuang
Untukmenggapaicita-citaku

KENANGAN
Karya Dewarna Simatupang
Keringsudah air mataini
Penuhsudahmemoriotakku
Mengingatdanmengenangdirimu
Apakahkau tau akuterluka
Kautikamhatikubegitudalam
Hinggabatinkuterluka
Namunkautakpedulipadaku
Di manahati mu?Di mana?
Pernahkahkaupikirkanaku?
Akudisinitetapbertahanmenantimu
Tapikaumalahberpalingkehati lain
Kautelahmemilihhidupberduadengannya
Hidupberduauntukselamanya
Kinipupussudahharapanku
Akuhanyabisaikhlas
Merelakanmubahagiadengannya

Penulis bernama lengkap Dewarna Simatupang. Lahir di Hutabalang  tanggal 28 Mei 1993. Menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SDN 153067.  Kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di SMPN 1 Badiri. Dan Sekolah Menengah Atas di Mandrasah Aliyah Negeri Sibolga. Sekarang melanjutkan studi tingkat sarjana di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan angkatan tahun 2010-2011. Pada program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dengan NPM. 11070017.
















PAHLAWAN BANGSA
Karya Yolanda Sitompul
Keberanianmu yang gagah
Yang tak kenal takut
Berjuang demi Nusa dan Bangsa
Apapun tak kau ragukan
Hanya satu tujuan
Menang dan Merdeka
Nyawapun tak kau pikirkan
Itulah yang selalu kau damba
Pahlawanku…..
Betapa mulia baktimu
Untuk sebuah kebebasan
Kau pertaruhkan nyawamu
Kanku jadikan sumpah baktiku
Untuk tanah airku….
Indonesia merdeka

IBU
Karya Yolanda Sitompul
Ibu begitu indah di mataku
Ibu begitu berharga dalam hidupku
Engkaulah wanita yang sempurna dalam hidupku ibu
Kasih sayang tulus
Kau berikan padaku
Tak akan pernah bisa
Aku lupakan seumur hidupku
Oh ibu betepa mulia engkau
Ibu adalah harapanku
Ibu adalah pelita hidupku
Tanpa ibu hidup terasa hampa
Terimakasih ibu…..
Atas segala yang kau berikan  padaku
Ibu membesarkanku dengan cinta dan kasih sayang
Aku mencintaimu ibu



KESEPIANKU
Karya Yolanda Sitompul
Malam ini aku merasakan kesepian
Aku sendiri tanpa kehadiranmu di sampingku
Langitpun tak menghadirkan bulan dan bintang
Untuk menemani  aku yang lagi sendiri
Malam yang sunyi ini
Aku sendiri tanpa cintamu
Kuberjalan sendiri menyusuri gelapnya malam
Untuk menemuimu malam ini
Namun bayanganmu saja tak dapat aku gapai
Rindunya hatiku padamu kekasih
O… angin malam bisikan salam rinduku padanya
Aku merasa sepi tanpa  dirinya

KUNANG-KUNANG
Karya Yolanda Sitompul
Kunang-kunang kecil
Tubuhmu amat kecil
Tetapi tubuhmu indah di malam hari
Memancarkan sinar yang indah
Dimata oarang tubuhmu
Tidaklah berarti apa-apa
Tetapi dirimulah menandakan
Bahwa malam gelap gulita













CINTA
Karya Yolanda Sitompul
Sejak kehadiranmu dalam hidupku
Hatiku selalu merindukanmu
Buaian bunga-bunga rindu hatiku bersemi
Saat kau ucapkan kata cinta
Tanpa layu senyum ini
Tersirami  cinta suci darimu
Kekasih hati jangan biarkan ku sendiri
Kuhanya ingin miliki dirimu seutuhnya
Cinta sejati menjadi harga mati
Tak akan pernah tertawar lagi
Tak seorangpun kubiarkan mengganggu hatimu
Karena aku ingin hanya diriku pemilik hatimu




Description: D:\-DOKUMEN JASON- JURUSAN BAHASA INDONESIA\puisi mentah\521734_388930634522919_1217513561_n.jpegPenulis bernama lengkap Yolanda Sitompul. Lahir di Hutabalang  tanggal 28 Mei 1993. Menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SDN 153067.  Kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di SMPN 1 Badiri. Dan Sekolah Menengah Atas di Mandrasah Aliyah Negeri Sibolga. Sekarang melanjutkan studi tingkat sarjana di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan angkatan tahun 2010-2011. Pada program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dengan NPM. 11070017.

















TERPAKSA AKU MELEPASMU
Karya Amni
Terpaksaakumelepasmu
Melepaskan,   kaupergidarihidupku
Walauakutahuhatikuberatlupakanmu
akutahukaumencintaikutakbisalupakanku
Biarlah, biarsemuaberlalu
Kauakankukenangselalu
Akutakakanmengeluh
Biar pun hatikumembeku
Turutilahkehendakorang  tuamu
Hapusnamakudarihatimu
Biarlahkisahcintakitaberlalu
Berlalu, menjadisejarahdalamhidupku

IBU TERCINTA
Karya Amni
Ibukauadalahwanitaterindah
Yang menerangidalamkegelapanku
Kaulakukansegalapengorbanan
Demi anakmutersayang
Ibu….maafkanaku
Maafkanaku, yang selalumerepotkn mu
Akutelahmembuatkaulelah
Selalumengharapkantetesankeringatmu
Ibukauwanita yang paling mulia
Kauadalahtempatkubermanja
Kesabaranmusungguhmulia
Sabarmerawatku, menjagaku, hinggaakudewasa



ANDAI KATA
Karya Amni
Andai kata dulukitatidakbertemu
Mungkintidakterjadicinta di antarakita
Cintamu yang telahmerobekhatiku
Membuatakudiamdanterpaku
Andai kata dulukitatidakbertemu
Mungkinakutidakmerasakandihianati
Sikapmu yang membuatakuhancur
Tenggelamdalampenderitaan
Entahmengapakauberubah
Kaumeninggalakubegitusaja
Akuselalumemikirkanmu
Akuselalumerindukan mu




CINTAMU
Karya Amni
Katamu ….. cintamu
Kamuembundipagiku
Menyejukkanhatiku
Itulahcintasucimu
Katamu…..cintamu
Kamubulandihidupku
Membangkitkanakudarialam yang kelam
Itulahjanjimupadaku
Katamu….kataku
Kita seiasekata
Takseorang pun yang pisahkankita
Walaubadaicintamenghempaskita
Itubukansuatupenghalang
Melainkantantanganbagimu
Tapikinisemuaberbeda
Kauputuskanuntukmendua









KETIKA HATIMU SINGGAH DIHATIKU
Karya Amni
Sekian lama hatikumati
Saatkauberbicara
Berjuta kata kauucapkan
Membukapeluanghatiku
Kauisihatiku yang kosong
Kaucairkanhatiku yang beku
Kauhiasidenganmimpiindah
Menghadirkansuasanabaru
Akuinginkautahu
Cumakamudalamhidupku
Akutakinginadakeraguan
Di antaracintakitaberdua
Hatiinitakbisabohong
Hatiinisangatmenguatkan
Menguatkan, takadakebimbangan
Takakanpernahlupakanmu

Penulis bernama lengkap Amni. Lahir di Hutabalang  tanggal 28 Mei 1993. Menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SDN Hadangkahan.  Kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di Madrasah Tsanawiyah Negeri Penyabungan. Dan Sekolah Menengah Atas di Madrasah Aliyah Negeri Penyabungan. Sekarang melanjutkan studi tingkat sarjana di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan angkatan tahun 2010-2011. Pada program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dengan NPM. 11070010.
















PENGORBANANMU IBU
Karya Nur Kholijah          
Oh ibu.......
Betapa besar pengorbananmu
Terhadapku anakmu ini
Kau mengandungku selama sembilan bulan
Kau bersusah payah melahirkanku ke dunia ini
Kau bertaruh nyawa melahirkanku ke dunia ini
Banyaknya darah yang kau keluarkan
Kau berjuang sendirian antara hidup dan mati
Agar aku terlahir ke dunia ini
Kau tidak  hiraukan kesehatanmu
Panasnya matahari, derasnya hujan
Tetap kau lewati demi kebahagiaan ku
Oh ibu.......
Ma’afkanlah anakmu ini
Yang selalu menyusahkanmu
Aku belum bisa membahagiakanmu
Aku belum bisa membalas jasamu
Terimakasih ibu......
Atas semua pengorbananmu
Aku sangat menyayangimu

PERJUANGANMU BUNDA
Karya Nur Kholijah          
Oh bunda......
Betapa besar perjuanganmu untuk kami
Kau berjuang sendirian menghidupi kami
Kau mati-matian mencari rezky
Agar aku bisa melanjutkan sekolahku
Bunda.......
Tiap malam kau berdo’a pada Tuhan
Agar aku bisa jadi anak yang sukses
Rintangan demi rintangan kau lalui
Jalan apapun akan kau tempuh
Asalkan yang halal
Untuk bisa membayar uang kuliahku
Bunda.......
Terimakasih atas semua perjuangan bunda
Aku berjanji akan rajin belajar
Agar suatu hari nanti aku bisa membahagiakanmu






AYAH
Karya Nur Kholijah
Ayah......
Dimanakah dirimu
Aku rindu padamu ayah
Kenapa ayah begitu cepat pergi menghadap ilahi
Ayah.......
Seandainya ayah tahu aku sangat merindukan ayah
Aku ingin melihat bagaimana wajah ayah
Aku tidak tahu bagaimana wajah ayah
Rinduku pada ayah bagaikan pungguk merindukan bulan
Oh ayah......
Datanglah.........
Datanglah temui aku
Datanglah dalam mimpiku ayah
Aku ingin sekali bertemu denganmu
Wlaupun dalam mimpi
Tapi itu sangat berarti bagiku ayah

PENYESALANKU
Karya Nur Kholijah          
Hari berganti hari kulalui
Bulan berganti bulan
Tahun berganti tahun kulalui
Sekarang baru aku menyadari
Selama ini aku sudah jauh darimu ya Allah
Sekarang aku sadar
Sujudku sudah jauh dari khusuk
Aku sering meninggalkan Sholatku
Sering meninggalkan perintahmu
Dan sering mengerjakan laranganmu
Dosa-dosaku sudah begitu besar
Ya Allah........
Ampunilah dosa-dosaku
Dekatkanlah aku padamu
Aku sangat menyesal
Selama ini sudah jauh dari-Mu
Ya Allah........
Terimalah taubatku
Dekatkanlah aku padamu
Sehingga hamba bisa sempurna menjadi Khalifahmu
               



MAAFKANLAH AKU KASIH
Karya Nur Kholijah          
Kasih.......
Ma’afkanlah aku
Aku tidak bisa menepati janji kita
Aku harap kamu bisa maklumi aku
Kasih.......
Aku tahu kau brgitu berat melupakanku
Aku tahu kamu sangat mencintaiku
Tapi kuharap kamu bisa maklumi aku
Seandainya kamu tahu
Aku juga sangat mencintaimu
Tapi aku tidak bisa melawan kedua orang tuaku
Kasih........
Ma’afkanlah aku
Aku terpaksa meninggalkanmu
Karna aku sudah dijodohkan orang tuaku
Seandainya kamu tahu
Aku juga tidak menginginkan semua ini
Tapi aku terpaksa
Karna aku tidak bisa melihat kedua orang tuaku kecewa karnaku
Kasih.....
Agar  kamu tahu
Walaupun aku hidup bersama orang lain
Tapi cintaku tetaplah untukmu




Penulis bernama lengkap Nur Kholijah. Lahir di Simangambat  tanggal 7 Oktober 1992. Menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SDN Siabu.  Kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di SMPN 4 Siabu. Dan Sekolah Menengah Atas di Madrasah Aliyah Negeri Siabu. Sekarang melanjutkan studi tingkat sarjana di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan angkatan tahun 2010-2011. Pada program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dengan NPM. 11070012.




RASA RINDU
Karya Syarifuddin Harahap
Berbicara ku tak mampu lagi
Hancur hati ini serasa mau roboh
Karna rinduku padamu
Rindu padamu kekasih hati
Tak mungkin ku berlari terus
Mengejar bayanganmu
Ku selalu merindukanmu
Kekasih hatiku

SAHABAT
Karya Syarifuddin Harahap
Sahabat
Akan ada di saat marah dan galau
Di kala suka dan duka
Itulah yang membuat warna dalam hidupku
Dan membuat rasa dalam kehidupanku
Ku kirim tanda kasih ini
Agar persaudaraan kita tak pernah putus
Sampai kapan pun juga








BAHAGIAKU
Karya Syarifuddin Harahap
Sebelum semuanya terlambat dan berlalu
Izinkan aku menyangimu
Izinkan aku mencintaimu
Izinkan aku memilikimu
Percayakan hatimu padaku
Ku berjanji akan selalu mejagamu
Sepenuh hatiku
Seluruh jiwa ragaku                              
Dan kini…..
Bahagianya diriku punya kamu
Yang menerimaku setulus hatimu
Tanpa melihat sisi buruk dariku

ASMARA
Karya Syarifuddin Harahap
Kau hadir dalam hidup ini
Cuma kau yang ada dalam ingatanku
Dan sekarang…
Aku tak tau bagaimana cara kau
Mengisi hati ini
Dan aku pun tak mengerti
Rasanya hati ini tak menentu
Lihatlah aku yang berjuang
Untuk dirimu….














SETIA TAK BERUJUNG
Karya Syarifuddin Harahap            
Indahnya cinta bila tanpa ada kata tuk menghianati
Indahnya cinta bila tanpa ada kata tuk menyakiti
Pahami hati yang tak pernah ingin mengerti
Pahami hati yang tak ingin disakiti
Aku tak ingin bertanya
Jika dia berulah di belakangku
Biarkan dunia menyaksikan
Bahwa kau tak setia padaku
Ku harap kamu mengerti
Dengan diriku yang ingin bersamamu



Penulis bernama lengkap Syarifuddin Harahap. Lahir di Simangambat  tanggal 7 Oktober 1992. Menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SDN Siabu.  Kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di SMPN 4 Siabu. Dan Sekolah Menengah Atas di Madrasah Aliyah Negeri Siabu. Sekarang melanjutkan studi tingkat sarjana di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan angkatan tahun 2010-2011. Pada program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dengan NPM. 11070049.




















RINDUKU
Karya Rina Hartina           
Mati jiwaku
Kosong ragaku
Jika engkau tiada
Kesepian jiwa ini
Tidak lain karenamu
Kurus ragaku
Tidak lain memikirkanmu
Nan jauh di sana
Saat ragaku tak bersama jiwa ini
Inginku memimpikanmu
Tetesan air mata di atas sandaran itu
Akan menuliskan lagu indah
Ingin aku tak terbangun dari mimpi ini
Agar wangi bunga kasturi itu
Selalu tercium indah
Selamanya

INDAH ASMARA
Karya Rina Hartina           
Dalam kesenyuan ini
Kuterhempas dalam angan
Merobohkan jiwa
Hingga tersungkur dalam kesepian
Jiwa yang berhayal
Membawa dalam ketidak terjagaan
Kusangka surge Hanya mimpi
Tak sepetik lilin yang terlihat
Hanya gelap, kelam, nan sunyi
Kusangka meminumnya membawa surga
Ternyata menghantarkan ke dunia asing
Ragaku dingin, beku, kaku
Lisanku tertutup rapat Tak mampu mengucap
Hingga kumenangis merintih
Setelah kumelihat lukisan asma-Mu
Dalam mimpi gelapku

TERIMA AKU
Karya Rina Hartina           
Ya rob…
Ampunilah ini dosa
Jauh sudah aku meninggalkan-Mu
Saat hamba-Mu menyakiti ini
Terasa begitu menyiksa
Terasa ini dirobek, dilumat, hancur
Ya rob…
Ampunilah ini dosa
Saat Engkau menepihku
Ini taka pa-apa
Sungguh sesatlah aku
Ya rob
Terima aku
Ingin aku pulang pada-Mu
Ya rob…
Terima aku
Tolong…tolong…tolong
Buka sedikit pintu itu
Walau ini raga menjepit masuk
Walau hanya ujung jari dapat masuk
Aku sudah bahagia
LEMAHNYA ENGKAU
Karya Rina Hartina           
Kehancuran telah di depan mata
Tapi mengapa engkau masih terdiam
Engkau sudah melihat
Akan tanda-tanda itu
Tapi engkau masih mengelak dari-Nya
Saat engkau digoncang oleh-Nya
Sesaat itu engkau merintih, memanggil
Menyerukan nama-Nya
Engkau berlari tanpa arah
Mencoba menghindari apa yang terjadi
Sadarkah engkau
Bahwa itu percuma
Hanya Tuhanmu yang bisa membantumu
Keyakinan ketaqwaan
Yang bisa menyelamatkanmu
Masihkah engkau menyombongkan diri
Sungguh tiada engkau di mata-Nya




Cerpen Karya Rina Hartina
PAHLAWAN BANGSA
                Kuk……kuruyukk…….hah……….hari sudah pagi ya…! Lina bangun…..! sudah siang gi masih aja ngorok cepat bangun! Lina, itulah nama panggilanku di rumah dan yang berteriak itu adalah ibuku, setiap pagi saya tidak pernah bangun cepat selalu terlambat, ini dikarenakan pada malam hari saya selalu lembur membersihkan perut ikan.
                Hiks…hikss….tanpa sengaja aku mendengar suara tangisan abangku, aku tidak tahu kenapa ia menangis tapi yang aku dengar ia harus putus sekolah karena ekonomi kami yang menipis. Para rentenir selalu datang ke rumah menagih utang-utang, karena itulah abangku yang masih duduk di bangku SMP terpaksa berhenti. Ia harus ikut melaut bersama ayah karena ayahnya seorang nelayan.
                Tok….tok,…tok…..”siapa sih yang mengetuk pintu pagi-pagi gini? Sedang hujan masih aja mau bertamu ke rumah orang.”, saya pun membuka pintu rumah kami yang sudah lapuk.
Sebelum saya buka, saya mengintip keluar rumah dari lubang-lubang pintu.
“waduhkkk…..ternyata para rentenir pagi-pagi ini mau nagih utang-utang tanpa pikir panjang lagi saya mengunci rumah rapat-rapat agar rentenir itu pulang secepatnya.
                “Dur…..dur…..dur….aduh, sakit sekali,” aku menjerit kesakitan. Rentenir itu benar-benar gila ia menabrak pintu rumah kami sekencang-kencangnya sampai roboh hingga aku tertimpa oleh pintu rumah kami. “ mana ayahmu?” tanya pak rentenir, “dasar bapak  tu gila ayahku tidak di rumah, aduhk…sakit sekali?” “ ah…kamu sama saja dengan ibumu,selalu bilang ayahmu tidak di rumah”. Sambil menahan sakit aku melihat ke luar, ayahku tampak masih bersembunyi dari rentenir itu. “besok aku akan datang lagi jika ayahmu masih bersembunyi rumah ini yang masih disita”. “bagaimana bisa rumah ini bisa disita,suratnya saja sudah terbakar pada waktu kamar ayah kebakaran kemarin, dasar rentenir gila”, pikirku dalam hati.
                Rentenir itupun pulang dan ayah masuk ke rumah. Sepuluh menit kemudian aku mendengar ayah dan ibu bertengkar. Ayah memaksa mau pergi melaut tetapi ibu melarang karena sudah satu minggu ini musim hujan terus dan selalu terjadi badai, jika badai jarang oramng selamat kalau pergi melaut. Ayahku memaksa pergi melaut karena tidak tahan lagi dengan sikap rentenir yang selalu datang untuk menagih utang.
                Tengah malam sudah tiba ayah dan abang pergi melautdengan terpaksa ibu merelakan ayah pergi. Semakin malam, hujan semakin deras. Tetesan air hujan seakan membanjiri rumahrena atap rumah banyak yang bocor.
                “dug….dug….trut….bar….bar…..kotek…kotek….” suara petir dan kilat semakin kencang, rantingan pohon yang besar di pinggir rumah kami berjatuhan karena patah, ayam di kandang tak henti-hentinya menangis karena atap kandang ayam itu selalu ditimpa rantingan pohon besar. Sejenak aku mengelus dada mencoba menenangkan diri, disaat aku melihat kea rah ibu, ibu tampak sangat cemas dan khawatir. Semalaman ibu dan aku tidak pernah tidur, sedangkan adikku Ani yang berumur lima tahun tertidur pulas dipelukan ibuku karena dari tadi dia menangis.
                Kecemasan ibu semakin menjadi-jadi mendengar badai dan suara ombak yang sangat kencang. “kukuruyuk,,” “ibu rebut banget sih ayam kita itu tadi sudah diam sekarang rebut lagi”, “ Lina…kamu itu memang keliatan banget enggak pernah bangun pagi suara ayam itu menandakan kalau hari sudah kelihatan hampir pagi”, “oya….! Aku langsung membuka pintu….” Opsss….lupa pintu rumah kami sudah rusak dibuat pak rentenir, tapi untunglah sebelum pergi melaut ayah ganti pintunya dengan plastik”, dengan tergesah-gesah aku berlari ke tepi pantai mencoba mencari jejak ayah. Tidak lama dari situ aku melihat kapal ayah. “ibu…….ayah sudah pulang bu!” ibupun tergesah berlari ke arahku. “syukurlah nak ayahmu sudah pulang.” Ayahpun tiba di pantai dan abang tampak membawa ikan yang sangat besar baru kali ini aku melihat ayah menangkap ikan sebesar itu.
                “ ayah……” saya berlari ke arah ayahku, saya menangis dipelukan ayah dan ayah menggendongku. “ayah tadi malam aku sangat takut karena hujannya sangat deras aku takut.” “ia, ayahkan sudah pulang.” Akupun turun dari gendongan ayah dan mencoba mendekati abangku. “bang ikannya besar sekali”. “iya, memangnya kenapa?” “ih, abang kan penasaran karena baru kali ini aku melihat ikan sebesar itu sampai-sampai hampir sebesar aku”. “jangankan sebesar kamu, sebesar sumo aja ada”.  “ahhhh….abang tukang boong. Mana ada ikan sebesar itu, oya sumo itu apa bang?” “ nggak tahu ahhh.” Anak itu diam. “Rio, jangan kasar sama adekmu!” seperti biasa ayah selalu membelaku kalau bang Rio bersikap galak kepadaku.
                “allahuwakbar….allahuwakbar…adzan sudah berkumandang waktunya shalat zuhur. Setelah selesai shalat aku dan abangku pergi ke pasar ikan, kami mau menjual ikan besar yang di tangkap ayah. Timbangannya cukup berat 20 kg. “waw,bang nanti ajak aku ikut melaut ya..! aku juga mau menangkap ikan.” “ Lina udah deh, kamu tidak usah mikirin bagaimana menangkap ikan besar yang penting sekarang adalah kamu belajar sekolah baik-baik, SD aja kamu belum lulus.” “ahhhh, abang ini, aku jadi nelayan aja seperti abang bantu ayah menangkap ikan! Kalau ikannya banyak uamgnya juga banyak dengan itu kita bisa bayar utang kita secepatnya.”
                “Lina…! Aduh sudah abang bilang belajar baik-baik saja biar abang yang bantu ayah kalau kamu nanti bisa jadi orang jika belajar dengan baik dan kamu akan lebih mudah membantu kesusahan keluarga.” “bang aku kan sudah jadi orang, buat apa lagi jadi orang”. “ aduh..kenapa sih aku punya adik bego seperti kamu banyak nanya ayo cepat pulang”.
                Sepanjang perjalanan aku selalu menanyakan hal yang sama kepada abangku namun ia selalu menutup telinganya sangat terlihat jelas abang kesal kepadaku.
                Hari sudah malam, kami pun selesai makan, ayah dan ibu terlihat di beranda rumah sedang duduk-duduk dan bercerita. Aku mendekati ayah yang sedang memperbaiki jaringnya.
                “ayah jadi orang itu apa? Abang tadi bilang samaku kalau kelak aku harus jadi orang”. “heheheh..Lina-lina kamu benar lucu ya jadi orang yang di maksud abangmu itu adalah kelak nanti kamu harus jadi sosok seorang yang sukses dan bermartabat.” “ oww..ayah cerita dong tentang ikan yang ayah tangkap tadi besar sekali ikannya”!!
                “ikan itu tampak mengapung di dekat perahu ayah. Awalnya ayah bingung itu benda apa. Tapi langsung ayah jarring terus bergerak-gerak seperti ikan itu mau lolos dari jaring ayah langsung tarik bahkan abangmu hampir jatuh dari kapal kita. Untunglah ayah tahan tangan abangmu langsung jadi ayah dan abangmu berusaha sekuat tenaga menarik ikan tersebut. Sudah mau di angkat ke kapal ikannya menghentukkan ekornya yang besar lalu abangmu menompok kepalanya. Ikan tersebut lan gsung diam tak berdaya. Tenaganya habis.”
                “kenapa langsung diam yah, bukannya tenaga ikan besar itu kuat ya seharusnya ia lebih mengentak-hentak lagi.”
                “ah, kamu ini malah mau nyumpahin ayah tercebur ke laut, tetapi yang jelas ayah melihat ada nelayan yang berkapal besar mereka seperti menaburkan racun di laut kalau tidak salah itu alat untuk membuat ikan-ikan mabuk dan ikan yang ayah tangkap itu bisa jadi hasil dari ulah mereka”.
                “owwww…iya aku mengerti, tapi bentuk racun ikan itu seperti apa”.
                “aduh…..anak ayah memang banyak ingin tahunya, kalau mau tahu besok jika kamu menjual ikan bersama abangmu lagi, ajak dia datangi kantor penyuluhan dan tanya seperti apa racun ikan itu, sudah pergi sana tidur besok kamu terlambat bangun lagi. Jangan lupa cuci tangan dan kaki, tanganmu bau amis bersihin perut ikan itu.
                “ayah,,,!” “apalagi….?” “aku cinta ayah.”
                “ayah tersenyum simpul mendengar ucapanku, karena itulah cara jitu dariku menghilangkan kelelahan ayah.
                Satu minggu kemudian, aku dan abang pergi ke pasar menjual ikan besar lagi karena akhir-akhir ayah sering menangkap ikan-ikan besar.
                Seperti yang dikatakan ayah kalau aku dan abang pergi menjual ikan kami harus mendatangi kantor penyuluhan nelayan yang ada dekat pasar. Sebelum masuk kantor itu saya dan abang liat seorang petugas penyuluhan dengan pak nelayan penguasa di daerah itu mereka tampak seperti bernegosiasi dan pak nelayan itu terlihat memberikan amplop isinya terlihat tebal aku tidak tahu apa tapi abang bilang itu adalah uang. Dalam pikiran selalu bertanya kenapa pak nelayan itu memberi uang kepada petugas padahal di sana tidak ada acara jual beli ikan seperti apa yang seharusnya.
                Kamipun masuk ke dalam kantor tapi abangku hanya diam saja saya yang menanyakan tentang racun ikan itu dan mereka bilang itu semacam alat untuk membuat ikan pingsan merekapun menunjukkan kepada kami seperti apa bentuknya. Selama petugas memberi pengarahan abangku hanya sibuk melihat menatap petugas dan pak nelayan tak sedetikpun matanya berpaling dari tempat itu.
                Setelah petugas penyuluhan selesai menerangkan ia bertanya kepada kami kenapa kami pengen tahu hal-hal seperti itu. Tetapi abang langsung menutup mulutku sebelum aku bicara dan aku menggigit telapak tangannya, tapi tak bisa tangannya bau, amis membuat aku hampir muntah.
                “Dubrak”…. Karena tergesa-gesa kami bertabrak di pintu kantor bersama pak petugas yang menerima amplop itu. Tentu saja amplop di tangannya jatuh. Terlihat ada kertas berwarna merah seperti memang benar kalau itu uang.
                Pak petugas itupun langsung memungut amplop itu dan mendorong kami. Aku dan abang terjatuh rasanya sakit sekali. “ selamat pagi pak,” itulah yang aku dengar dari mulut petugas lainnya. Abang langsung menarik tanganku sepertinya ia tampak takut.
                Tidak biasanya aku lihat abang seperti ini, biasanya kalau kami ke pasar langsung pulang tapi kali ini dia membawaku ke suatu tempat yang sebelumnya tidak aku ketahui kami istirahat di sana abang menceritakan kejadian yang belum aku tahu. Ternyata bapak petugas yang menerima amplop itu adalah ketua petugas penyuluhan nelayan di daerah kami dan ia juga yang memberikan racun ikan kepada pak nelayan. Sebelum berangkat nelayan minggu lalu abangku melihat pak petugas itu memberikan berikut yang berisi air tapi abang bilang itu adalah racun karena bentuknya sama dengan yang ditunjukkan petugas yang kami tanya itu. Entah kenapa abang menceritakan itu kepadaku apa aku dianggap teman berbagi yang baik, entahlah tapi yang jelas aku sedikit paham dan banyak bingung.
                “puk???, tiba-tiba abangku menepuk bahuku. Dia mengajakku melakukan sebuah hal, yaitu melaporkan kejahatan pak nelayan kepada yang berwenang. Aku tercengang mendengar abangku berkata seperti itu. Tetapi aku mencoba menanggapi ajakan abangku dengan geleng-geleng kepala.
                12.30, waktunya shalat zjuhur. Tapi kali ini tidak shalat, kami kabur dari ayah. Kami sibuk mencari sebuah cara untuk misi kami, karena itu merupakan sebuah misi yang cukup besar. Mula-mula abangku mengajakku ke rumah temannya namanya Edo. Edo adalah teman di SMP. Dia adalah anak polisi yang paling disegani di daerah kami. Tidak kusangka ternyata abangku orang hebat.



Rencana dimulai
                Pertama kami membuat senjata dari bambu dan aku mulung biji-biji kecil sebagai peluru yang kedua senjata ketapel dengan peluru batu kerikil yang ketiga teman abangku mencarin pistol mainan yang biasa digunakan ayahnya untuk mengancam penjahat kecil.
                Aksi paling menegangkan, tepat pukul 12.30 malam aksi dimulai kami jalankan. Aku bertugas sebagai pemegang senjata sedang abangku memata-matai petugas dan pak nelayan  dan teman abangku masih membuat surat kecil pertinggal di rumahnya untuk memberitahu keadaan kami, kami berjanji berkumpul di sana, 12.30 kami sudah di tempat. Abangku sudah tahu di mana transaksi akan dilakukan. Kami langsung bergegas ke tempat yang di maksud.
                Setiba di sana kami terlambat, kapal sudah mau berangkat. “tot….tot….tot……” tapi kapal tiba-tiba berhenti aku tidak tahu kenapa, yang aku lihat abangku dan teman-temannya tersenyum-senyum saja. “ Lina berikan batu!” kata abang. “Lina berikan ketapel!” kata Edo. Abang melemper pak petugas. “peyong…” kepalanya langsung benjol disambung dengan ketapel Edo. Tepat mengenai anunya, dengan beraninya aku juga menembak petugas itu dengan senjata bambu pas di matanya. Dengan lucunya pak petugas langsung tersungkur dengan pingsan. Tiba-tiba pak nelayan keluar dari kapalnya dia melihat yang masih berdiri tertawa terbahak-bahak dia langsung membentak dan langsung berlari pak nelayan mencoba menghentikan langkahnya karena ia hampir mau menelanku. Namun abangku langsung dipukul dan ditinju abangku menjerit kesakitan sedangkan Edo terkencing-kencing ketakutan.
                Pak nelayan langsung menarikku dan menampar-nampar pipiku, sejenak ia pergi menghampiri Edo. Dengan rasa was-was aku langsung mengambil senjata di kantong tasku.
                “jangan bergerak,” itulah ucapanku aku langsung menodongkan senjata pada pak nelayan dengan tertawa-tawa ia mendatangiku. “heii anak kecil, aku tahu ini senjata mainan kamu pikir aku bodoh.” Dengan penuh amarah aku langsung menembakkan pistol “ Dor….”suaranya sangat kuat aku bahkan tersungkur karenanya.
                Aku melihat pak nelayan dadanya berdarah.
                “ Lina…..” tiba-tiba aku mendengar suara ayah. Ayah datang bersama ayah Edo. Ayah Edo melihat benda yang di tanganku, ternyata itu adalah senjata beneran.
                Malam itu adalah malam yang tidak terlupakan aku, abang, dan edo menangkap penjahat. Aku belum tahu apa arti dari kejadian itu yang jelas aku merasa seperti pahlawan.
                “Lina ……..bangun!”    


Penulis bernama lengkap Rina Hartina. Lahir di Simangambat  tanggal 7 Oktober 1992. Menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SDN Siabu.  Kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di SMPN 4 Siabu. Dan Sekolah Menengah Atas di Madrasah Aliyah Negeri Siabu. Sekarang melanjutkan studi tingkat sarjana di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan angkatan tahun 2010-2011. Pada program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dengan NPM. 11070031.



KHAYALAN KU LEWAT PENA
Karya Mila Karmila          
Di ujung pena letak rindu ku
Sebaris link dalam catatan memori ku
Meski tak semerdu milik pujangga ku
Sahduku adalah senjata tanpa rupa
Engkaulah judul puisi ku
Dalam cerita seribu rindu
Rindu yang tak kan pernah terwujut
Kan ku tumpahkan lewat pena ku
Inilah hari - hari ku tanpa diri mu


MERINDUKAN LEWAT SURAT DAN TELEPON MU
Karya Mila Karmila          
Aku kangen surat - surat mu
puisi - puisian teleponmu
Diam - diam aku menyesal
Telah bersikap cuek kepadanya
Kini setelah dia menjauh dan ku
Baru aku menyadari kalau aku sangat kehilangan dirnya
Dia juga begitu baik
la juga begitu memperhatikan ku
Bahkan kini aku berharap ia menelpon ku




INDAH
Karya Mila Karmila          
Cinta itu begitu indah dan membahagiakan
Kita bisa lupakan segala kegundahan hati
Di kala bersama dengannya
Namun terkadang cinta juga bisa membuat kita sakit
Jika diantara mereka ada yang menyakiti
Walaupun keduanya tidak bersama lagi
Namun rasa rindu tetap ada diantara mereka
Yang keduanya menyimpannya di dalam hati
Tanpa saling mengucapkan rasa rindu itu
Di antara mereka ada yang tidak mampu lagi
Untuk menahan rasa rindu dan kata - kata rindu itu
Terucap kembali di antara mereka
Meski mereka tak seperti dulu lagi
Namun rasa sayang,rasa rindu
Kan tetap ada di dalam hati mereka





KEINGINAN KU
Karya Mila Karmila          
Di pagi yang masih buta
Ku terbangun dari tidur ku
Untuk berangkat ke kampus
Dengan penuh harapan aku bisa lebih baik dari sebelumnva
Setiap pagi ku menunggu
Di persimpangan Plan
Untuk berangkat ke kampus
Untuk menuntut ilmu
Dalam perjalanan
Banyak yang aku takutkan
Takut akan terjadi yang tak di inginkan
Takut akan keterlambatan sampai ke kampus
Pukul 12.30 wib kami pulang
Seperti biasa ku menunggu di persimpangan jalan
Untuk pulang ke rumah untuk berbaring
Menghilangkan rasa lelah dalam perjalanan
Tapi semua itu aku hilangkan
Dari pikiran dan hati ku
Demi mewujudkan keinginan ku
Dan membahagiakan kedua orang tua ku






IBU AKU SANGAT RINDU PADAMU
Karya Mila Karmila          
IBU...................................................
Dikala malam mencekam dan
Dikala siang menerawang
Wajahmu tak kunjung hilang
Dari pelupuk mataku
Pagi ini............................................
Menjelang pajar menyingsing
Ku merenung seorang diri
Terbayang kembali wajahmu nan anggun
IBU...........................................
Kasih sayangmu sejuk menyiram kalbu
Bagaikan embun di pagi hari
Tapi kini engkau jauh dari ku
Tinggal kasihmu menetap dalam hati ku
Ibu yang selalu ku rindukan
Andaikan engkau berada disisi ku kembali Aku tak tahu
Tapi aku sangat mengharapkan
Kehadiranmu kembali
IBU....................................
Dan kini aku hanya ingin membisikan sebuah kata
IBU AKU SANGAT - SANGAT RINDU PADAMU


Penulis bernama lengkap Mila Karmila. Lahir di Gunung Tua  tanggal 22 Mei 1991. Menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SDN 1 Gunung Tua.  Kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di SMPN 3 Gunung Tua. Dan Sekolah Menengah Atas di SMK YPIPL Gunung Tua. Sekarang melanjutkan studi tingkat sarjana di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan angkatan tahun 2010-2011. Pada program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dengan NPM. 11070019.










IBU
Karya Nur Tamala Sari Siregar
Engkau pahlawanku
Pelipur laraku
Penutup dukaku
Ibu
Kau rela berkorban
Utnuk anakmu
Untuk meniti kehidupan yang fana ini
Ibu….
Tanpamu aku bukan apa-apa
Jasamu kan kukenang
Sampai akhir hayat ku.



AYAH
Karya Nur Tamala Sari Siregar
Sebutan untuk lelaki
Yang mempunyai anak
Ayah
Panggilan anak
Kepada orang tua
Ayah
Panggilan yang tak pernah
Terucap oleh ku
Ayah..
Kata seorang anak
Yang mengharapkan kasih sayang
Darimu
Karena dirimu kini
Tlah jauh di alam sana.



SAHABAT
Karya Nur Tamala Sari Siregar

Apakah sahabat itu
Dimanakah sahabat itu
Adakah sahabat itu
Seperti apakah sahabat itu
Oh … sahabat
Aku tak tahu
Dirimu  seperti apa
Yang aku tahu
Dirimu sering dibicarkana banyak orang
Muslimah
Aku bangga menjadi muslimah
Disaat yang lain bangga menjadi wanita modern
Aku bangga jilbabku menjuntai kedada
Disaat yang lain bangga mengikuti mode
Aku tak peduli dengan anggapan sok suci
Karna aku tahu apa yang aku lakukan
Cantik bukanlah buka-bukaan
Cantik bukanlah slalu berdandan
Dan cantik bukan berarti seorang pujaan
Kuulurkan jilbabku hingga terasa damai hatiku
Kulonggarkan pakaianku hingga tartutup bentuk tubuhkan
Kulakukan ini semua
Demi cintaku pada robbi ku
Andai semua orang memahami
Canti lahir bukanlah ukuran
Tapi…..
Cantik hati memikat semua orang









RASA
Karya Nur Tamala Sari Siregar
Aku sakit
Sakit hatiku
Aku rindu
Rindu padamu
Aku ingin
Kau merasakan
Apa yang kurasakan
Selama ini
Ku ingin dirmu
Ku ingin bersamamu
Walau apa yang terjadi
Ku inginkan hatimu
Kau inginkan hatiku
Kita bersama
Membangun istana cinta
Mungkinkah ini
Akan terjadi
Apakah ini hanya impianku saja
Sampai kapankah
Aku bisa
Berhenti melupakanmu
Apakah kau disana
Memiliki rasa
Yang sama seperti
Yang kurasakan.



Penulis bernama lengkap Mila Karmila. Lahir di Gunung Tua  tanggal 21 Agustus 1992. Menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SDN 101090.  Kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di Madrasah Tsanawiyah Swasta Perguruan Islam Yaqubiah. Dan Sekolah Menengah Atas di Madrasah Aliyah Negeri Peanornor. Sekarang melanjutkan studi tingkat sarjana di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan angkatan tahun 2010-2011. Pada program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dengan NPM. 11070025.





DUNIA GELAP MALAM
Karya Siti Kholijah Harahap
Berjalan di sudut kota
Mengiringi jejak kehidupan
Berkedip bintang bersinar
Mungil indah mewarnai malam
Tak tau arah tujuan hidup
Suara alunan musik terdengar
Kuat, kencang, menggertakkan seisi malam
Berpacu padu dalam dunia gelap malam




TERIRIS HATIKU
Karya Siti Kholijah Harahap
Saat kau ucap kata indah
Terasa nyaman di hati
Sejuk kurasa
Bersemayam indah dipikiranku
Tapi semua itu sesaat bagiku
Hatiku teriris luka pedih
Sakit, luka membekas dihati
Kenangan itu membuatku hilang
Hilang angan
Hilang khayalan
Kau bagaikan angin
Yang sesaat berlalu dihidupku





JEJAK KEHIDUPAN
Karya Siti Kholijah Harahap
Terik matahari mencekam
Sinarnya menusuk kedalam tubuh
Mencari jejak kehidupan tak pasti
Mencari sesuatu yang tak ada
Sungguh malang nasib hidup ini
Mengembara dipenghujung hidup
Kehidupan indah yang kunanti
Kehidupan pahit yang kurasa
Aku berjalan sepanjang jalan
Sunyi sepi tak ada yang peduli
Nasib hidup mengancam duniaku
AKU BERPIKIR TENTANGMU
Karya Siti Kholijah Harahap
Kala senja menyapa
Khayalku tentang sosokmu
Bagaimana dirimu
Darimana hadirmu
Aku berpikir tentangmu
Hanya alunan suaramu
Menggetarkan seisi hatiku
Berpacu padu dalam ruang rinduku
Tentangmu mengalihkan duniaku














SEMUA TINGGAL KENANGAN
Karya Siti Kholijah Harahap
Tak kusangka secepat ini
Tak kuduga semuanya berubah
Berubah menjadi kelam
Gelap gulita dipersemayaman hatiku
Kau buatku terluka
Janji-janjimu membuatku berpikir
Apakah sebodoh itu aku berharap
Dirimu membekas dihatiku
Kau sejarah baru dalam hidupku
Kenangan bersamamu tak cukup ku ungkapkan
Hanya hati yang merasa
Aku, kau dan semuanya hanya tinggal kenangan


Penulis bernama lengkap Siti Kholijah Harahap. Lahir di Gunung Tua  tanggal 13 Mei 1993. Menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SDN 101090.  Kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di Madrasah Tsanawiyah Swasta Perguruan Islam Yaqubiah. Dan Sekolah Menengah Atas di Madrasah Aliyah Negeri Peanornor. Sekarang melanjutkan studi tingkat sarjana di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan angkatan tahun 2010-2011. Pada program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dengan NPM. 11070004.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar